MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dalam waktu dekat akan menggelar pekan olahraga pelajar kota (Popkot) Medan 2017.
Cabang olahraga taekwondo dijadikan salah satu cabor unggulan. Hal ini disampaikan Kepala Dispora Medan, Marah Husin Lubis saat menerima kehadiran 10 Atlet Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) yang menjadi juara umum pada kejuaraan Open Wali Kota CUP III Kota Tebingtinggi di kantornya, Kamis (2/2).
“Selamat untuk adik-adik sekalian atas prestasinya,”ujar Marah Husen didampingi Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Medan Azam Nasution.
Marah Husen menyebut Popkot tahun ini nantinya akan diikuti 12 cabor seperti sepak bola, renang, atletik, gulat, pencak silat, buluÂtangkis, sepak takraw, tenis meja, taekwondo, karate, anggar dan bola voli.
“Taekwondo dan anggar tahun lalu tidak masuk Cabor popkot, tapi tahun ini kedua cabor itu akan kita libatkan. Dengan prestasi adik-adik yang membanggakan karena berhasil menjadi juara umum pada, saya yakin cabor taekwondo akan menjadi cabor favorit,”jelasnya.
Mantan Staf Ahli Wali Kota Medan ini berkeyakinan dengan pembinaan yang dilakukan secara berkala. Maka prestasi atlit taekwondo kota Medan akan dapat dibanggakan.
“Sesuai arahan Wali Kota, kita ingin menjadikan Medan sebagai Kota atlet. Apa yang didapat hari ini jangan lantas membuat adik-adik cepat puas,”imbuhnya.
Kabid Prestasi Olahraga, Azam Nasution menambahkan bahwa pihaknya sudah berencana untuk membina para atlit taekwondo di Kota Medan. “Pembinaan dilakukan dengan cara membuat even secara berkala, semakin sering mengikuti kejuaraan maka kemampuan adik-adik akan semakin terasah,”ujarnya.
Ketua Pengcab UTIpro Medan, Budi Dharma mengatakan bahwa dari awal dirinya menargetkan agar dapat menjadi juara umum pada kejuaraan piala wali kota Tebing Tinggi.
“Dari 11 atlet yang dikirim untuk mengikuti mengikuti kejuaraan, 10 orang atlit binaan mendapat mendali emas dan seorang atlitnya atas nama Yohannes Felix Siregar menjadi atlet terbaik kelas junior dalam kejuaraan tersebut,”ujar Budi Dharma.
Meski tidak mendapat perhatian dari pemerintah, Budi mengaku tetap yakin atlit binaannya akan mampu menuai prestasi. “Jujur untuk biaya beli alat, perlengkapan dan latihan hanya seadanya. Karena memang tidak ada bantuan dari siapapun, hanya swadaya dari pengurus dan orang tua atlit. Sampai ketika hendak mengikuti kejuaraan, tetap biaya sendiri. Tapi kami tidak pantah semangat, tetap berjuang dan Alhamdulillah berhasil meraih target bahkan melampauinya,”jelas Budi.
Dengan adanya prestasi ini, Budi berharap Pemko Medan maupun Dispora Medan bersedia turut serta melakukan pembinaan. “Karena kami berjuang membawa nama kota Medan,”tuturnya.(dik/don)