26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Indonesia vs Malaysia, Manfaatkan Mata-mata

TUMPUAN Evan Dimas menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia menghadapi Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9) malam ini.

Andik Vermansah, Evan Dimas, Ferdinand Sinaga, dan Saddil Ramdani, mereka tidak hanya menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, mereka juga menjadi sumber informasi bagi pelatih timnas Simon McMenemy saat menghadapi Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, besok malam (5/9).

McMenemy sangat membutuhkan masukan dari mereka. Sebab, empat pemain itu pernah bermain di Liga Super Malaysia. Bahkan, hingga kini Saddil masih tercatat sebagai penggawa Pahang.

Keberadaan empat pemain itu juga menjadi ancaman bagi kubu Malaysia. Hal tersebut disampaikan pelatih Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe. Dia pun menyebut empat pemain timnas itu sebagai ’’mata-mata’’. ’’Ya, ada kemungkinan besar mereka akan menyampaikan pengetahuan soal apa yang mereka ketahui tentang pemain kami,’’ kata Cheng Hoe sebagaimana dikutip kantor berita Bernama.

Andik menyadari, dirinya dan tiga rekannya bakal menjadi sorotan dalam laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G besok. Dia pun siap memberikan informasi soal kekuatan Malaysia jika McMenemy memintanya. ’’Sejauh ini saya tidak pernah ngobrol soal Malaysia sama coach (McMenemy McMenemy), tapi justru bercanda sama pemain Malaysia,’’ kata Andik. ’’Tapi, kalau dimintai tolong oleh coach, saya nanti kasih tahu kelemahan setiap pemainnya. Saya bisa kasih tahu kekurangan mereka, tapi tetap harus terus bekerja keras karena mereka kompak dan bagus,’’ tambah winger yang pernah membela Selangor FA dan Kedah itu.

Bukan hanya masukan informasi dari Andik dkk. McMenemy juga telah memantau langsung permainan Malaysia ketika uji coba melawan Jordania di Kuala Lumpur Jumat (30/8). Mantan pelatih Bhayangkara FC itu mengumpulkan banyak video pertandingan Harimau Malaya. Bahkan, video-video tersebut ditonton berkali-kali. Misalnya, yang dikatakan asisten pelatih timnas Yeyen Tumena.

Yeyen menjelaskan, McMenemy kerap mengajak dirinya dan asisten lainnya, Joko Susilo, untuk berdiskusi setelah menonton video permainan Malaysia. ’’Kami diskusi, jauh sebelum pemanggilan pemain ini ketika sudah tahu jadwal kualifikasi Piala Dunia,’’ tuturnya.

Nah, dalam lima hari terakhir, McMenemy kerap mengajak para pemain untuk sama-sama menonton video. Tidak hanya menonton, McMenemy juga berdiskusi dengan pemain. Kelemahan-kelemahan Malaysia dianalisis. ’’Setelah nonton langsung praktik di lapangan. Setiap pemain jadi mengerti apa yang harus dilakukan sebelum lawan Malaysia,’’ paparnya.

Selain video, pemain yang mengantar Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia pada 2004 itu menyebut McMenemy punya database statistik pemain. Terkait dengan berapa persentase bermain, kaki terkuat, dan sebagainya. ’’Jadi, itu semua dirangkum ketika sama-sama nonton video. Pemain juga diajak beri saran, jadi kami saling terbuka,’’ ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan penerjemah timnas Indonesia Bayu Eka Sari. Menurut dia, menganalisis video permainan lawan bukan hal baru di timnas. Langkah itu dilakukan sejak era Luis Milla. ’’Kami di PSSI juga punya tim video yang provide ke McMenemy masalah database plus rekaman pertandingan,’’ kata Bayu.

McMenemy ketika ditanya Jawa Pos setelah latihan kemarin membenarkan bahwa dirinya memang sering menonton video pertandingan lawan. ’’Benar saya tonton video. Tapi, saya tidak akan beri tahu apa kekurangan dan kelebihan tim lawan,’’ jelas pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Sementara itu, dalam latihan tadi malam di Stadion Madya, Jakarta, timnas banyak berlatih bola mati. Beberapa pemain dicoba untuk mengeksekusi tendangan bebas dari luar kotak penalti. Otavio Dutra juga terlihat ikut berlatih. Meski tidak masuk formasi, Dutra tetap dilibatkan dalam latihan. ’’Kami sudah sangat dekat. Dutra juga hadir untuk banyak berikan pengalaman. Dia suka rangkul pemain muda dan kasih banyak saran,’’ ungkap McMenemy.

Untuk kondisi Osas Saha, McMenemy menjelaskan bahwa pemain PS Tira-Persikabo itu sebenarnya sudah bisa ikut berlatih. Namun, dia memberikan waktu pada Osas untuk beristirahat. ’’Ya, semoga dia cepat pulih karena tim membutuhkannya,’’ katanya. (jpc)

TUMPUAN Evan Dimas menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia menghadapi Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9) malam ini.

Andik Vermansah, Evan Dimas, Ferdinand Sinaga, dan Saddil Ramdani, mereka tidak hanya menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, mereka juga menjadi sumber informasi bagi pelatih timnas Simon McMenemy saat menghadapi Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, besok malam (5/9).

McMenemy sangat membutuhkan masukan dari mereka. Sebab, empat pemain itu pernah bermain di Liga Super Malaysia. Bahkan, hingga kini Saddil masih tercatat sebagai penggawa Pahang.

Keberadaan empat pemain itu juga menjadi ancaman bagi kubu Malaysia. Hal tersebut disampaikan pelatih Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe. Dia pun menyebut empat pemain timnas itu sebagai ’’mata-mata’’. ’’Ya, ada kemungkinan besar mereka akan menyampaikan pengetahuan soal apa yang mereka ketahui tentang pemain kami,’’ kata Cheng Hoe sebagaimana dikutip kantor berita Bernama.

Andik menyadari, dirinya dan tiga rekannya bakal menjadi sorotan dalam laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G besok. Dia pun siap memberikan informasi soal kekuatan Malaysia jika McMenemy memintanya. ’’Sejauh ini saya tidak pernah ngobrol soal Malaysia sama coach (McMenemy McMenemy), tapi justru bercanda sama pemain Malaysia,’’ kata Andik. ’’Tapi, kalau dimintai tolong oleh coach, saya nanti kasih tahu kelemahan setiap pemainnya. Saya bisa kasih tahu kekurangan mereka, tapi tetap harus terus bekerja keras karena mereka kompak dan bagus,’’ tambah winger yang pernah membela Selangor FA dan Kedah itu.

Bukan hanya masukan informasi dari Andik dkk. McMenemy juga telah memantau langsung permainan Malaysia ketika uji coba melawan Jordania di Kuala Lumpur Jumat (30/8). Mantan pelatih Bhayangkara FC itu mengumpulkan banyak video pertandingan Harimau Malaya. Bahkan, video-video tersebut ditonton berkali-kali. Misalnya, yang dikatakan asisten pelatih timnas Yeyen Tumena.

Yeyen menjelaskan, McMenemy kerap mengajak dirinya dan asisten lainnya, Joko Susilo, untuk berdiskusi setelah menonton video permainan Malaysia. ’’Kami diskusi, jauh sebelum pemanggilan pemain ini ketika sudah tahu jadwal kualifikasi Piala Dunia,’’ tuturnya.

Nah, dalam lima hari terakhir, McMenemy kerap mengajak para pemain untuk sama-sama menonton video. Tidak hanya menonton, McMenemy juga berdiskusi dengan pemain. Kelemahan-kelemahan Malaysia dianalisis. ’’Setelah nonton langsung praktik di lapangan. Setiap pemain jadi mengerti apa yang harus dilakukan sebelum lawan Malaysia,’’ paparnya.

Selain video, pemain yang mengantar Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia pada 2004 itu menyebut McMenemy punya database statistik pemain. Terkait dengan berapa persentase bermain, kaki terkuat, dan sebagainya. ’’Jadi, itu semua dirangkum ketika sama-sama nonton video. Pemain juga diajak beri saran, jadi kami saling terbuka,’’ ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan penerjemah timnas Indonesia Bayu Eka Sari. Menurut dia, menganalisis video permainan lawan bukan hal baru di timnas. Langkah itu dilakukan sejak era Luis Milla. ’’Kami di PSSI juga punya tim video yang provide ke McMenemy masalah database plus rekaman pertandingan,’’ kata Bayu.

McMenemy ketika ditanya Jawa Pos setelah latihan kemarin membenarkan bahwa dirinya memang sering menonton video pertandingan lawan. ’’Benar saya tonton video. Tapi, saya tidak akan beri tahu apa kekurangan dan kelebihan tim lawan,’’ jelas pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Sementara itu, dalam latihan tadi malam di Stadion Madya, Jakarta, timnas banyak berlatih bola mati. Beberapa pemain dicoba untuk mengeksekusi tendangan bebas dari luar kotak penalti. Otavio Dutra juga terlihat ikut berlatih. Meski tidak masuk formasi, Dutra tetap dilibatkan dalam latihan. ’’Kami sudah sangat dekat. Dutra juga hadir untuk banyak berikan pengalaman. Dia suka rangkul pemain muda dan kasih banyak saran,’’ ungkap McMenemy.

Untuk kondisi Osas Saha, McMenemy menjelaskan bahwa pemain PS Tira-Persikabo itu sebenarnya sudah bisa ikut berlatih. Namun, dia memberikan waktu pada Osas untuk beristirahat. ’’Ya, semoga dia cepat pulih karena tim membutuhkannya,’’ katanya. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/