25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Selalu Lolos Mewakili Sumut di Kejurnas O2SN, 2 Atlet Shindoka Sumut Berhasil Naik Podium

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet-atlet Shitoryu Indonesia Karatedo (Shindoka) Sumut, kembali mengharumkan nama Sumatera Utara di kancah kejuaraan tingkat nasional. Tahun ini, Shindoka Sumut kembali berjaya di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Ketua Shindoka Sumut, Dr Zulkarnain M.Si, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Shindoka Sumut selalu berhasil mengirimkan 4 hingga 5 orang atlet untuk berlaga di Kejurnas O2SN.

Meskipun tahun ini hanya dua orang atlet Shindoka Sumut yang berhasil mewakili Sumut di ajang Kejurnas O2SN, namun keduanya berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan bagi Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, keduanya naik podium. Sebagai juara pertama nasional O2SN tahun 2023 di cabang karate jenjang SMP sederajat dalam kelompok komite putri, berhasil diraih atlet kita atas nama Nazwa Aulia Ramadhani. Kemudian juara nasional ke 3 di kelompok Kata putra SMP sederajat berhasil diraih atlet kita atas nama Ali Fathah,” ucap Zulkrnain kepada Sumut Pos, Kamis (5/10/2023).

Dikatakan Zulkarnain, atas prestasi itu, diharapkan para atlet berprestasi tersebut bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan internasional karate open yang biasanya diberikan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan kepada atlet-atlet berprestasi di ajang O2SN yang diselenggarakan setiap tahun tersebut.

“Memang Nazwa dan Ali adalah dua orang atlet Shindoka Sumut yang sangat berbakat dan potensial untuk bisa menjadi atlet nasional senior pada masa yag akan datang di masing-masing kategori yang mereka dalami, yaitu komite untuk nazwa dan kata untuk Ali,” ujarnya.

Menurut Zulkarnain, bakat dan potensi besar yang dimiliki dua atlet tersebut sebenarnya sudah kelihatan jelas dalam beberapa kejuaraan yang diikuti mereka, seperti Nazwa yang juga meraih juara pertama dalam kejuaraan dunia karate shitoryu (WSKF) tahun 2023 di Jakarta di kelompok komite kadet.

Hal yang sama seperti Ali yang juga berprestasi cukup baik dalam kejuaraan WSKF tersebut dalam kelompok kata kadet. Kedua atlet ini tidak dapat dipungkiri telah merajai dan meraih prestasi puncak di berbagai even kejuaraan karate dalam beberapa tahun terakhir, baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional.

“Kedua atlet ini pribadinya suka bercanda dan cukup akrab dalam bersahabat. Bahkan, keduanya cukup berprestasi di pendidikan formalnya, yaitu SMP. Mereka punya cita-cita tinggi menjadi atlet karate hebat untuk mengharumkan nama bangsa melalui prestasi,” katanya.

Diterangkan Zulkarnain, berbagai prestasi tersebut tentunya diraih berkat dukungan semua pihak, khususnya Orangtua dan Pengda Shindoka yang mewadahinya dalam TC jangka panjang, tim pelatih, dan lain-lain termasuk mengirimkannnya untuk mengikuti berbagai kejuaraan karate sampai try out ke luar negeri.

Untuk terus melahirkan prestasi-prestasi hebat, Pengda Shindoka Sumut juga kembali mengirimkan atletnya dalam kelompok kata junior/kadet putri, baik perorangan maupun beregu dari tanggal 6 hingga 8 Oktober di Jakarta untuk mengikuti kejuaraan OKC OPEN I PIALA KEMENPORA RI TAHUN 2023.

“Jadi memang Pengda Shindoka Sumut terus melengkapi program-program kerja TC dengan try in and try out sehingga atlet terus dapat dievaluasi kemajuannya secara terprogram,” terang Zulkarnain yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Medan.

Diharapkan, atlet-atlet yang mengikuti open turnamen tersebut dapat menggunakan kesempatan yang diberikan meraih prestasi terbaik sekaligus mendapatkan pengalaman bertanding yang semakin berkualitas. Sebab memang harus diakui, salah satu kelemahan paling mencolok dalam pembinaan karate di Sumut adalah belum tersedianya kejuaraan-kejuaraan karate berkualitas sebagai wadah bagi atlet untuk mengasah kemampuannya setelah melakukan latihan secara terus-menerus bertahun-tahun kecuali kejuaraan SISTER CITY DAN IMT-GT yang digagas OPD Pemko Medan.

“Kita ingin pengurus karate di daerah ini dapat memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Kota Medan dan Sumut sehingga dapat menyelenggarakan even-even karate secara berkualitas yang memberikan appresiasi bagi atlet-atlet yang berprestasi dalam kejuaraan yang digelar,” harapnya.

Dijelaskan Zulkarnain, pihaknya memiliki target untuk menyumbangkan karateka-karateka hebat kepada FORKI untuk mengharumkan nama Indonesia. Dan untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan kolaborasi, solidaritas dan loyalitas yang tinggi agar semua program kerja pembinaan prestasi yang diperlukan oleh atlet-atlet karate dapat dilaksanakan secara berkualitas dan intensitas serta frekuensi yang semakin banyak.

“Kuncinya adalah Kolaborasi, sebab Medan adalah Kota Kolaborasi,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet-atlet Shitoryu Indonesia Karatedo (Shindoka) Sumut, kembali mengharumkan nama Sumatera Utara di kancah kejuaraan tingkat nasional. Tahun ini, Shindoka Sumut kembali berjaya di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Ketua Shindoka Sumut, Dr Zulkarnain M.Si, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Shindoka Sumut selalu berhasil mengirimkan 4 hingga 5 orang atlet untuk berlaga di Kejurnas O2SN.

Meskipun tahun ini hanya dua orang atlet Shindoka Sumut yang berhasil mewakili Sumut di ajang Kejurnas O2SN, namun keduanya berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan bagi Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, keduanya naik podium. Sebagai juara pertama nasional O2SN tahun 2023 di cabang karate jenjang SMP sederajat dalam kelompok komite putri, berhasil diraih atlet kita atas nama Nazwa Aulia Ramadhani. Kemudian juara nasional ke 3 di kelompok Kata putra SMP sederajat berhasil diraih atlet kita atas nama Ali Fathah,” ucap Zulkrnain kepada Sumut Pos, Kamis (5/10/2023).

Dikatakan Zulkarnain, atas prestasi itu, diharapkan para atlet berprestasi tersebut bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan internasional karate open yang biasanya diberikan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan kepada atlet-atlet berprestasi di ajang O2SN yang diselenggarakan setiap tahun tersebut.

“Memang Nazwa dan Ali adalah dua orang atlet Shindoka Sumut yang sangat berbakat dan potensial untuk bisa menjadi atlet nasional senior pada masa yag akan datang di masing-masing kategori yang mereka dalami, yaitu komite untuk nazwa dan kata untuk Ali,” ujarnya.

Menurut Zulkarnain, bakat dan potensi besar yang dimiliki dua atlet tersebut sebenarnya sudah kelihatan jelas dalam beberapa kejuaraan yang diikuti mereka, seperti Nazwa yang juga meraih juara pertama dalam kejuaraan dunia karate shitoryu (WSKF) tahun 2023 di Jakarta di kelompok komite kadet.

Hal yang sama seperti Ali yang juga berprestasi cukup baik dalam kejuaraan WSKF tersebut dalam kelompok kata kadet. Kedua atlet ini tidak dapat dipungkiri telah merajai dan meraih prestasi puncak di berbagai even kejuaraan karate dalam beberapa tahun terakhir, baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional.

“Kedua atlet ini pribadinya suka bercanda dan cukup akrab dalam bersahabat. Bahkan, keduanya cukup berprestasi di pendidikan formalnya, yaitu SMP. Mereka punya cita-cita tinggi menjadi atlet karate hebat untuk mengharumkan nama bangsa melalui prestasi,” katanya.

Diterangkan Zulkarnain, berbagai prestasi tersebut tentunya diraih berkat dukungan semua pihak, khususnya Orangtua dan Pengda Shindoka yang mewadahinya dalam TC jangka panjang, tim pelatih, dan lain-lain termasuk mengirimkannnya untuk mengikuti berbagai kejuaraan karate sampai try out ke luar negeri.

Untuk terus melahirkan prestasi-prestasi hebat, Pengda Shindoka Sumut juga kembali mengirimkan atletnya dalam kelompok kata junior/kadet putri, baik perorangan maupun beregu dari tanggal 6 hingga 8 Oktober di Jakarta untuk mengikuti kejuaraan OKC OPEN I PIALA KEMENPORA RI TAHUN 2023.

“Jadi memang Pengda Shindoka Sumut terus melengkapi program-program kerja TC dengan try in and try out sehingga atlet terus dapat dievaluasi kemajuannya secara terprogram,” terang Zulkarnain yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Medan.

Diharapkan, atlet-atlet yang mengikuti open turnamen tersebut dapat menggunakan kesempatan yang diberikan meraih prestasi terbaik sekaligus mendapatkan pengalaman bertanding yang semakin berkualitas. Sebab memang harus diakui, salah satu kelemahan paling mencolok dalam pembinaan karate di Sumut adalah belum tersedianya kejuaraan-kejuaraan karate berkualitas sebagai wadah bagi atlet untuk mengasah kemampuannya setelah melakukan latihan secara terus-menerus bertahun-tahun kecuali kejuaraan SISTER CITY DAN IMT-GT yang digagas OPD Pemko Medan.

“Kita ingin pengurus karate di daerah ini dapat memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Kota Medan dan Sumut sehingga dapat menyelenggarakan even-even karate secara berkualitas yang memberikan appresiasi bagi atlet-atlet yang berprestasi dalam kejuaraan yang digelar,” harapnya.

Dijelaskan Zulkarnain, pihaknya memiliki target untuk menyumbangkan karateka-karateka hebat kepada FORKI untuk mengharumkan nama Indonesia. Dan untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan kolaborasi, solidaritas dan loyalitas yang tinggi agar semua program kerja pembinaan prestasi yang diperlukan oleh atlet-atlet karate dapat dilaksanakan secara berkualitas dan intensitas serta frekuensi yang semakin banyak.

“Kuncinya adalah Kolaborasi, sebab Medan adalah Kota Kolaborasi,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/