25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pemerintah Genjot Doktor Ilmu Eksakta

JAKARTA – Kabar baik baik mahasiswa fakultas teknik, matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), dan agrikultur. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan beasiswa studi S2 bagi sarjana fresh graduate ketiga rumpun kuliah itu.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan program beasiswa ini akan mulai digulirkan untuk tahun akademik 2013-2014 ini. “Tujuannya adalah menambah jumlah doktor (S3) di ketiga bidang ilmu itu. Kuliahnya kami gratiskan, dibiayai negara,” katanya kemarin.

Nuh mengakui bahwa beasiswa yang diberikan saat ini masih untuk melanjutkan studi jenjang S2. “Tetapi untuk jadi doktor kan harus S2 (magister) dulu. Tidak bisa dari sarjana langsung doktor, jadi beasiswa ini relevan,” ujar menteri asal Surabaya itu.

Menurut Nuh saat ini populasi doktor di Indonesia masih sangat sedikit sekali. Perkiraan Kemendikbud saat ini perbandingan jumlah doktor masih 98 orang doktor berbanding satu juta penduduk Indonesia.Terlebih untuk doktor di bidang teknik, MIPA, dan agrikultur menurut Nuh jumlahnya masih sedikit.

Mantan rektor ITS itu mengatakan, program beasiswa studi lanjut S2 ini sudah dikomunikasikan dengan seluruh PTN. Ang garan yang dipakai untuk membiayai beasiswa ini dia,bilkan dari DIPA masing-masing PTN. Syarat pendaftaran juga tetap memakai sistem seleksi. “Bukan berarti setiap sarjana ketika program itu dapat beasiswa semuanya. Tetap ada seleksinya yang dijalankan masing-masing kampus,” katanya.

Dia mengatakan mahasiswa sarjana fresh graduate dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Komulatif) lebih dari tiga poin berpeluang bisa menikmati beasiswa ini. Sebaliknya sarjana denga IPK 1 poin hingga 2 poin perlu berjuang ekstra keras supaya diterima di jenjang S2.

Nuh berharap mahasiswa yang berhasil merebut beasiswa ini tidak berhenti hingga di level S2. “Tetapi juga bisa ditingkatkan lagi sampai S3. Nanti diupayakan mendapatkan beasiswa lagi,” papar Nuh. Dia mengaku pemerintah sangat serius menggarap ilmuan di tiga bidang ini karena sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Bukan berarti saya mengesampingkan program-program lainnya. Tetapi memang tiga bidan studi ini sangat relevan dengan kebutuhan persaingan masa depan,” urai mantan Menkominfo itu. Dengan semakin banyak doktor di bidang teknik, MIPA, dan agrikultur, Nuh optimis bisa mendongkrak iklim inovasi bangsa ini.

Untuk keberlangsungan pencairan anggaran beasiswa, Nuh mengatakan mulai tahun anggaran 2014 nanti diubah menggunakan skema seperti gaji PNS. Skema ini, Nuh mengatakan penganggaran uang untuk beasiswa tidak harus menjalani pmbahasan yang rumit sehingga rawan diblokir.(wan/jpnn)
“Penerima beasiswa setiap tahunnya sudah jelas, sama seperti alokasi gaji PNS,” katanya. Untuk permulaan, skema ini diterapkan dulu pada beasiswa studi di luar negeri dan bidik misi.

JAKARTA – Kabar baik baik mahasiswa fakultas teknik, matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), dan agrikultur. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan beasiswa studi S2 bagi sarjana fresh graduate ketiga rumpun kuliah itu.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan program beasiswa ini akan mulai digulirkan untuk tahun akademik 2013-2014 ini. “Tujuannya adalah menambah jumlah doktor (S3) di ketiga bidang ilmu itu. Kuliahnya kami gratiskan, dibiayai negara,” katanya kemarin.

Nuh mengakui bahwa beasiswa yang diberikan saat ini masih untuk melanjutkan studi jenjang S2. “Tetapi untuk jadi doktor kan harus S2 (magister) dulu. Tidak bisa dari sarjana langsung doktor, jadi beasiswa ini relevan,” ujar menteri asal Surabaya itu.

Menurut Nuh saat ini populasi doktor di Indonesia masih sangat sedikit sekali. Perkiraan Kemendikbud saat ini perbandingan jumlah doktor masih 98 orang doktor berbanding satu juta penduduk Indonesia.Terlebih untuk doktor di bidang teknik, MIPA, dan agrikultur menurut Nuh jumlahnya masih sedikit.

Mantan rektor ITS itu mengatakan, program beasiswa studi lanjut S2 ini sudah dikomunikasikan dengan seluruh PTN. Ang garan yang dipakai untuk membiayai beasiswa ini dia,bilkan dari DIPA masing-masing PTN. Syarat pendaftaran juga tetap memakai sistem seleksi. “Bukan berarti setiap sarjana ketika program itu dapat beasiswa semuanya. Tetap ada seleksinya yang dijalankan masing-masing kampus,” katanya.

Dia mengatakan mahasiswa sarjana fresh graduate dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Komulatif) lebih dari tiga poin berpeluang bisa menikmati beasiswa ini. Sebaliknya sarjana denga IPK 1 poin hingga 2 poin perlu berjuang ekstra keras supaya diterima di jenjang S2.

Nuh berharap mahasiswa yang berhasil merebut beasiswa ini tidak berhenti hingga di level S2. “Tetapi juga bisa ditingkatkan lagi sampai S3. Nanti diupayakan mendapatkan beasiswa lagi,” papar Nuh. Dia mengaku pemerintah sangat serius menggarap ilmuan di tiga bidang ini karena sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Bukan berarti saya mengesampingkan program-program lainnya. Tetapi memang tiga bidan studi ini sangat relevan dengan kebutuhan persaingan masa depan,” urai mantan Menkominfo itu. Dengan semakin banyak doktor di bidang teknik, MIPA, dan agrikultur, Nuh optimis bisa mendongkrak iklim inovasi bangsa ini.

Untuk keberlangsungan pencairan anggaran beasiswa, Nuh mengatakan mulai tahun anggaran 2014 nanti diubah menggunakan skema seperti gaji PNS. Skema ini, Nuh mengatakan penganggaran uang untuk beasiswa tidak harus menjalani pmbahasan yang rumit sehingga rawan diblokir.(wan/jpnn)
“Penerima beasiswa setiap tahunnya sudah jelas, sama seperti alokasi gaji PNS,” katanya. Untuk permulaan, skema ini diterapkan dulu pada beasiswa studi di luar negeri dan bidik misi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/