27.8 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Sumut Pos Bertahan di Tengah Pandemi, Kekompakan dan Kreativitas jadi Modal Utama

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekompakan dan kreativitas jadi modal utama bagi Harian Sumut Pos untuk bertahan di tengah badai pandemi Covid-19. Terlebih, sudah begitu banyak perusahaan media massa terkhusus koran, yang ‘gulung tikar’ di Indonesia termasuk di Sumatera Utara, selama hampir dua tahun dihantam Corona.

TAUSIAH: Ustad Syampurna Silalahi menyampaikan tausiah pada acara syukuran HUT ke-20 Harian Sumut Pos di ruang rapat lantai III Gedung Graha Penda Medan, Jumat (1/10).

Asa tersebut memaknai perayaan sederhana Harian Sumut Pos yang masih diberi ‘umur panjang’ tepat di hari lahirnya, 1 Oktober kemarin, di Gedung Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan. Sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa peraih 10 kali perwajahan (cover) dalam ajang Indonesia Print Media Award (IPMA) 2021 kategori Surat Kabar Harian Regional Sumatera Terbaik itu, masih hadir di tengah-tengah pembacanya untuk memberikan informasi positif dan membangun.

Perayaan hari ulang tahun kali ini pun, dilaksanakan cukup sederhana. Jika di HUT ke-19/2020 turut dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), kali ini awak redaksi dan perusahaan menerima siraman rohani dari Ustad Syampurna Silalahi. Tak hanya munajat untuk kesuksesan Sumut Pos di masa mendatang, doa kepada karyawan yang telah berpulang keharibaan Tuhan pun, turut dipanjatkan. Yang terbaru, Sumut Pos kehilangan karyawan terbaiknya, Manajer Layout Wahidin Muakif.

General Manager Harian Sumut Pos, Pandapotan Siallagan memberikan wejangan kepada seluruh karyawan. Dia berpesan, agar seluruh divisi harus saling bersinergi, tidak ada blok-blok, harus bekerjasama, tidak selalu mengedepankan perbedaan. “Ini yang harus ditanamkan, bahkan dari sejak dulu, hanya saja tanggungjawab dan tugas yang berbeda. Kita ini sebetulnya masih baik, dan masih bisa hidup. Lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ini yang harus kita pahami bersama. Ke depan kita harus lebih serius menangani bisnis multimedia sehingga perusahaan kita dapat jauh lebih baik lagi,” katanya.

Dikatakannya, usia 20 tahun mestinya Sumut Pos harus sudah dewasa. Tugas juga harusnya masing-masing sudah memahami, berinisiatif tanpa lagi harus disuruh-suruh atau diperintah-perintah. Cara berpikir juga harus sesuai perkembangan zaman, mengikuti teknologi dan mapan. “Usia boleh bertambah tetapi semangat harus tetap muda. Semua karyawan dan divisi harus siap dengan perubahan, selalu kompak dan kreatif dalam menangkap peluang-peluang dari perubahan itu,” ajak mantan Pimpinan Umum Metro Siantar tersebut.

Pandapotan menilai, ke depan akan semakin berat tantangan bisnis media massa seperti koran ini, apalagi Sumut Pos baru kehilangan seorang Manager Layout, Wahidin. “Dari sini menjadi hikmah bagi kita bahwa kita tidak tau umur kita. Ada yang terlihat sehat, tidak pernah sakit, malah umurnya tidak panjang. Semoga beliau diterima di sisi-Nya. Dari sini kita belajar, setelah orangnya tidak ada ternyata kita menyayanginya. Jika bisa selagi orangnya masih ada maka bekerjasamalah dengan baik,” pungkasnya seraya kembali mengajak seluruh karyawan untuk selalu bersemangat.

Sebelumnya, Ustadz Syampurna Silalahi dalam tausyiahnya mengingatkan pentingnya kekompakan dan kerjasama dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya dua aspek itu, tak ada perusahaan yang bisa maju. “Semoga di usia 20 tahun ini Sumut Pos juga dewasa. Sama seperti umur manusia, usia 20 tahun itu sejatinya sebagai orang yang dewasa. Sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk,” katanya.

Berbicara umur, ia mengatakan tidak ada yang tau selain Tuhan. Apalagi umur sejatinya tidak mengenal muda maupun tua. Karenanya selama masih diberikan nikmat kehidupan, dia mengajak agar selalu berbuat kebaikan di mana pun dan kapanpun berada. Serta tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena selain Hablumminallah, dalam Islam juga dikenal dengan Hablumminannas. Hubungan sesama manusia ini juga penting kita junjung dalam kehidupan sosial kita. Terlebih di lingkungan kerja Sumut Pos ini,” katanya.

Acara diakhiri dengan doa, makan dan foto bersama seluruh awak perusahaan di bawah jaringan Jawa Pos tersebut. (prn/dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekompakan dan kreativitas jadi modal utama bagi Harian Sumut Pos untuk bertahan di tengah badai pandemi Covid-19. Terlebih, sudah begitu banyak perusahaan media massa terkhusus koran, yang ‘gulung tikar’ di Indonesia termasuk di Sumatera Utara, selama hampir dua tahun dihantam Corona.

TAUSIAH: Ustad Syampurna Silalahi menyampaikan tausiah pada acara syukuran HUT ke-20 Harian Sumut Pos di ruang rapat lantai III Gedung Graha Penda Medan, Jumat (1/10).

Asa tersebut memaknai perayaan sederhana Harian Sumut Pos yang masih diberi ‘umur panjang’ tepat di hari lahirnya, 1 Oktober kemarin, di Gedung Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan. Sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa peraih 10 kali perwajahan (cover) dalam ajang Indonesia Print Media Award (IPMA) 2021 kategori Surat Kabar Harian Regional Sumatera Terbaik itu, masih hadir di tengah-tengah pembacanya untuk memberikan informasi positif dan membangun.

Perayaan hari ulang tahun kali ini pun, dilaksanakan cukup sederhana. Jika di HUT ke-19/2020 turut dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), kali ini awak redaksi dan perusahaan menerima siraman rohani dari Ustad Syampurna Silalahi. Tak hanya munajat untuk kesuksesan Sumut Pos di masa mendatang, doa kepada karyawan yang telah berpulang keharibaan Tuhan pun, turut dipanjatkan. Yang terbaru, Sumut Pos kehilangan karyawan terbaiknya, Manajer Layout Wahidin Muakif.

General Manager Harian Sumut Pos, Pandapotan Siallagan memberikan wejangan kepada seluruh karyawan. Dia berpesan, agar seluruh divisi harus saling bersinergi, tidak ada blok-blok, harus bekerjasama, tidak selalu mengedepankan perbedaan. “Ini yang harus ditanamkan, bahkan dari sejak dulu, hanya saja tanggungjawab dan tugas yang berbeda. Kita ini sebetulnya masih baik, dan masih bisa hidup. Lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ini yang harus kita pahami bersama. Ke depan kita harus lebih serius menangani bisnis multimedia sehingga perusahaan kita dapat jauh lebih baik lagi,” katanya.

Dikatakannya, usia 20 tahun mestinya Sumut Pos harus sudah dewasa. Tugas juga harusnya masing-masing sudah memahami, berinisiatif tanpa lagi harus disuruh-suruh atau diperintah-perintah. Cara berpikir juga harus sesuai perkembangan zaman, mengikuti teknologi dan mapan. “Usia boleh bertambah tetapi semangat harus tetap muda. Semua karyawan dan divisi harus siap dengan perubahan, selalu kompak dan kreatif dalam menangkap peluang-peluang dari perubahan itu,” ajak mantan Pimpinan Umum Metro Siantar tersebut.

Pandapotan menilai, ke depan akan semakin berat tantangan bisnis media massa seperti koran ini, apalagi Sumut Pos baru kehilangan seorang Manager Layout, Wahidin. “Dari sini menjadi hikmah bagi kita bahwa kita tidak tau umur kita. Ada yang terlihat sehat, tidak pernah sakit, malah umurnya tidak panjang. Semoga beliau diterima di sisi-Nya. Dari sini kita belajar, setelah orangnya tidak ada ternyata kita menyayanginya. Jika bisa selagi orangnya masih ada maka bekerjasamalah dengan baik,” pungkasnya seraya kembali mengajak seluruh karyawan untuk selalu bersemangat.

Sebelumnya, Ustadz Syampurna Silalahi dalam tausyiahnya mengingatkan pentingnya kekompakan dan kerjasama dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya dua aspek itu, tak ada perusahaan yang bisa maju. “Semoga di usia 20 tahun ini Sumut Pos juga dewasa. Sama seperti umur manusia, usia 20 tahun itu sejatinya sebagai orang yang dewasa. Sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk,” katanya.

Berbicara umur, ia mengatakan tidak ada yang tau selain Tuhan. Apalagi umur sejatinya tidak mengenal muda maupun tua. Karenanya selama masih diberikan nikmat kehidupan, dia mengajak agar selalu berbuat kebaikan di mana pun dan kapanpun berada. Serta tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antargolongan dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena selain Hablumminallah, dalam Islam juga dikenal dengan Hablumminannas. Hubungan sesama manusia ini juga penting kita junjung dalam kehidupan sosial kita. Terlebih di lingkungan kerja Sumut Pos ini,” katanya.

Acara diakhiri dengan doa, makan dan foto bersama seluruh awak perusahaan di bawah jaringan Jawa Pos tersebut. (prn/dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/