27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Suharto dkk Usahakan Dana hingga Larut Malam

Kegagalan berangkat ke Bengkulu melengkapi sederet cerita pilu yang masih mewarnai perjalanan skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Tekad kuat melaju ke 12 besar menjadi alasan kuat tim untuk berangkat. Namun di satu sisi, kekecewaan sudah teramat dalam karena janji-janji pengurus untuk membayar gaji yang tak juga terealisasi.

Selasa (3/6) malam, tim pelatih dan beberapa manajemen tersisa masih coba mengusahakan keberangkatan. Usai memberi penjelasan kepada pemain, mereka coba mencari pendanaan agar tim bisa berangkat di saat-saat terakhir, yakni Rabu (4/6) pagi. Karena sore harinya laga akan digelar pukul 16.00 WIB, masih ada kesempatan tim tiba.

Berbagai upaya ditempuh baik itu menghubungi kolega-kolega yang bisa membantu soal pendanaan. Setidaknya mereka butuh Rp300 juta untuk berangkat dan membayar kekecewaan pemain dengan gaji  meskipun tidak penuh. Kabarnya ada yang bersedia meminjamkan dana sekitar Rp300 juta namun harus ada yang menjaminkan.

Mereka pun menghubungi Ketua Umum Indra Sakti Harahap dan memintanya untuk mau menjaminkan hal itu. Namun kabarnya ia tidak bersedia. Satu peluang tersisa adalah meminta bantuan kepada Manajer Tim PSMS LPIS, Syukri Wardi. Sebelumnya ia sempat memberikan harapan untuk membantu pada pertemuan di Cambridge, Kamis (30/5) lalu.

Maka Pelatih Kepala Suharto AD beserta asistennya Mardianto dan Coly Misrun bersama Sektim Fityan Hamdy, Sekretaris Panpel Sumardi, dan perwakilan suporter, serta sejumlah awak media sepakat untuk mendatangi Hotel Danau Toba Internasional untuk menjemput harapan itu sekira pukul 22.20 WIB. Namun tim pelatih justru harus menelan kecewa karena yang bersangkutan akhirnya membatalkan niatnya untuk membantu.
Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Sima-ngunsong yang coba menegosiasi Syukri memperoleh jawaban jika sudah ada rapat di Hotel Dhaksina Medan dan beberapa oknum yang mengatasnamakan pengurus dan manajemen PT LI yang memutuskan tim tidak berangkat.
Tim pelatih PSMS LI pun harus pulang de-ngan kecewa. Sebelumnya mereka sempat berharap. (don)

Kegagalan berangkat ke Bengkulu melengkapi sederet cerita pilu yang masih mewarnai perjalanan skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Tekad kuat melaju ke 12 besar menjadi alasan kuat tim untuk berangkat. Namun di satu sisi, kekecewaan sudah teramat dalam karena janji-janji pengurus untuk membayar gaji yang tak juga terealisasi.

Selasa (3/6) malam, tim pelatih dan beberapa manajemen tersisa masih coba mengusahakan keberangkatan. Usai memberi penjelasan kepada pemain, mereka coba mencari pendanaan agar tim bisa berangkat di saat-saat terakhir, yakni Rabu (4/6) pagi. Karena sore harinya laga akan digelar pukul 16.00 WIB, masih ada kesempatan tim tiba.

Berbagai upaya ditempuh baik itu menghubungi kolega-kolega yang bisa membantu soal pendanaan. Setidaknya mereka butuh Rp300 juta untuk berangkat dan membayar kekecewaan pemain dengan gaji  meskipun tidak penuh. Kabarnya ada yang bersedia meminjamkan dana sekitar Rp300 juta namun harus ada yang menjaminkan.

Mereka pun menghubungi Ketua Umum Indra Sakti Harahap dan memintanya untuk mau menjaminkan hal itu. Namun kabarnya ia tidak bersedia. Satu peluang tersisa adalah meminta bantuan kepada Manajer Tim PSMS LPIS, Syukri Wardi. Sebelumnya ia sempat memberikan harapan untuk membantu pada pertemuan di Cambridge, Kamis (30/5) lalu.

Maka Pelatih Kepala Suharto AD beserta asistennya Mardianto dan Coly Misrun bersama Sektim Fityan Hamdy, Sekretaris Panpel Sumardi, dan perwakilan suporter, serta sejumlah awak media sepakat untuk mendatangi Hotel Danau Toba Internasional untuk menjemput harapan itu sekira pukul 22.20 WIB. Namun tim pelatih justru harus menelan kecewa karena yang bersangkutan akhirnya membatalkan niatnya untuk membantu.
Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Sima-ngunsong yang coba menegosiasi Syukri memperoleh jawaban jika sudah ada rapat di Hotel Dhaksina Medan dan beberapa oknum yang mengatasnamakan pengurus dan manajemen PT LI yang memutuskan tim tidak berangkat.
Tim pelatih PSMS LI pun harus pulang de-ngan kecewa. Sebelumnya mereka sempat berharap. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/