LAS VEGAS, SUMUTPOS.CO – Teriakan ‘huuuu…’ mengiringi suara Michael Buffer saat mengumumkan kemenangan angka telak Floyd ‘The Money’ Mayweather Jr atas Manny ‘Pacman’ Pacquiao pada ‘Duel Akbar Abad Ini’ di MGM Grand Las Vegas kemarin (3/5). Kekecewaan sebagian penonton yang sudah membayar tiket supermahal dan ‘hanya’ disuguhi gaya tarung membosankan sang juara bertahan.
Mayweather Jr memang telah membuat banyak petinju dan penggila olahraga adu jotos frustasi sepanjang 20 tahun karirnya. Gaya pragmatis yang praktikannya selama ini memang terbukti ampuh membawanya sebagai petinju tak terkalahkan selama 48 kali pertarungan. Tapi secara level tontonan aksi petinju 38 tahun tersebut sama sekali tidak menghibur.
Sudah 46 petarung berbeda yang berduel dengan petinju 38 tahun itu- beberapa diantaranya bertarungan dua kali. Semuanya berakhir sama, putus asa menghadapi gaya bertinju Mayweather yang bertahan dan hanya sesekali melakukan serangan balasan. Situasinya terulang di laga akbar melawan Pacman.
Tiga juri sepakat memberikan kemenangan telak kepada petinju berjuluk The Money tersebut. Glen Feldman menghadiahkan 116-112, Burt Clements 116-112, dan Dave Moretti 118-110. Moretti hanya memenangkan Pacquiao dua ronde- 4 dan 6. Sedangkan Clements dan Feldmen untuk ronde 9-10.
Sampai jelang pengumuman pemenang, Pacquiao masih yakin sebagai pemenang pertarungan tersebut. “Saya yang berhak menang, Mayweather tidak melakukan apa-apa,” protesnya. Dia mengaku sama sekali tidak terluka dalam pertarungan tersebut. “Makanya saya sangat kaget melihat skornya,” tandas petinju yang juga berprofesi sebagai senator Filipina tersebut.
Mayweather juga merasakan hal yang sama. Pukulan keras Pacman tak dirasanya mendarat telak di sekujur tubuhnya. “Aku sama sekali tidak terkena pukulan, kecuali saat berdiri di sana (ring) dan dia memukuliku saat aku bertahan (double cover),” kilahnya.
Pelatih yang juga ayah Mayweather, Floyd Mayweather Sr menyebut Pacman bisa jadi petinju tangguh bagi lawan-lawan lainnya. Tapi bukan untuk Mayweather. “Semua taktik Pacquiao, kau tidak bisa menerapkannya untuk Floyd. Mungkin kepada petinju yang lain,” sebutnya seperti dilansir Yahoo Sports.
Jika banyak penonton yang mengeluhkan Mayweather hanya berlari-lari menghindari serangan Pacquiao, statistic justru mengatakan sebaliknya. Kemenangan Mayweather diperkuat statistik pukulan antara keduanya. Mayweather melontarkan 435 pukulan melawan 429 oleh Pacman. Sedangkan yang mendarat pada target 148-81 untuk keunggulan Mayweather atau secara persentase 34-19 persen.
Jika dilihat pukulan keras yang dilancarkan keduanya, Pacman memang jauh lebih aktif. Yakni 236 melawan 168. Tapi yang telak mendarat hanya 27 persen. Sementara Mayweather 48 persen.