25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Wushu PON XX Papua: Harris-Niza Raih Emas

MERAUKE, SUMUTPOS.CO – Penantian Kontingen Sumut meraih medali emas, berakhir. Medali yang sangat diidamkan tersebut diperoleh dari cabor wushu, persembahan perwushu asal Kota Medan, Harris Horatis dan Juwita Niza Wazni, Jumat (1/10) di GOR Futsal Dispora Merauke, Papua.

EMAS: Juwita Niza Wazni penyumbang satu medali emas untuk Sumut dari cabang Wushu di PON XX.istimewa/sumutpos.

Harris berhak atas medali emas setelah mengumpulkan total poin 19.15 dari nomor kombinas, Nanquan dan Nan Gun Putra. Demikian pula halnya dengan Niza. Ia menjadi yang terbaik di nomor kombinasi Nanquan dan Nan Dao Putri setelah mengumpulkan total poin 19.37.

Selain meraih dua medali emas, Wushu Sumut juga mendapat tambahan satu medali perunggu persembahan Wilbet Sanjaya dari nomor kombinasi Jian Shu dan Qiang Shu total poin 19.24. Medali emas nomor ini didapat M Daffa (Jatim) 19.42 dan perak untukn

Abdul Harist (DKI Jakarta) 19.35. Di nomor ini, satu pewushu Sumut lainnya, Charles Sutanto harus puas di urutan keempat, total nilai 19.22.

Medali persembahan Harris dan Niza mengawali perolehan medali emas Sumut di PON XX/Papua. Tambahan dua emas satu perunggu ini juga sekaligus mengangkat posisi kontingen yang dipimpinan John Ismadi Lubis naik peringkat enam dengan torehan dua medali emas, dua perak dan tiga perunggu.

“Terimakasih untuk skuad Wushu Sumut yang sudah mengawali perolehan medali emas di PON XX/2021. Kami berharap, emas dari wushu terus berlanjut, karena masih ada pertandingan hingga Minggu (3/10). Apalagi di nomor sanda, Sumut menempatkan tujuh atletnya di final,” ujar John yang memang sengaja datang dari Jayapura ke Merauke memotivasi para atlet.

“Kami juga berharap, atlet Sumut dari cabor-cabor lain juga kian termotivasi untuk mempersembahkan medali emas,” tambah John diwakili Wakil Ketua III Kisharyanto Pasaribu dan Sekum Chairul Azmi Hutasuhut.

Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song tak kuasa menahan haru dan gembira atas sukses anak didiknya. “Hari ini salah satu hari paling bahagia bagi saya, Harris dan Niza membuka kran perolehan medali emas Sumut,” kata Darsen.

Ia meminta para patriot olahraganya tetap fokus dan konsentrasi, karena cabor wushu masih ada satu hari pertandingan lagi, yakni Minggu (3/10 besok. “ Kank menambah medali masih sangat terbuka, baik di nomor taolu maupun sanda. Karena seluruh atlet harus tetap fokus,” ujarnya.

Tim Manajer Harianto Tan juga tak kuasa menahan rasa haru dan bahagianya. “Luar biasa, Terimakasih Tuhan. Semua ini didapat karena dukungan semua pihak dan juga restu dari Yang Maha Kuasa,” kata Harianto yang banyak menerima ucapan banyak pihak.

Harianto yang bersama Sekum Pengprov WI Sumut terus mendampingi para atlet lebih lanjut menjelaskan, di wushu taolu Minggu besok, anak didik duet pelatih Sandri Liong dan Aldi Lukman masih akan turun di nomor duillien putra dan putri. Sementara di wushu sanda asuhan trio pelatih Feng Yin Bao, Salwi Simbolon dan Nerry Agus Manullang, Sumut meloloskan tujuh atlet ke final. “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak sehingga perolehan medali emas Sumut dari cabor wushu terus bertambah,” ujar Harianto Tan.

Di nomoe sanda, ada tujuh atlet Sumut lolos ke babak final yang akan digelar Minggu (3/10). Ketujuh atlet yang lolos ke final, untuk putra; Brando Mamana Simanjorang (48 kg), Adi R Manurung (56 Kg), Samuel Marbun (65 Kg), Roberto Manik (70 kg) dan Jekas Asparido Saragih (75 Kg). Sementara atlet putri; Junita Malau (48 kg) dan Rosalina Simanjuntak (52 Kg). Sementara satu wakil Sumut laiinya, Manuel Prima Siahaan yang turun di Kelas 60 Kg, harus puas dengan raihan medali perunggu setelah takluk saat berhadapan dengan Juminta (DKI Jakarta).

Brando Simanjorang mengawali dominasi Sumut di sanda, setelah ia sukses mengalahkan Fernando S dari Riau. Penampilan menyakinkan diperlihatkan Adi Manurung saat berhadapan dengan andalan tuan rumah Papua, Stevano Gilbert. Meski pendukung tuan rumah begitu heroik mendukung jagoannya, tapi Adi tidak peduli. Suasana di GOR bahkan menjadi hening, ketika Stevano harus mendapat perawatan tim medis setelah hidungnya mengeluarkan banyak darah terkena pukulan dan tendangan Adi. Pesanda Sumut asal KabupatenToba ini pun akhirnya menang telak 2-0.

Langkah Adi diikuti Roberto Manik yang mengalahkan Rahmad Dwi Kurniawan (Aceh). Demikian juga dengan Samuel Marbun menang atas Ahmad Adam Hasbullah (Jateng). Jeka Saragih tak mau ketinggalan dari rekan-rekannya. Ia tampil hebat sehingga lawannya, Firand Andista (Sumsel) harus mengaku kalah.

Sukses lima pesanda putra lolos ke final, memotivasi para pesanda putri. Hasilnya, Junita Malau juga berhak tampil dipartai pamungkas usai mengalahkan wakil Jatim, Efi Diana Sofiana. Sementara Rosalina menundukkan Tharisa Dea (Jateng). “Kita bersyukur sekali bisa meloloskan tujuh atlet ke final. Semangat ini harus tetap kita jaga agar para pesanda bisa menjadi juara,” ujar Pelatih asal China Feng Yin Bao melalui rekannya sesama pelatih, Salwi Simbolon dan Nerry Agus Manullang. (rel/dek)

MERAUKE, SUMUTPOS.CO – Penantian Kontingen Sumut meraih medali emas, berakhir. Medali yang sangat diidamkan tersebut diperoleh dari cabor wushu, persembahan perwushu asal Kota Medan, Harris Horatis dan Juwita Niza Wazni, Jumat (1/10) di GOR Futsal Dispora Merauke, Papua.

EMAS: Juwita Niza Wazni penyumbang satu medali emas untuk Sumut dari cabang Wushu di PON XX.istimewa/sumutpos.

Harris berhak atas medali emas setelah mengumpulkan total poin 19.15 dari nomor kombinas, Nanquan dan Nan Gun Putra. Demikian pula halnya dengan Niza. Ia menjadi yang terbaik di nomor kombinasi Nanquan dan Nan Dao Putri setelah mengumpulkan total poin 19.37.

Selain meraih dua medali emas, Wushu Sumut juga mendapat tambahan satu medali perunggu persembahan Wilbet Sanjaya dari nomor kombinasi Jian Shu dan Qiang Shu total poin 19.24. Medali emas nomor ini didapat M Daffa (Jatim) 19.42 dan perak untukn

Abdul Harist (DKI Jakarta) 19.35. Di nomor ini, satu pewushu Sumut lainnya, Charles Sutanto harus puas di urutan keempat, total nilai 19.22.

Medali persembahan Harris dan Niza mengawali perolehan medali emas Sumut di PON XX/Papua. Tambahan dua emas satu perunggu ini juga sekaligus mengangkat posisi kontingen yang dipimpinan John Ismadi Lubis naik peringkat enam dengan torehan dua medali emas, dua perak dan tiga perunggu.

“Terimakasih untuk skuad Wushu Sumut yang sudah mengawali perolehan medali emas di PON XX/2021. Kami berharap, emas dari wushu terus berlanjut, karena masih ada pertandingan hingga Minggu (3/10). Apalagi di nomor sanda, Sumut menempatkan tujuh atletnya di final,” ujar John yang memang sengaja datang dari Jayapura ke Merauke memotivasi para atlet.

“Kami juga berharap, atlet Sumut dari cabor-cabor lain juga kian termotivasi untuk mempersembahkan medali emas,” tambah John diwakili Wakil Ketua III Kisharyanto Pasaribu dan Sekum Chairul Azmi Hutasuhut.

Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song tak kuasa menahan haru dan gembira atas sukses anak didiknya. “Hari ini salah satu hari paling bahagia bagi saya, Harris dan Niza membuka kran perolehan medali emas Sumut,” kata Darsen.

Ia meminta para patriot olahraganya tetap fokus dan konsentrasi, karena cabor wushu masih ada satu hari pertandingan lagi, yakni Minggu (3/10 besok. “ Kank menambah medali masih sangat terbuka, baik di nomor taolu maupun sanda. Karena seluruh atlet harus tetap fokus,” ujarnya.

Tim Manajer Harianto Tan juga tak kuasa menahan rasa haru dan bahagianya. “Luar biasa, Terimakasih Tuhan. Semua ini didapat karena dukungan semua pihak dan juga restu dari Yang Maha Kuasa,” kata Harianto yang banyak menerima ucapan banyak pihak.

Harianto yang bersama Sekum Pengprov WI Sumut terus mendampingi para atlet lebih lanjut menjelaskan, di wushu taolu Minggu besok, anak didik duet pelatih Sandri Liong dan Aldi Lukman masih akan turun di nomor duillien putra dan putri. Sementara di wushu sanda asuhan trio pelatih Feng Yin Bao, Salwi Simbolon dan Nerry Agus Manullang, Sumut meloloskan tujuh atlet ke final. “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak sehingga perolehan medali emas Sumut dari cabor wushu terus bertambah,” ujar Harianto Tan.

Di nomoe sanda, ada tujuh atlet Sumut lolos ke babak final yang akan digelar Minggu (3/10). Ketujuh atlet yang lolos ke final, untuk putra; Brando Mamana Simanjorang (48 kg), Adi R Manurung (56 Kg), Samuel Marbun (65 Kg), Roberto Manik (70 kg) dan Jekas Asparido Saragih (75 Kg). Sementara atlet putri; Junita Malau (48 kg) dan Rosalina Simanjuntak (52 Kg). Sementara satu wakil Sumut laiinya, Manuel Prima Siahaan yang turun di Kelas 60 Kg, harus puas dengan raihan medali perunggu setelah takluk saat berhadapan dengan Juminta (DKI Jakarta).

Brando Simanjorang mengawali dominasi Sumut di sanda, setelah ia sukses mengalahkan Fernando S dari Riau. Penampilan menyakinkan diperlihatkan Adi Manurung saat berhadapan dengan andalan tuan rumah Papua, Stevano Gilbert. Meski pendukung tuan rumah begitu heroik mendukung jagoannya, tapi Adi tidak peduli. Suasana di GOR bahkan menjadi hening, ketika Stevano harus mendapat perawatan tim medis setelah hidungnya mengeluarkan banyak darah terkena pukulan dan tendangan Adi. Pesanda Sumut asal KabupatenToba ini pun akhirnya menang telak 2-0.

Langkah Adi diikuti Roberto Manik yang mengalahkan Rahmad Dwi Kurniawan (Aceh). Demikian juga dengan Samuel Marbun menang atas Ahmad Adam Hasbullah (Jateng). Jeka Saragih tak mau ketinggalan dari rekan-rekannya. Ia tampil hebat sehingga lawannya, Firand Andista (Sumsel) harus mengaku kalah.

Sukses lima pesanda putra lolos ke final, memotivasi para pesanda putri. Hasilnya, Junita Malau juga berhak tampil dipartai pamungkas usai mengalahkan wakil Jatim, Efi Diana Sofiana. Sementara Rosalina menundukkan Tharisa Dea (Jateng). “Kita bersyukur sekali bisa meloloskan tujuh atlet ke final. Semangat ini harus tetap kita jaga agar para pesanda bisa menjadi juara,” ujar Pelatih asal China Feng Yin Bao melalui rekannya sesama pelatih, Salwi Simbolon dan Nerry Agus Manullang. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/