26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Umrah dan Haji Jalan Terus

MERS di Arab Saudi.
MERS di Arab Saudi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau perkembangan invasi penyakit MERS (sindrom pernafasan akut) yang dipicu virus corona. Meskipun telah menyebar ke Madinah dan Makkah, dua kota suci di Arab Saudi, Kemenkes menilai penyakit tersebut belum memberi ancaman besar. Karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan tidak panik.

Wamenkes Ali Ghufron Mukti mengatakan, kasus MERS ini statusnya masih penyakit lokal atau pandemi di Saudi dan sekitarnya. Dia menegaskan bahwa sampai saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum mengeluarkan larangan bagi warga Indonesia untuk berkunjung ke Saudi. Khususnya bagi para jamaah umrah dan yang akan menunaikan ibadah haji.

Dia mengimbau jamaah umrah Indonesia yang setiap hari mengalir ke Saudi untuk menjaga kesehatan. “Kita di Kemenkes sudah mengeluarkan rambu-rambu supaya menjalankan hidup bersih dan sehat,” katanya. Dengan tetap menjalankan kebiasaan hidup bersih dan sehat, potensi tertular penyakit MERS bisa ditekan.

Di antara bentuk menjaga hidup bersih adalah selalu menggunakan masker setiap berkunjung ke tempat umum. Tingkat penyebaran dan penularan penyakit MERS memang cukup menghawatirkan. Sejumlah petugas medis yang merawat pasien suspect MERS malah menjadi korban penularan.

Ali Ghufron menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada laporan jamaah umrah yang tertular MERS. Dia juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada satupun WNI di Saudi yang tertular MERS. Hal itu seiring dengan banyaknya warga Indonesia di Saudi.

Seluruh bandara internasional yang melayani pemberangkatan dan kedatangan penumpang dari Saudi telah bersiaga penuh. “Poster-poster waspada terhadap MERS sudah dipasang. Penanganan medis tingkat awal di bandara sudah siap,” jelas dia.

Bahkan, sejumlah rumah sakit di daerah sudah disiapkan untuk menjadi rujukan seandainya ada masyarakat suspect terjangkit MARS. Sampai saat ini skenario penanangan suspect MARS menggunakan metode penangan seperti penyakit SARS.

Kemenkes sudah menerima alarm peringatan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait perkembangan penyebaran MERS. Laporan WHO menyebutkan penyakit MERS sudah bergerak dari Jeddah menuju ke Makkah dan Madinah. Kondisi itulah yang meresahkan jamaah umrah dan haji. (wan/ca)

MERS di Arab Saudi.
MERS di Arab Saudi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau perkembangan invasi penyakit MERS (sindrom pernafasan akut) yang dipicu virus corona. Meskipun telah menyebar ke Madinah dan Makkah, dua kota suci di Arab Saudi, Kemenkes menilai penyakit tersebut belum memberi ancaman besar. Karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan tidak panik.

Wamenkes Ali Ghufron Mukti mengatakan, kasus MERS ini statusnya masih penyakit lokal atau pandemi di Saudi dan sekitarnya. Dia menegaskan bahwa sampai saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum mengeluarkan larangan bagi warga Indonesia untuk berkunjung ke Saudi. Khususnya bagi para jamaah umrah dan yang akan menunaikan ibadah haji.

Dia mengimbau jamaah umrah Indonesia yang setiap hari mengalir ke Saudi untuk menjaga kesehatan. “Kita di Kemenkes sudah mengeluarkan rambu-rambu supaya menjalankan hidup bersih dan sehat,” katanya. Dengan tetap menjalankan kebiasaan hidup bersih dan sehat, potensi tertular penyakit MERS bisa ditekan.

Di antara bentuk menjaga hidup bersih adalah selalu menggunakan masker setiap berkunjung ke tempat umum. Tingkat penyebaran dan penularan penyakit MERS memang cukup menghawatirkan. Sejumlah petugas medis yang merawat pasien suspect MERS malah menjadi korban penularan.

Ali Ghufron menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada laporan jamaah umrah yang tertular MERS. Dia juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada satupun WNI di Saudi yang tertular MERS. Hal itu seiring dengan banyaknya warga Indonesia di Saudi.

Seluruh bandara internasional yang melayani pemberangkatan dan kedatangan penumpang dari Saudi telah bersiaga penuh. “Poster-poster waspada terhadap MERS sudah dipasang. Penanganan medis tingkat awal di bandara sudah siap,” jelas dia.

Bahkan, sejumlah rumah sakit di daerah sudah disiapkan untuk menjadi rujukan seandainya ada masyarakat suspect terjangkit MARS. Sampai saat ini skenario penanangan suspect MARS menggunakan metode penangan seperti penyakit SARS.

Kemenkes sudah menerima alarm peringatan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait perkembangan penyebaran MERS. Laporan WHO menyebutkan penyakit MERS sudah bergerak dari Jeddah menuju ke Makkah dan Madinah. Kondisi itulah yang meresahkan jamaah umrah dan haji. (wan/ca)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/