25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Ada Indikasi Atur Skor, Kami Laporkan ke Satgas

Mochamad Iriawan
ISTimewa
Mochamad Iriawan ISTimewa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Skandal pengaturan skor yang menyeruak akhir tahun lalu, direspon PSSI dengan membentuk Komite AdHoc Integritas dalam Kongres Tahunan PSSI 2019 Bali. Itu terjadi setelah Polri lebih dulu membentuk Satgas Antimafia Bola. Namun, kini masa berlaku komite yang diketuai Ahmad Riyadh itu berakhir. Lantas, bagaimana kelanjutannya?

“PSSI akan bentuk badan integritas. Nanti dipilih lagi siapa anggota dan ketuanya. Disesuaikan dengan visi dan misi ketua umum terpilih,” ungkap Ketua Komite AdHoc Integritas PSSI, Riyadh.

Seperti diketahui, Komite AdHoc Integritas PSSI dibentuk terkait dengan maraknya isu pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Tujuan awalnya adalah memberikan hukuman dalam ruang lingkup sepak bola kepada pelaku pengaturan skor. Dari sisi pidana, pelaku dan pelanggaran diserahkan kepada Satgas Antimafia Bola.

Tapi, setahun dibentuk, Komite AdHoc Integritas tidak menunjukkan tajinya. Hanya memberikan sanksi setelah Satgas Antimafia Bola menetapkan 16 pelaku sebagai tersangka. Sebut saja sanksi seumur hidup tak boleh berkecimpung di sepak bola Indonesia untuk Johar Lin Eng, dan larangan masuk stadion 2 tahun plus denda Rp150 juta untuk Hidayat.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan angkat bicara, mengenai keseriusan pengurus baru dalam memberantas pengaturan skor. Dia berjanji memegang komitmennya tersebut. Entah melalui Badan Integritas PSSI yang bakal dibentuk pada Januari 2020, atau bantuan dari Satgas Antimafia Bola. “Saya sudah sampaikan itu. Nanti kalau memang terbukti, didorong ke kepolisian,” tegas Iwan Bule, sapaan karib Iriawan.

Disinggung soal langkah konkret, Iwan Bule menegaskan, bakal langsung melapor ke Satgas Antimafia Bola, jika memang ada indikasi pengaturan skor. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan satgas. “Masalah evaluasi, itu nanti sama Satgas Antimafia Bola. Saya harus tahu mana yang belum selesai kasusnya. Kalau memang ada yang terlibat, akan kami tindak,” katanya.

Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Sumantri menambahkan, PSSI tidak bisa hanya mengandalkan Satgas Antimafia Bola untuk bergerak. Pembenahan dari sisi internal juga harus diperhatikan. “Peningkatan kualitas wasit hingga penertiban anggota yang terindikasi nakal. Kami harus bergerak cepat soal ini, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (jpc/saz)

Mochamad Iriawan
ISTimewa
Mochamad Iriawan ISTimewa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Skandal pengaturan skor yang menyeruak akhir tahun lalu, direspon PSSI dengan membentuk Komite AdHoc Integritas dalam Kongres Tahunan PSSI 2019 Bali. Itu terjadi setelah Polri lebih dulu membentuk Satgas Antimafia Bola. Namun, kini masa berlaku komite yang diketuai Ahmad Riyadh itu berakhir. Lantas, bagaimana kelanjutannya?

“PSSI akan bentuk badan integritas. Nanti dipilih lagi siapa anggota dan ketuanya. Disesuaikan dengan visi dan misi ketua umum terpilih,” ungkap Ketua Komite AdHoc Integritas PSSI, Riyadh.

Seperti diketahui, Komite AdHoc Integritas PSSI dibentuk terkait dengan maraknya isu pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Tujuan awalnya adalah memberikan hukuman dalam ruang lingkup sepak bola kepada pelaku pengaturan skor. Dari sisi pidana, pelaku dan pelanggaran diserahkan kepada Satgas Antimafia Bola.

Tapi, setahun dibentuk, Komite AdHoc Integritas tidak menunjukkan tajinya. Hanya memberikan sanksi setelah Satgas Antimafia Bola menetapkan 16 pelaku sebagai tersangka. Sebut saja sanksi seumur hidup tak boleh berkecimpung di sepak bola Indonesia untuk Johar Lin Eng, dan larangan masuk stadion 2 tahun plus denda Rp150 juta untuk Hidayat.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan angkat bicara, mengenai keseriusan pengurus baru dalam memberantas pengaturan skor. Dia berjanji memegang komitmennya tersebut. Entah melalui Badan Integritas PSSI yang bakal dibentuk pada Januari 2020, atau bantuan dari Satgas Antimafia Bola. “Saya sudah sampaikan itu. Nanti kalau memang terbukti, didorong ke kepolisian,” tegas Iwan Bule, sapaan karib Iriawan.

Disinggung soal langkah konkret, Iwan Bule menegaskan, bakal langsung melapor ke Satgas Antimafia Bola, jika memang ada indikasi pengaturan skor. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan satgas. “Masalah evaluasi, itu nanti sama Satgas Antimafia Bola. Saya harus tahu mana yang belum selesai kasusnya. Kalau memang ada yang terlibat, akan kami tindak,” katanya.

Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Sumantri menambahkan, PSSI tidak bisa hanya mengandalkan Satgas Antimafia Bola untuk bergerak. Pembenahan dari sisi internal juga harus diperhatikan. “Peningkatan kualitas wasit hingga penertiban anggota yang terindikasi nakal. Kami harus bergerak cepat soal ini, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/