28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Menpora Bentuk Satgas Normalisasi

JAKARTA-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali membentuk Satgas jelang kongres PSSI-KPSI yang digelar 17 Maret mendatang di Jakarta. Tim dibentuk untuk mengawal poin-poin yang disarankan FIFA untuk diselesaikan di kongres terlaksana.

Roy Suryo, Menpora
Roy Suryo, Menpora

Dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, Jumat (1/3), Menpora Roy Suryo telah menetapkan tim penasihat dan pelaksana Satgas normalisasi persoalan sepak bola Nasional. Tim tersebut terdiri dari banyak unsur, mulai KOI sampai pengamat sepak bola dan perwakilan dari media. “Mereka akan mengawasi dan mengawal. Kerja mereka di belakang tim verifikasi yang sudah dibentuk tim verifikasi,” tutur Roy.

Dengan dibentuknya tim ini, Menpora berharap permasalahan mengenai siapa voter Solo bisa terjembatani. Pasalnya, dalam penentuan voter Solo termasuk verifikasi dinilai akan berpotensi polemik, sehingga dapat ditemukan solusi bersama sesuai dengan instruksi AFC dan FIFA.

Namun, janji Menpora untuk melibatkan unsur PSSI dan KPSI dalam tim pengawas ternyata tak terlaksana. Namun, dia meyakini tim yang sudah dibentuk ini mampu menjalankan tugas agar proses rekonsiliasi sepak bola Nasional bsia tercapai dengan mulus.

Menpora juga menegaskan, untuk masalah pendanaan kongres akan menjadi tanggung jawab pemerintah. Dia menjamin pendanaan karena Kemenpora sudah memasukkan pembiayaan kongres dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk 2013 ini. “Itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Biaya sudah dibabankan pada DIPA Kemenpora,” tegasnya.

Di sisi lain, Menpora juga menegaskan, Timnas akan segera menjalani latihan. Dia mendapatkan laporan langsung dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan beberapa Exco yang telah melakukan rapat pada 27 Februari lalu. “Timnas akan dilatih oleh pelatih Luis Blanco dan akan diikuti pemain ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Premier League),” tandasnya.

Sementara, Nil Maizar yang sudah diputuskan diganti, masih menunggu bagaimana kebijakan yang akan dilakukan oleh PSSI terkait kontraknya. Ia menjelaskan, hak yang didapatnya harus sesuai dengan kontrak yang tersisa hingga 2014 mendatang.

“Saya dikontrak dari April 2012 sampai April 2014. Tolong diselesaikan sesuai kontrak. Saya ingin saat masuk menjadi pelatih diminta baik-baik, kemudian keluar dengan baik-baik. Saya menunggu SK pemberhentian saya,” katanya. (aam/jpnn)

JAKARTA-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali membentuk Satgas jelang kongres PSSI-KPSI yang digelar 17 Maret mendatang di Jakarta. Tim dibentuk untuk mengawal poin-poin yang disarankan FIFA untuk diselesaikan di kongres terlaksana.

Roy Suryo, Menpora
Roy Suryo, Menpora

Dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, Jumat (1/3), Menpora Roy Suryo telah menetapkan tim penasihat dan pelaksana Satgas normalisasi persoalan sepak bola Nasional. Tim tersebut terdiri dari banyak unsur, mulai KOI sampai pengamat sepak bola dan perwakilan dari media. “Mereka akan mengawasi dan mengawal. Kerja mereka di belakang tim verifikasi yang sudah dibentuk tim verifikasi,” tutur Roy.

Dengan dibentuknya tim ini, Menpora berharap permasalahan mengenai siapa voter Solo bisa terjembatani. Pasalnya, dalam penentuan voter Solo termasuk verifikasi dinilai akan berpotensi polemik, sehingga dapat ditemukan solusi bersama sesuai dengan instruksi AFC dan FIFA.

Namun, janji Menpora untuk melibatkan unsur PSSI dan KPSI dalam tim pengawas ternyata tak terlaksana. Namun, dia meyakini tim yang sudah dibentuk ini mampu menjalankan tugas agar proses rekonsiliasi sepak bola Nasional bsia tercapai dengan mulus.

Menpora juga menegaskan, untuk masalah pendanaan kongres akan menjadi tanggung jawab pemerintah. Dia menjamin pendanaan karena Kemenpora sudah memasukkan pembiayaan kongres dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk 2013 ini. “Itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Biaya sudah dibabankan pada DIPA Kemenpora,” tegasnya.

Di sisi lain, Menpora juga menegaskan, Timnas akan segera menjalani latihan. Dia mendapatkan laporan langsung dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan beberapa Exco yang telah melakukan rapat pada 27 Februari lalu. “Timnas akan dilatih oleh pelatih Luis Blanco dan akan diikuti pemain ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Premier League),” tandasnya.

Sementara, Nil Maizar yang sudah diputuskan diganti, masih menunggu bagaimana kebijakan yang akan dilakukan oleh PSSI terkait kontraknya. Ia menjelaskan, hak yang didapatnya harus sesuai dengan kontrak yang tersisa hingga 2014 mendatang.

“Saya dikontrak dari April 2012 sampai April 2014. Tolong diselesaikan sesuai kontrak. Saya ingin saat masuk menjadi pelatih diminta baik-baik, kemudian keluar dengan baik-baik. Saya menunggu SK pemberhentian saya,” katanya. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/