28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Festival Arung Jeram Asahan 2017 Diikuti 10 Negara

Festival Internasional Arung Jeram Sungai Asahan ‘Kaldera Toba” resmi dibuka Wagubsu Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH, Mhum, di di Desa Tangga Kabupaten Asahan, Senin (4/12).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Festival Internasional Arung Jeram Sungai Asahan ‘Kaldera Toba” (The Toba Caldera Asahan River White Water Festival 2017, resmi dibuka Wakil Gubernur Sumatera Utara Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH, Mhum, di di Desa Tangga Kabupaten Asahan, Senin (4/12). Selain diikuti tim arung jeram nasional, festival juga diikuti oleh 10 negara asing.

Hadir pada acara tersebut tokoh masyarakat dan juga permerhati Kaldera RE Nainggolan, Bupati Sergai yang juga Ketua Persatuan Arung Jeram Sumut Soekirman, Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekdaprovsu Ilyas S Sitorus, SKPD dari Kabupaten Asahan dan Bupati Batubara .

Secara pribadi Nurhajizah merasa bangga akan Desa Tangga yang memiliki Sungai Asahan sebagai perlintasian aliran dari Danau Toba. “Sebagai putri asal Asahan saya bangga akan Sungai Asahan di Desa Tangga karena memiliki rute rumit untuk dilalui dalam arung jeram yang termasuk nomor tiga terbahaya di dunia,” katanya.

Wagubsu menyatakan, Sungai Asahan merupakan potensi besar menjadi daya tarik wisata mancanegara khususnya yang mengemari olahraga arung jeram. Menurutnya kegiatan tersebut menumbuhkembangkan dan melestarikan seni budaya tradisional, mengembangkan olahraga air, menggairahkan kepariwisataan, dan menggelorakan cinta lingkungan melalui gerakan pelestarian, serta pengembangan Danau Toba dan sungai Asahan sebagai destinasi wisata nasional maupun international.

Wagubsu memastikan akan dilakukan pembangunan infrastruktur dan penginapan berupa home stay di Desa Tangga untuk melengkapi daya tarik wisata. Dia berharap ke depannya perlombahan arung jeram internasional menjadi even tahunan di Sumut.

Selain diikuti tim arung jeram nasional, festival juga diikuti oleh 10 negara asing.

“Untuk mendukung pengembangan pariwisata sungai Asahan kelak akan dibangun infrastruktur, sehingga nanti yang biasanya jarak tempuh dua jam lebih menjadi satu jam saja. Juga ada upaya pengusaha lokal maupun swasta yang tertarik membangun penginapan atau hotel, agar kegiatan ini menjadi even nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Pemerhati Kaldera Toba, RE Nainggolan, mengatakan, lokasi ini juga akan menguntungkan masyarakat sekitarnya dimulai dari lokasi hingga pengusaha kecil.

Menurut RE Nainggolan, ditingkatkannya sungai Asahan menjadi objek wisata akan mensejahtetakan masyarakat. Pasalnya sejak status Bandara Silangit menjadi international, jumlah wisata dalam dan hingga luar negeri terus meningkat. “Untuk ke Sungai Asahan wisatawan butuh waktu 2 jam saja dari Toba Samosir, “paparnya.

Ketua Arung Jeram Sumut juga Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, sungai Asahan adalah nomor tiga paling bahaya setelah Colorrado yang pertama dan Afrika yang kedua

Kabupaten Sergei kata Soekirman juga memiliki lokasi untuk arung jeram tapi untuk tingkat pemula.

Laporan panitia yang juga Kadispora Sumut Baharuddin, jumlah peserta ada 175 orang, terdiri peserta dalam negeri sebanyak 6 tim yaitu Kalimantan Utara, Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah , DKI, Sumut.

Sementara 10 tim peserta dari luar negeri Republik Ceko, Jepang, Australia, Italia, Prancis, Malaysia,Kanada, New Zealand, United Kingdom, Amerika Serikat dan Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan kejuaraan Arung Jeram Internasional Tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 29 November sampai dengan 8 Desember 2017. (rel/mea)

Festival Internasional Arung Jeram Sungai Asahan ‘Kaldera Toba” resmi dibuka Wagubsu Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH, Mhum, di di Desa Tangga Kabupaten Asahan, Senin (4/12).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Festival Internasional Arung Jeram Sungai Asahan ‘Kaldera Toba” (The Toba Caldera Asahan River White Water Festival 2017, resmi dibuka Wakil Gubernur Sumatera Utara Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH, Mhum, di di Desa Tangga Kabupaten Asahan, Senin (4/12). Selain diikuti tim arung jeram nasional, festival juga diikuti oleh 10 negara asing.

Hadir pada acara tersebut tokoh masyarakat dan juga permerhati Kaldera RE Nainggolan, Bupati Sergai yang juga Ketua Persatuan Arung Jeram Sumut Soekirman, Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekdaprovsu Ilyas S Sitorus, SKPD dari Kabupaten Asahan dan Bupati Batubara .

Secara pribadi Nurhajizah merasa bangga akan Desa Tangga yang memiliki Sungai Asahan sebagai perlintasian aliran dari Danau Toba. “Sebagai putri asal Asahan saya bangga akan Sungai Asahan di Desa Tangga karena memiliki rute rumit untuk dilalui dalam arung jeram yang termasuk nomor tiga terbahaya di dunia,” katanya.

Wagubsu menyatakan, Sungai Asahan merupakan potensi besar menjadi daya tarik wisata mancanegara khususnya yang mengemari olahraga arung jeram. Menurutnya kegiatan tersebut menumbuhkembangkan dan melestarikan seni budaya tradisional, mengembangkan olahraga air, menggairahkan kepariwisataan, dan menggelorakan cinta lingkungan melalui gerakan pelestarian, serta pengembangan Danau Toba dan sungai Asahan sebagai destinasi wisata nasional maupun international.

Wagubsu memastikan akan dilakukan pembangunan infrastruktur dan penginapan berupa home stay di Desa Tangga untuk melengkapi daya tarik wisata. Dia berharap ke depannya perlombahan arung jeram internasional menjadi even tahunan di Sumut.

Selain diikuti tim arung jeram nasional, festival juga diikuti oleh 10 negara asing.

“Untuk mendukung pengembangan pariwisata sungai Asahan kelak akan dibangun infrastruktur, sehingga nanti yang biasanya jarak tempuh dua jam lebih menjadi satu jam saja. Juga ada upaya pengusaha lokal maupun swasta yang tertarik membangun penginapan atau hotel, agar kegiatan ini menjadi even nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Pemerhati Kaldera Toba, RE Nainggolan, mengatakan, lokasi ini juga akan menguntungkan masyarakat sekitarnya dimulai dari lokasi hingga pengusaha kecil.

Menurut RE Nainggolan, ditingkatkannya sungai Asahan menjadi objek wisata akan mensejahtetakan masyarakat. Pasalnya sejak status Bandara Silangit menjadi international, jumlah wisata dalam dan hingga luar negeri terus meningkat. “Untuk ke Sungai Asahan wisatawan butuh waktu 2 jam saja dari Toba Samosir, “paparnya.

Ketua Arung Jeram Sumut juga Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, sungai Asahan adalah nomor tiga paling bahaya setelah Colorrado yang pertama dan Afrika yang kedua

Kabupaten Sergei kata Soekirman juga memiliki lokasi untuk arung jeram tapi untuk tingkat pemula.

Laporan panitia yang juga Kadispora Sumut Baharuddin, jumlah peserta ada 175 orang, terdiri peserta dalam negeri sebanyak 6 tim yaitu Kalimantan Utara, Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah , DKI, Sumut.

Sementara 10 tim peserta dari luar negeri Republik Ceko, Jepang, Australia, Italia, Prancis, Malaysia,Kanada, New Zealand, United Kingdom, Amerika Serikat dan Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan kejuaraan Arung Jeram Internasional Tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 29 November sampai dengan 8 Desember 2017. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/