25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Taufik dan Firdasari Pimpin Tomas dan Uber

Jakarta- Setelah mempertimbangkan banyak hal untuk menyeleksi siapa saja yang akan memperkuat tim Thomas-Uber Cup tahun ini, PBSI sebagai induk organisasi bulutangkis Indonesia akhirnya merilis daftar skuad akhir. Indonesia yang memang sudah lama merindukan kembali kedua piala bergengsi itu, berniat memulangkannya lagi pada gelaran yang dihelat di Wuhan, China pada 20-27 Mei mendatang.

Penyeleksian yang dilakukan, tentu bertolak ukur pada penampilan dan prestasi sederetan pendekar raket kebanggaan nasional, di sejumlah kejuaraan internasional. Penilaian dan pemilihan juga berdasarkan kondisi fisik si pemain sendiri.

Berdasarkan lansiran situs resmi PBSI, (5/5), terdapat nama-nama tenar yang sudah tak asing lagi. Seperti misalnya Taufik Hidayat yang tetap menjadi andalan tim Thomas dan memimpin para juniornya. Sementara Adriyanti Firdasari juga mendapat kans serupa untuk memimpin tim Uber Indonesia yang banyak dihiasi talenta-talenta muda. Tapi dalam daftar skuad yang dirilis, terdapat juga beberapa muka baru di dalam tim inti. Seperti Rian Agung Saputro di nomor ganda putra, dan pasangan ganda putri Suci Rizki Andini/Della Destiara Haris, sebagaimana dikutip situs resmi PBSI.

Dipilihnya Alvent Yulianto dan Rian Agung Saputra, membuat kombinasi pasangan di sektor ganda tim Thomas Indonesia bisa lebih variatif. Keduanya dinilai pemain yang fleksibel, sehingga nantinya bisa dipasangkan dengan pemain lain tanpa mengurangi kekuatan tim.

“Alvent dan Rian bisa saja dipasangkan. Tapi, selain formasi ini, kita bisa mengombinasi pasangan, seperti Alvent dengan Hendra Setiawan, Alvent dengan Muhammad Ahsan atau Alvent dengan Markis Kido.

Demikian juga dengan Rian. Dia bisa dipasangkan juga dengan Hendra, Ahsan atau Markis. Yang pasti variatifnya kombinasi pasangan akan menguntungkan buat kita,” kata kepala pelatih sektor ganda pelatnas Cipayung, Christian Hadinata, di pelatnas Cipayung. Dijelaskan, dengan kombinasi pasangan yang variatif keuntungannya adalah lawan sulit membaca kekuatan pemain kita. Selain itu, juga memudahkan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran.

Menghadapi China di babak penyisihan grup, menurut Christian, peluang menang dari sektor ganda masih terbuka lebar. Level permainan di ganda tidak terlalu jauh. Peluang untuk menang sama besar.(net/bbs)

Jakarta- Setelah mempertimbangkan banyak hal untuk menyeleksi siapa saja yang akan memperkuat tim Thomas-Uber Cup tahun ini, PBSI sebagai induk organisasi bulutangkis Indonesia akhirnya merilis daftar skuad akhir. Indonesia yang memang sudah lama merindukan kembali kedua piala bergengsi itu, berniat memulangkannya lagi pada gelaran yang dihelat di Wuhan, China pada 20-27 Mei mendatang.

Penyeleksian yang dilakukan, tentu bertolak ukur pada penampilan dan prestasi sederetan pendekar raket kebanggaan nasional, di sejumlah kejuaraan internasional. Penilaian dan pemilihan juga berdasarkan kondisi fisik si pemain sendiri.

Berdasarkan lansiran situs resmi PBSI, (5/5), terdapat nama-nama tenar yang sudah tak asing lagi. Seperti misalnya Taufik Hidayat yang tetap menjadi andalan tim Thomas dan memimpin para juniornya. Sementara Adriyanti Firdasari juga mendapat kans serupa untuk memimpin tim Uber Indonesia yang banyak dihiasi talenta-talenta muda. Tapi dalam daftar skuad yang dirilis, terdapat juga beberapa muka baru di dalam tim inti. Seperti Rian Agung Saputro di nomor ganda putra, dan pasangan ganda putri Suci Rizki Andini/Della Destiara Haris, sebagaimana dikutip situs resmi PBSI.

Dipilihnya Alvent Yulianto dan Rian Agung Saputra, membuat kombinasi pasangan di sektor ganda tim Thomas Indonesia bisa lebih variatif. Keduanya dinilai pemain yang fleksibel, sehingga nantinya bisa dipasangkan dengan pemain lain tanpa mengurangi kekuatan tim.

“Alvent dan Rian bisa saja dipasangkan. Tapi, selain formasi ini, kita bisa mengombinasi pasangan, seperti Alvent dengan Hendra Setiawan, Alvent dengan Muhammad Ahsan atau Alvent dengan Markis Kido.

Demikian juga dengan Rian. Dia bisa dipasangkan juga dengan Hendra, Ahsan atau Markis. Yang pasti variatifnya kombinasi pasangan akan menguntungkan buat kita,” kata kepala pelatih sektor ganda pelatnas Cipayung, Christian Hadinata, di pelatnas Cipayung. Dijelaskan, dengan kombinasi pasangan yang variatif keuntungannya adalah lawan sulit membaca kekuatan pemain kita. Selain itu, juga memudahkan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran.

Menghadapi China di babak penyisihan grup, menurut Christian, peluang menang dari sektor ganda masih terbuka lebar. Level permainan di ganda tidak terlalu jauh. Peluang untuk menang sama besar.(net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/