23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Kasus Covid-19 di Sumut Naik 91 Orang, Epidemiolog Usulkan Strategi 7M

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, mengusulkan strategi tambahan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19. Menurut dia, langkah 3M atau pun 5M tak lagi mampu untuk mencegah penularan Covid-19 maupun menekan angka kematian.

“Harusnya protokol kesehatan itu bukan 3M atau 5M tapi sekarang itu ya sudah 7M,” kata Miko, Jumat (29/1). Miko mengatakan strategi ini harusnya juga sudah dibuat oleh pemerintah sebagai standar operasional prosedur (SOP). SOP protokol ini harusnya juga diletakkan di tempat-tempat publik, sehingga masyarakat dapat mengetahuinya. “Harusnya itu ditaruh, ditempel di tempat-tempat umum. Tertulis, ditaruh, dan diletakkan gitu lho,” ujarnya.

Strategi yang diusulkan Miko sama sekali tidak mengubah protokol kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Ia menambahkan dua M berikut yaitu menjaga gizi atau menjaga makanan, dan menjaga imunitas dengan cara istirahat yang cukup.

Miko menitikberatkan pada protokol kesehatan menjaga imunitas. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan memiliki istirahat yang cukup. “Jadi jangan terlalu banyak bekerja begitu. Istirahat yang cukup. Ya itu harus dilakukan semua saya rasa. Kalau tidak ya mungkin persentase perlindungannya tidak tinggi,” kata dia.

Ia menyebut, strategi 3M sejatinya sudah melindungi masyarakat sebanyak 80 persen untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, Miko menilai bahwa akan lebih baik apabila ditambah dan dijalankan dengan disiplin. Di samping itu, dia juga menyoroti lingkungan perkantoran yang memiliki protokol kesehatan sendiri.

Miko meminta agar protokol kesehatan tetap disiplin dilakukan. Hal ini perlu dilakukan bersama dengan protokol kesehatan yang ada di masyarakat. “Ya ditaruhlah di pintu masuk kantor atau pabrik. Jadi masyarakat itu ya 7M. Terus perkantoran protokol dijalankan. Semua harus bersama-sama,” ujarnya.

Indonesia hingga kini masih berjuang melawan pandemi. Menjelang bulan ke-11, angka kematian akibat Covid-19 justru kian memprihatinkan. Dalam dua hari, sebanyak 863 pasien meninggal akibat penyakit ini. Rinciannya, pada Rabu (27/1) ada 387 kasus kematian dan 476 pasien yang meninggal pada Kamis (28/1). Dua hari itu menjadi angka kematian tertinggi. Total 29.331 orang meninggal karena virus Sars-Cov-2 penyebab Covid-19.

Di sisi lain, kasus harian Covid-19 di Indonesia rata-rata mulai rutin di atas 10.000 kasus. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat hingga Kamis (29/1), ada 1.037.993 kasus Covid-19 di Tanah Air. Jumlah itu didapatkan setelah dalam 24 terakhir kemarin, terjadi penambahan 13.695 kasus Covid-19.

Sumut Naik 91 Orang

Sementara kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga masih terus bertambah. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Jumat (29/1) bertambah 91 orang terkonfirmasi positif, 90 orang sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, 91 kasus baru positif didapatkan dari laporan 14 kabupaten/kota. Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah kasus positif menjadi 20.682 orang.

“Penambahan terbanyak kasus baru positif didapatkan dari Medan 45 orang dan Deliserdang 14 orang. Kemudian, Labuhanbatu Utara (5 orang), Toba (3 orang), Samosir (3 orang), Batu Bara (2 orang), Pematangsiantar (1 orang), Binjai (1 orang), Langkat (1 orang), Karo (1 orang), Simalungun (1 orang), Tapanuli Tengah (1 orang), Labuhanbatu Selatan (1 orang),” sebut Aris.

Aris melanjutkan, 90 kasus baru yang sembuh Covid-19 diperoleh dari 15 kabupaten/kota. Kini, akumulasi angka kesembuhan menjadi 17.915 orang. “Angka kesembuhan paling banyak dari Labuhanbatu 23 orang, Medan 21 orang dan Batu Bara 17 orang. Selebihnya, Simalungun (6 orang), Tapanuli Tengah (6 orang), Tapanuli Utara (3 orang). Serdang Bedagai (3 orang), Deliserdang (2 orang), Langkat (2 orang), Labuhanbatu Selatan (2 orang), Pematangsiantar (1 orang), Tebingtinggi (1 orang), Karo (1 orang), Toba (1 orang), dan Labuhanbatu Utara (1 orang),” ungkapnya.

Sedangkan angka kematian yang bertambah 2 kasus baru, didapatkan dari Simalungun. Akumulasi angka kematian kini menjadi 740 orang. “Dari data-data tersebut, saat ini jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut sebanyak 2.027 orang yang menjalani diisolasi. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya yaitu 2.028 orang,” pungkasnya. (ris/kps)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, mengusulkan strategi tambahan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19. Menurut dia, langkah 3M atau pun 5M tak lagi mampu untuk mencegah penularan Covid-19 maupun menekan angka kematian.

“Harusnya protokol kesehatan itu bukan 3M atau 5M tapi sekarang itu ya sudah 7M,” kata Miko, Jumat (29/1). Miko mengatakan strategi ini harusnya juga sudah dibuat oleh pemerintah sebagai standar operasional prosedur (SOP). SOP protokol ini harusnya juga diletakkan di tempat-tempat publik, sehingga masyarakat dapat mengetahuinya. “Harusnya itu ditaruh, ditempel di tempat-tempat umum. Tertulis, ditaruh, dan diletakkan gitu lho,” ujarnya.

Strategi yang diusulkan Miko sama sekali tidak mengubah protokol kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Ia menambahkan dua M berikut yaitu menjaga gizi atau menjaga makanan, dan menjaga imunitas dengan cara istirahat yang cukup.

Miko menitikberatkan pada protokol kesehatan menjaga imunitas. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan memiliki istirahat yang cukup. “Jadi jangan terlalu banyak bekerja begitu. Istirahat yang cukup. Ya itu harus dilakukan semua saya rasa. Kalau tidak ya mungkin persentase perlindungannya tidak tinggi,” kata dia.

Ia menyebut, strategi 3M sejatinya sudah melindungi masyarakat sebanyak 80 persen untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, Miko menilai bahwa akan lebih baik apabila ditambah dan dijalankan dengan disiplin. Di samping itu, dia juga menyoroti lingkungan perkantoran yang memiliki protokol kesehatan sendiri.

Miko meminta agar protokol kesehatan tetap disiplin dilakukan. Hal ini perlu dilakukan bersama dengan protokol kesehatan yang ada di masyarakat. “Ya ditaruhlah di pintu masuk kantor atau pabrik. Jadi masyarakat itu ya 7M. Terus perkantoran protokol dijalankan. Semua harus bersama-sama,” ujarnya.

Indonesia hingga kini masih berjuang melawan pandemi. Menjelang bulan ke-11, angka kematian akibat Covid-19 justru kian memprihatinkan. Dalam dua hari, sebanyak 863 pasien meninggal akibat penyakit ini. Rinciannya, pada Rabu (27/1) ada 387 kasus kematian dan 476 pasien yang meninggal pada Kamis (28/1). Dua hari itu menjadi angka kematian tertinggi. Total 29.331 orang meninggal karena virus Sars-Cov-2 penyebab Covid-19.

Di sisi lain, kasus harian Covid-19 di Indonesia rata-rata mulai rutin di atas 10.000 kasus. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat hingga Kamis (29/1), ada 1.037.993 kasus Covid-19 di Tanah Air. Jumlah itu didapatkan setelah dalam 24 terakhir kemarin, terjadi penambahan 13.695 kasus Covid-19.

Sumut Naik 91 Orang

Sementara kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga masih terus bertambah. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Jumat (29/1) bertambah 91 orang terkonfirmasi positif, 90 orang sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, 91 kasus baru positif didapatkan dari laporan 14 kabupaten/kota. Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah kasus positif menjadi 20.682 orang.

“Penambahan terbanyak kasus baru positif didapatkan dari Medan 45 orang dan Deliserdang 14 orang. Kemudian, Labuhanbatu Utara (5 orang), Toba (3 orang), Samosir (3 orang), Batu Bara (2 orang), Pematangsiantar (1 orang), Binjai (1 orang), Langkat (1 orang), Karo (1 orang), Simalungun (1 orang), Tapanuli Tengah (1 orang), Labuhanbatu Selatan (1 orang),” sebut Aris.

Aris melanjutkan, 90 kasus baru yang sembuh Covid-19 diperoleh dari 15 kabupaten/kota. Kini, akumulasi angka kesembuhan menjadi 17.915 orang. “Angka kesembuhan paling banyak dari Labuhanbatu 23 orang, Medan 21 orang dan Batu Bara 17 orang. Selebihnya, Simalungun (6 orang), Tapanuli Tengah (6 orang), Tapanuli Utara (3 orang). Serdang Bedagai (3 orang), Deliserdang (2 orang), Langkat (2 orang), Labuhanbatu Selatan (2 orang), Pematangsiantar (1 orang), Tebingtinggi (1 orang), Karo (1 orang), Toba (1 orang), dan Labuhanbatu Utara (1 orang),” ungkapnya.

Sedangkan angka kematian yang bertambah 2 kasus baru, didapatkan dari Simalungun. Akumulasi angka kematian kini menjadi 740 orang. “Dari data-data tersebut, saat ini jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut sebanyak 2.027 orang yang menjalani diisolasi. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya yaitu 2.028 orang,” pungkasnya. (ris/kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/