MANILA, SUMUTPOS.CO – Pemegang sabuk juara tinju dunia di delapan kelas berbeda, Manny Pacquiao akan melakoni laga akbar melawan petinju yang belum terkalahkan Floyd Mayweather Jr. awal Mei mendatang.
Dalam pertemuan tersebut Pacquiao digadang-gadang bakal menerima bayaran sekitar USD 80 juta atau lebih dari Rp 1 triliun dalam kurs rupiah Rp 13 ribu per dolar. Sedangan Mayweather akan mendapatkan 20 persen lebih banyak dari petinju Filipina tersebut. Anka-angka ini diyakini akan menjadi sejarah baru dalam rekor bayaran petinju di dunia.
Meski demikian, Pacquiao mengaku apa yang diperolehnya saat ini tidaklah mudah. Semasa remaja, pria yang kerap dipanggil Pacman tersebut mengaku pernah menerima bayaran USD 2 atau setara Rp 26 ribu untuk sekali pertandingan. Bayaran tersebut diterimanya dari ring tinju jalanan di Filipina untuk membantu ekonomi keluarga.
“Saya ingat ketika saya mulai bertinju, saya diupah dua dolar, hanya dua dolar,” ujarnya kepada CNN, Selasa (3/3).
Beruntung Pacman selamat dari ring jalanan tersebut mengingat dua temannya harus meregang nyawa di arena yang sama. Karena itulah kini Pacman mengaku mengajarkan anak-anaknya agar mensyukuri apa yang diperoleh dan tidak lupa diri. Salah satu caranya, Pacman sengaja memindahkan sekolah anaknya dari sekolah internasional ke sekolah umum.
“Saya ingin mereka mengalaminya, jadi mereka bisa bertemu dengan keluarga yang kelaparan. Mereka tidak akan memperlakukan atau menganiaya orang lain yang berbeda,” tambahnya.(zul/jpnn)
MANILA, SUMUTPOS.CO – Pemegang sabuk juara tinju dunia di delapan kelas berbeda, Manny Pacquiao akan melakoni laga akbar melawan petinju yang belum terkalahkan Floyd Mayweather Jr. awal Mei mendatang.
Dalam pertemuan tersebut Pacquiao digadang-gadang bakal menerima bayaran sekitar USD 80 juta atau lebih dari Rp 1 triliun dalam kurs rupiah Rp 13 ribu per dolar. Sedangan Mayweather akan mendapatkan 20 persen lebih banyak dari petinju Filipina tersebut. Anka-angka ini diyakini akan menjadi sejarah baru dalam rekor bayaran petinju di dunia.
Meski demikian, Pacquiao mengaku apa yang diperolehnya saat ini tidaklah mudah. Semasa remaja, pria yang kerap dipanggil Pacman tersebut mengaku pernah menerima bayaran USD 2 atau setara Rp 26 ribu untuk sekali pertandingan. Bayaran tersebut diterimanya dari ring tinju jalanan di Filipina untuk membantu ekonomi keluarga.
“Saya ingat ketika saya mulai bertinju, saya diupah dua dolar, hanya dua dolar,” ujarnya kepada CNN, Selasa (3/3).
Beruntung Pacman selamat dari ring jalanan tersebut mengingat dua temannya harus meregang nyawa di arena yang sama. Karena itulah kini Pacman mengaku mengajarkan anak-anaknya agar mensyukuri apa yang diperoleh dan tidak lupa diri. Salah satu caranya, Pacman sengaja memindahkan sekolah anaknya dari sekolah internasional ke sekolah umum.
“Saya ingin mereka mengalaminya, jadi mereka bisa bertemu dengan keluarga yang kelaparan. Mereka tidak akan memperlakukan atau menganiaya orang lain yang berbeda,” tambahnya.(zul/jpnn)
