Sementara itu, dalam sesi latihan Rabu sore tadi, Djanur menggelar latihan tertutup. Djanur sudah menyusun taktikal untuk menghalau Persija yang akan dijajal Jumat, (6/4) di Stadion Teladan. “Sudah kami antisipasi semuanya. Termasuk bola-bola atas lawan. Untuk perubahan komposisi pasti ada,” kata Djanur.
Permasalahan internal manajemen dengan PT Pesemes soal gugatan logo dan merek PSMS memang diakui Djanur cukup mengganggu konsentrasi timnya. Namun dia coba meredamnya. “Pastilah mengganggu. Seperti kata legenda, kenapa mereka datang sekarang saat tim sedang merintis di Liga 1. Kenapa tidak dari dulu-dulu. Tapi saya coba membuat pemain tetap berkonsentrasi dan meredam itu,” bebernya.
Sementara itu skuad Persija sudah tiba di Medan, Rabu (4/4) sore kemarin. Macan Kemayoran akan melakoni tes lapangan pada Kamis (5/4).
Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Teco, mengatakan, sebelum bertolak ke Medan, para pemainnya terlebih dulu menggelar latihan tertutup. Tujuannya, untuk memantapkan skema-skema pergerakan dalam penerapan taktik strategi terutama memanfaatkan bola mati. “Kalau latihan teknik dan taktik sudah lawan Arema. Materi latihan kami sebelum berangkat ke Medan jelas, kami ingin latihan bola mati untuk menyerang dan bertahan,” katanya, Rabu siang.
Pelatih asal Brasil yang akrab disapa Teco tersebut memang tak mengungkapkan secara gamblang skema-skema dan siapa yang disiapkan menjadi eksekutor serta target man dalam setpiece bola mati. Selain itu, dia juga tak menjelaskan bagaimana pengaturan pemain agar tak kebobolan lagi dalam menghadapi bola mati lawan saat menghadapi PSMS Medan.
Apa yang dilakukan Teco ini wajar, karena sebelumnya dalam laga kontra Arema FC yang berkesudahan 3-1 untuk kemenangan Persija pekan lalu, bola mati berperan besar dalam terciptanya gol kedua tim. (dkk/jpnn/don)