MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fraksi PKS DPRD Sumut menyoroti persiapan yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut, yang dinilai cukup minim dalam peningkatan progresnya.
Hal itu disampaikan Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut, Jumadi, Rabu (4/1). Dia pun meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, untuk serius memimpin persiapan PON tahun depan yang dituanrumahi Sumut bersama Aceh. Karena ada keyakinan, Kepala Dispora Sumut Tuahta Ramajaya Saragih, dinilai kurang kompeten dalam menjalani tugasnya.
“Gubernur banyak menempatkan kepala OPD kurang berkompeten. Satu di antaranya Kepala Dispora Sumut. Kita butuh keseriusan, karena akan menjadi tuan rumah PON 2024,” jelas Jumadi.
Jumadi mempertanyakan Panitia Besar (PB) PON XXI 2024, karena dinilai belum ada kejelasan sampai mana persiapan yang sudah dilakukan hingga saat ini. Karena, pada 2023 persiapan yang harus dilakukan, yakni pembangunan venue hingga pembinaan atlet.
“Sementara PB sudah dibentuk, tapi harusnya tak terlepas dari persiapan sarana dan prasarana,” tegasnya.
Jumadi mengatakan, sejak Sumut ditetapkan sebagai tuan rumah bersama Aceh, pergantian Kepala Dispora Sumut sudah terjadi beberapa kali. Dan hal ini, menurutnya jadi satu alasan persiapan yang jadi tidak maksimal.
“Tentunya, pembinaan atlet juga harus dilakukan Dispora Sumut. Sudah berapa kali bergeser (ganti) Kepala Dispora Sumut. Dan ini menyebabkan persiapan tak diketahui sudah sampai mana. Banyak program terbengkalai yang tidak dikerjakan secara maksimal,” tutur Jumadi yang merupakan Sekretaris Komisi C DPRD Sumut itu.
Jumadi kembali mempertanyakan terkait disain dan pola pelaksanaan PON, yang hingga saat ini belum ada. Sedangkan waktu pelaksanaan hanya tinggal satu tahun lebih. Dia pun mengatakan, persiapan yang tidak maksimal ini, akan membuat malu Sumut sebagai tuan rumah nantinya.
“Dari persiapan, penyambutan, dan pelaksanaan, tergantung dari fasilitas, venue-venue olahraga, itu tak terpisahkan. Tinggal satu tahun lagi, apa sudah dikerjakan?” sergahnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, 2023 ini jadi tahun bagi Pemprov Sumut menyiapkan diri dalam pelaksanaan PON XXI 2024. Yakni dengan melakukan persiapan venue-venue hingga pembinaan atlet yang akan bertarung di event tersebut.
“Progres berjalan, tapi percepatan progres itu yang harus dilakukan,” jelasnya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini, juga menjelaskan, Sumut di PON 2024 ini, akan mempertandingkan 34 cabang olahraga. Sehingga perlu persiapan fisik dan nonfisik sangat dibutuhkan di Sumut ini.
“Pertama, perlu menyiapkan paea atlet kita. Kedua menyiapkan venue-venue 34 cabor itu,” kata Edy.
Menurut Edy, Pemprov Sumut telah menetapkan 6 kabupaten kota yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan pertandingan 34 cabor tersebut. Yakni Medan, Pematangsiantar, Binjai, Deliserdang, Simalungun dan Serdangbedagai.
Kota Medan menjadi penyelenggara pertandingan untuk 19 cabor, yakni renang, renang indah, loncat indah, polo air, biliar, binaraga, road bike, catur, drumband, dance sport, e-sport, golf, hoki indoor, hoki outdoor, senam, sepak bola putri, futsal, tinju, dan tenis meja.
Deliserdang 12 cabor, yakni atletik, barongsai, bermotor, bowling, kriket, gateball, jiujitsu, karate, pencak silat, squash, taekwondo, dan wushu.
Serdangbedagai 2 cabor (equestrian dan voli pasir), Binjai 2 (gulat dan sambo), Simalungun 2 (ski air dan renang terbuka), serta Pematangsiantar 1 cabor (kick boxing).
“Ada 6 kabupaten kota yang akan jadi penyelenggara, dan ini terkait fasilitas, baik untuk venue, akomodasi, dan sarana transportasi, termasuk aksesibilitas,” beber Edy.
Sedangkan untuk sarana, Pemprov Sumut akan membangun venue baru seperti stadion utama, venue untuk martial arts, bola voli indoor, dan stadion madya atletik. Selebihnya Pemprov Sumut akan merevitalisasi venue yang sudah ada, untuk memenuhi standar PON.
“Untuk stadion utama akan mulai dibangun 2 Januari 2023, yang lain akan menyusul paling lambat Februari 2023. Dan sisanya akan dilakukan revitalisasi,” ujarnya.
Sementara untuk wilayah Aceh, berdasar keterangan Pj Gubernur Aceh, ada 33 cabor yang akan dipertandingkan. Sebanyak 33 cabor ini dibagi ke 6 kabupaten kota, meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara. (gus/saz)