31 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Henny Kubur Diri di Depan Komnas HAM

hany kubur diri ,karena Suami dituduh teroris
hany kubur diri ,karena Suami dituduh teroris

SUMUTPOS.CO- Henny Kawong nekat melakukan aksi kubur diri di depan Komnas HAM, Jakarta Pusat, untuk protes penangkapan suaminya, Henry Kawong oleh polisi karena disangka teroris. Rencananya anak Henny, Risa Christie juga akan melakukan aksi kubur diri di lokasi yang sama.

Menurut penuturan Henny, puluhan polisi menggerebek rumah Henry di kawasan Pamulang, 18 Oktober 2013. Polisi menodongkan senjata ke kepala keluarga Henry saat dirinya berada di kamar tidur.

“Tanggal 18 Oktober 2013 polisi datang ke rumah. Ada puluhan polisi datang. Polisi menodong pistol ke kami saat di kamar,” jelas Henny dari lubang yang dalamnya sekitar 50 cm, Rabu (30/10).

“Tolong suami saya, tolong suami saya,” ujar Henny sambil menangis.

Sementara itu, Risa memprotes peradilan terhadap bapaknya, karena menurut dia, Henry tak diperlakukan dengan baik oleh hukum. Dia mengatakan, bapaknya juga memprotes kasusnya dengan mogok makan di dalam penjara wilayah hukum Polda Sulawesi Utara.

“Kita protes terhadap keadilan. Saya belum tau kondisinya sekarang. Katanya dia mogok makan. Papa juga dapat tekanan di penjara,” kata dia.

Pantauan merdeka.com di lokasi, aksi kubur diri keluarga Henry Kawong didampingi oleh aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera). Menurut Koordinator Bendera, Acil Lagoa, keluarga Henry malu karena polisi menangkap wartawan itu atas tuduhan teroris.

“Keluarga malu karena polisi mengisukan dirinya (Henry) adalah teroris. Polisi menodongkan pistol ke kepala keluarganya,” kata Acil di Komnas HAM.

[ded]

hany kubur diri ,karena Suami dituduh teroris
hany kubur diri ,karena Suami dituduh teroris

SUMUTPOS.CO- Henny Kawong nekat melakukan aksi kubur diri di depan Komnas HAM, Jakarta Pusat, untuk protes penangkapan suaminya, Henry Kawong oleh polisi karena disangka teroris. Rencananya anak Henny, Risa Christie juga akan melakukan aksi kubur diri di lokasi yang sama.

Menurut penuturan Henny, puluhan polisi menggerebek rumah Henry di kawasan Pamulang, 18 Oktober 2013. Polisi menodongkan senjata ke kepala keluarga Henry saat dirinya berada di kamar tidur.

“Tanggal 18 Oktober 2013 polisi datang ke rumah. Ada puluhan polisi datang. Polisi menodong pistol ke kami saat di kamar,” jelas Henny dari lubang yang dalamnya sekitar 50 cm, Rabu (30/10).

“Tolong suami saya, tolong suami saya,” ujar Henny sambil menangis.

Sementara itu, Risa memprotes peradilan terhadap bapaknya, karena menurut dia, Henry tak diperlakukan dengan baik oleh hukum. Dia mengatakan, bapaknya juga memprotes kasusnya dengan mogok makan di dalam penjara wilayah hukum Polda Sulawesi Utara.

“Kita protes terhadap keadilan. Saya belum tau kondisinya sekarang. Katanya dia mogok makan. Papa juga dapat tekanan di penjara,” kata dia.

Pantauan merdeka.com di lokasi, aksi kubur diri keluarga Henry Kawong didampingi oleh aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera). Menurut Koordinator Bendera, Acil Lagoa, keluarga Henry malu karena polisi menangkap wartawan itu atas tuduhan teroris.

“Keluarga malu karena polisi mengisukan dirinya (Henry) adalah teroris. Polisi menodongkan pistol ke kepala keluarganya,” kata Acil di Komnas HAM.

[ded]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/