22.5 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Berdalih Masih Kasus Baru, KPK Nilai Supervisi Polda Belum Perlu

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombespol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, permintaan supervisi ke KPK itu sejatinya merupakan bentuk transparansi. Namun, sampai kini belum ada tanggapan. ’’Kami masih nunggu jawaban KPK,’’ ujarnya.

Surat yang dikirim Polda Metro Jaya berisi permintaan agar pimpinan KPK menugaskan deputi koordinasi dan supervisi KPK untuk membantu penanganan kasus tersebut. “Ini tugas KPK dalam memberikan supervisi, agar KPK dan Polri bisa makin solid dalam memberantas korupsi,” terangnya.

Bahkan, Polda Metro Jaya juga telah mengirimkan surat ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Dengan surat itu diharapkan Dewas KPK mendorong pimpinan KPK menugaskan deputi untuk melakukan supervisi.

Kendati permintaan supervisi belum direspons, penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan pemerasan tersebut tetap berlanjut. Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri terus melakukan pendalaman. “Langkah selanjutnya, kami akan periksa beberapa penyidik KPK,” tuturnya.

Dia mengatakan, surat panggilan terhadap sejumlah penyidik KPK telah dilayangkan. Rencananya, pemeriksaan dilakukan Senin (30/10) atau Selasa (31/10).

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 55 saksi. Semua diperiksa dalam tahap penyidikan. “Ada beberapa ahli juga yang telah diperiksa,” ungkapnya. Antara lain, ahli pidana, ahli hukum acara, dan ahli mikro ekspresi.

Koordinasi ke Puslabfor Polri juga dilakukan terkait beberapa barang bukti elektronik. “Agar bisa dianalisis lebih lanjut,” terangnya.

Kenapa ahli mikro ekspresi dilibatkan? Dia tidak menjelaskan dengan terang. Menurutnya, yang pasti untuk membuat terang suatu peristiwa tindak pidana. ’’Ini kan upaya penyidik untuk menemukan barang bukti,’’ paparnya.

Sebelumnya, dua rumah ketua KPK di Bekasi dan Kertanegara digeledah penyidik. Di rumah safe house di Kertanegara, penyidik menyita sejumlah barang bukti. Namun, tidak disebutkan barang bukti yang berhasil disita dalam kasus dugaan pemerasan tersebut.

Terkait dengan penggeledahan rumah Ketua KPK Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya, kemarin Firli memberikan komentar singkat. Usai sempat mengindari wartawan. Firli menyebut rumah di jalan Kertanegara Nomor 46 hanya sebagai tempat rehat. “Itu hanya tempat istirahat kalau saya di Jakarta,” ucapnya.

Hal itu diungkapkannya setelah pertandingan eksibisi. Ya, di tengah kasus dugaan pemerasan yang menjeratnya, Firli memilih beradu taktik melawan Jenderal Dudung Abdurachman di arena badminton dalam partai Kasad Cup Badminton Exhibition Match 2023 di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (29/10).

Event ini digelar oleh TNI AD dan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) serta PB Djarum dan diikuti para atlet legendaris bulu tangkis nasional. Di partai ini, Firli berpasangan dengan Marleve di tim Rajawali melawan Dudung yang diduetkan dengan Alvent Yulianto di tim Garuda.

Meski bertajuk eksibisi, pertarungan berjalan ketat dan seru. Terbukti kedua pasangan harus memeras keringat lebih karena bermain tiga game. Pertandingan ini dimenangkan Dudung/Alvent dengan rubber game ( 21-17, 14-21, 21-16).

Di partai ini, Firli yang merupakan titik lemah menjadi sasaran smash dari Dudung maupun Alvent yang merupakan eks ganda putra nomor satu dunia bersama Luluk Hadiyanto. Namun, Firli terlihat tetap enjoy dan begitu menikmati pertandingan.

Adapun event ini nantinya diikuti peserta dari TNI AD dan masyarakat umum yang bakal berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada 20-25 November 2023. (elo/raf/idr/c17/oni/jpg/adz)

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombespol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, permintaan supervisi ke KPK itu sejatinya merupakan bentuk transparansi. Namun, sampai kini belum ada tanggapan. ’’Kami masih nunggu jawaban KPK,’’ ujarnya.

Surat yang dikirim Polda Metro Jaya berisi permintaan agar pimpinan KPK menugaskan deputi koordinasi dan supervisi KPK untuk membantu penanganan kasus tersebut. “Ini tugas KPK dalam memberikan supervisi, agar KPK dan Polri bisa makin solid dalam memberantas korupsi,” terangnya.

Bahkan, Polda Metro Jaya juga telah mengirimkan surat ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Dengan surat itu diharapkan Dewas KPK mendorong pimpinan KPK menugaskan deputi untuk melakukan supervisi.

Kendati permintaan supervisi belum direspons, penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan pemerasan tersebut tetap berlanjut. Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri terus melakukan pendalaman. “Langkah selanjutnya, kami akan periksa beberapa penyidik KPK,” tuturnya.

Dia mengatakan, surat panggilan terhadap sejumlah penyidik KPK telah dilayangkan. Rencananya, pemeriksaan dilakukan Senin (30/10) atau Selasa (31/10).

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 55 saksi. Semua diperiksa dalam tahap penyidikan. “Ada beberapa ahli juga yang telah diperiksa,” ungkapnya. Antara lain, ahli pidana, ahli hukum acara, dan ahli mikro ekspresi.

Koordinasi ke Puslabfor Polri juga dilakukan terkait beberapa barang bukti elektronik. “Agar bisa dianalisis lebih lanjut,” terangnya.

Kenapa ahli mikro ekspresi dilibatkan? Dia tidak menjelaskan dengan terang. Menurutnya, yang pasti untuk membuat terang suatu peristiwa tindak pidana. ’’Ini kan upaya penyidik untuk menemukan barang bukti,’’ paparnya.

Sebelumnya, dua rumah ketua KPK di Bekasi dan Kertanegara digeledah penyidik. Di rumah safe house di Kertanegara, penyidik menyita sejumlah barang bukti. Namun, tidak disebutkan barang bukti yang berhasil disita dalam kasus dugaan pemerasan tersebut.

Terkait dengan penggeledahan rumah Ketua KPK Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya, kemarin Firli memberikan komentar singkat. Usai sempat mengindari wartawan. Firli menyebut rumah di jalan Kertanegara Nomor 46 hanya sebagai tempat rehat. “Itu hanya tempat istirahat kalau saya di Jakarta,” ucapnya.

Hal itu diungkapkannya setelah pertandingan eksibisi. Ya, di tengah kasus dugaan pemerasan yang menjeratnya, Firli memilih beradu taktik melawan Jenderal Dudung Abdurachman di arena badminton dalam partai Kasad Cup Badminton Exhibition Match 2023 di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (29/10).

Event ini digelar oleh TNI AD dan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) serta PB Djarum dan diikuti para atlet legendaris bulu tangkis nasional. Di partai ini, Firli berpasangan dengan Marleve di tim Rajawali melawan Dudung yang diduetkan dengan Alvent Yulianto di tim Garuda.

Meski bertajuk eksibisi, pertarungan berjalan ketat dan seru. Terbukti kedua pasangan harus memeras keringat lebih karena bermain tiga game. Pertandingan ini dimenangkan Dudung/Alvent dengan rubber game ( 21-17, 14-21, 21-16).

Di partai ini, Firli yang merupakan titik lemah menjadi sasaran smash dari Dudung maupun Alvent yang merupakan eks ganda putra nomor satu dunia bersama Luluk Hadiyanto. Namun, Firli terlihat tetap enjoy dan begitu menikmati pertandingan.

Adapun event ini nantinya diikuti peserta dari TNI AD dan masyarakat umum yang bakal berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada 20-25 November 2023. (elo/raf/idr/c17/oni/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/