Yang lebih penting lagi, dengan mengalahkan Arsenal maka tugas Gary Cahill dkk setelah ini tidak begitu berat. Enam laga hanya menghadapi klub dari luar delapan besar! Burnley (12/2), Swansea City (25/2), West Ham (7/3), Watford (14/3), Stoke City (18/3), dan Crystal Palace (1/4). Ingat, sejak tumbang 0-3 di Emirates (24/9) tidak sekalipun tim berjuluk The Blues itu tumbang dari klub di luar lima besar.
Rekornya selalu 100 persen. Dengan hitungan kasar, begitu mengalahkan Arsenal, maka gap poin minimal sembilan poin dengan Tottenham Hotspur, Liverpool, ataupun Manchester City sebagai pesaing lainnya di empat besar. Kemudian, setelah menyapu 6 laga setelah ini, gap bisa saja semakin besar. Chelsea baru ditunggu lawan berat ketika menjamu City, 6 April mendatang.
Karena itulah, bentrok malam nanti juga jadi kunci Arsenal bersaing di persaingan juara Premier League musim ini. Bukan hanya tidak ditemani Arsene Wenger yang harus duduk di bangku penonton karena terkena larangan dari FA, Arsenal pun juga tidak akan diperkuat Aaron Ramsey yang cedera betis.
Cederanya Ramsey pun memaksa Wenger memutar otak. Maklum, hanya Francis Coquelin satu-satunya stok gelandang Arsenal pekan ini. Dengan formasi 4-2-3-1, untuk posisi pendamping Coquelin sebagai poros ganda, Wenger pun menggeser Alex Oxlade-Chamberlain. Posisi Chamberlain biasanya gelandang serang atau winger.
Selain mengincar kemenangan pertama di Stamford Bridge sejak 29 Oktober 2011 malam nanti, Arsenal berharap dapat mengulangi pencapaiannya musim 2003-2004 saat mampu mengalahkan Chelsea back to back. Entah di Emirates (dulu Highbury), ataupun di Stamford Bridge.
Berbicara dalam konferensi pers-nya di London Colney tadi malam WIB, Wenger enggan berpatokan dari hasil di Emirates. ”Itu (kekalahan 0-3) hanyalah alarm mereka di saat itu agar bangkit. Dan, Conte berhasil mengubahnya dengan hebat sehingga mereka sekarang jadi seperti ini,” sebut Wenger, dikutip Mirror. (ren/jpg/adz)