Pelatih bergaji GBP 8,9 juta (Rp 169,5 miliar) itu tak khawatir jika posisinya tergusur di pekan ini. Apalagi setelah dia dikabarkan bertemu Dewan Direksi Arsenal kemarin WIB (28/2). Pertemuan yang disebut-sebut media Inggris meninggalkan keretakan antara Wenger dan pihak petinggi klub.
”Posisi saua tetap posisi saya,” sebut Wenger. Dia tak khawatir dengan posisinya. Pelatih pengoleksi tiga trofi juara Premier League itu lebih khawatir andai Arsenal kembali jadi tumbal keganasan skuad City musim ini. Tak hanya di final Piala Liga kemarin Arsenal disikat City. Di matchweek 11 Premier League, Arsenal juga disikat City 1-3 di Etihad, Manchester (5/11).
Hancur lagi, maka ini jadi performa terburuk Arsenal-nya Wenger saat bertemu City. Dia paling mentok sekali kalah tiap head to head dalam semusim dengan City, tak sampai mencatat hat-trick kalah besar dari City. ”Jujur saja, itu kekhawatiran terakhir saya saat ini,” kata Wenger. Meski, Wenger bisa bersembunyi dari rekor buruk City di kandang Arsenal.
Terutama sejak berkandang di Emirates. City tak pernah mengalahkan Arsenal saat main di Emirates sejak musim 2013-2014. Empat kali menjamu City, sekali Arsenal memenangi duel itu, dan tiga sisanya menahan City. Pep Guardiola musim lalu pun hanya bisa membawa pulang skor 2-2 dari Emirates.
Bukan isu masa depannya yang jadi fokus Wenger. ”Tugas saya fokus pada performa dan tugas saya juga menunjukkan klub ini masih bisa. Silakan orang lain menghakimi saya. Soal itu bukan urusan saya,” seloroh Wenger. Guardiola, kepada BBC Radio 5 Live menyebut Wenger di saat ini tetap jadi pelatih top Premier League. ”Pengadian 20 tahunnya di Arsenal sudah mampu menjadi buktinya,” puji Guardiola. (ren/jpg)