SUMUTPOS.CO – Kapan terakhir kali Indonesia juara Piala Thomas? Tahun 2002, 16 tahun yang lalu. Kapan saat terbaik Merah Putih kembali berjaya? Tahun ini.
Keberhasilan tim putra Indonesia mempertahankan gelar Badminton Asia Team Championship (BATC) 2018 menjadi modal besar buat Antony Sinisuka Ginting dkk. Kans untuk bicara banyak di Thomas-Uber Cup 2018 menjadi salah satu prioritas utama PP PBSI untuk tim putra Indonesia tahun ini.
Tim pelatih sektor putra masih punya waktu dalam menentukan skuat terbaik untuk tampil di Thomas Cup yang berlangsung pada 20-27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. Sebagai salah satu turnamen bergengsi, Indonesia mengincar prestasi besar. Pada edisi terakhir (di Kunshan, Tiongkok 2016) skuat muda Merah Putih hampir saja membawa piala, sebelum akhirnya takluk dari Denmark (2-3) di partai final.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti, menyatakan, sampai saat ini, masih mengandalkan komposisi skuat di BATC 2018 sebelumnya. Sejauh ini, tim tersebut merupakan gabungan pebulu tangkis terbaik tanah air yang tersisa. “Kami juga menunggu evaluasi tim pelatih dalam beberapa turnamen ke depan,” kata Susy.
Di sektor tunggal putra, Antony, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik masih menjadi andalan. Sedangkan di bagian ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro.
Khusus ganda putra, Herry Iman Pierngadi melihat tiga pasangan tersebut masih solid. “Kecuali ada cedera, mereka masih jadi prioritas kami,” urainya.
Meskipun demikian, para pemain pelapis seperti Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, dan Ade Yusuf/Wahyu Nayaka bisa menjadi opsi lainnya.
Tiga pasangan utama plus Fajar/Rian mendapatkan kesempatan tampil di All England, 14 Maret nanti. Turnamen tersebut menjadi salah satu acuan bagi Herry IP dalam menentukan skuat Thomas Cup. “Karena kami dibatasi PBSI 4 slot, jadi yang terbaik yang jalan,” ujarnya.
Sedangkan para pelapis disiapkan tampil di Australia Open dan New Zaeland Open 2018. Keberadaan Hendra Setiawan di skuat ganda putra pelatnas saat ini juga menjadi salah satu solusi untuk mengangkat para pemain pelapis. Sejak Hendra meninggalkan pelatnas akhir 2016 lalu, memang baru Marcus/Kevin yang bisa melesat ke papan atas ganda putra dunia.
Tetapi, awal 2018 ini Hendra kembali dengan misi besar. Salah satunya membantu tim Thomas Cup untuk bisa berprestasi. “Bagi saya prioritas utama masih di Thomas Cup,” urainya. Selanjutnya, Hendra baru bicara kesempatan untuk tampil di Asian Games 2018. (nap/jpnn/don)