31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Lawan Terberat Sepanjang Karir

Floyd Mayweather Jr v Miguel Cotto

LAS VEGAS – Floyd Mayweather Jr telah melalui begitu banyak pertarungan penting sepanjang karir profesionalnya. Namun, melawan Miguel Cotto siang ini WIB di MGM Grand Garden Las Vegas, bisa jadi adalah pertarungan paling keras yang pernah dilakukannya.

Sebelumnya, petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat (AS) itu pernah mengandaskan Oscar De La Hoya, Shane Mosley, dan Juan Manuel Marquez. Ketiganya merupakan barisan petinju legendaris yang International Boxing Hall of Fame.

Mayweather juga pernah menundukkan barisan petinju elite macam Diego Corrales, Zab Judah, dan Jose Luis Castillo. Petarung dahsyat macam Genaro Hernandez, Ricky Hatton, Jesus Chavez, dan Carlos Hernandez juga bertekuk lutut di tangan Mayweather.

Namun, saat ini, Cotto, asal Puerto Riko, diyakini merupakan yang terbaik dari semua yang pernah dihadapi Mayweather. Petinju berjuluk Pretty Boy tersebut diprediksi tidak akan mudah menundukkan Cotto yang berstatus sebagai juara dunia WBA kelas welter super (69 kg) itu.

Cotto memang memiliki catatan hebat sepanjang karirnya. Menang 37 kali (30 menang KO), Cotto hanya pernah kalah dua kali. Petinju 31 tahun asal Puerto Riko itu hanya takluk atas Antonio Margarito pada 2008 dan Manny Pacquiao, 2009 silam.

Pembanding antara keduanya jelas. Hampir semua petinju bernama besar yang pernah ditaklukkan Mayweather, juga bisa dikandaskan Cotto. Termasuk Shane Mosley. Hanya De La Hoya, dan Marquez yang belum pernah bersua dengan Cotto.

Memang, Mayweather baru pantas disebut sebagai petinju terhebat kelas welter juga mampu mengalahkan Manny “Pacman” Pacquiao. Namun, pertaruangan keduanya terus saja maju-mundur, tidak jelas kapan terealisasi.

Pada usianya yang ke-35 tahun ini, Mayweather bertekad untuk sekali lagi membuktikan ucapannya, menjadi raja tinju dunia.
“Saya memiliki karir yang panjang. Itu sama sekali tidak mudah. Delapan tahun terakhir seolah seperti perang bagi saya. Pertandingan ini (melawan Cotto, red) juga adalah perang. Sama sekali tak mudah,” ucap petinju bergaya ortodok tersebut.

Namun, Cotto tidak kalah optimistis. Dia yakin akan menjadi petinju pertama yang mengalahkan Mayweather setelah petinju Bulgaria Serafim Todorov pada Olimpiade Altanta 1996. Saat itu Mayweather kandas di semifinal dan harus puas mendapatkan medali perunggu.  “Ini akan menjadi pertarungan yang sengit. Saya memang menjadi underdog. Saya tak butuh orang mengatakan saya memiliki peluang. Saya percaya diri,” ucap Cotto.(nur/diq/jpnn)

Floyd Mayweather Jr v Miguel Cotto

LAS VEGAS – Floyd Mayweather Jr telah melalui begitu banyak pertarungan penting sepanjang karir profesionalnya. Namun, melawan Miguel Cotto siang ini WIB di MGM Grand Garden Las Vegas, bisa jadi adalah pertarungan paling keras yang pernah dilakukannya.

Sebelumnya, petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat (AS) itu pernah mengandaskan Oscar De La Hoya, Shane Mosley, dan Juan Manuel Marquez. Ketiganya merupakan barisan petinju legendaris yang International Boxing Hall of Fame.

Mayweather juga pernah menundukkan barisan petinju elite macam Diego Corrales, Zab Judah, dan Jose Luis Castillo. Petarung dahsyat macam Genaro Hernandez, Ricky Hatton, Jesus Chavez, dan Carlos Hernandez juga bertekuk lutut di tangan Mayweather.

Namun, saat ini, Cotto, asal Puerto Riko, diyakini merupakan yang terbaik dari semua yang pernah dihadapi Mayweather. Petinju berjuluk Pretty Boy tersebut diprediksi tidak akan mudah menundukkan Cotto yang berstatus sebagai juara dunia WBA kelas welter super (69 kg) itu.

Cotto memang memiliki catatan hebat sepanjang karirnya. Menang 37 kali (30 menang KO), Cotto hanya pernah kalah dua kali. Petinju 31 tahun asal Puerto Riko itu hanya takluk atas Antonio Margarito pada 2008 dan Manny Pacquiao, 2009 silam.

Pembanding antara keduanya jelas. Hampir semua petinju bernama besar yang pernah ditaklukkan Mayweather, juga bisa dikandaskan Cotto. Termasuk Shane Mosley. Hanya De La Hoya, dan Marquez yang belum pernah bersua dengan Cotto.

Memang, Mayweather baru pantas disebut sebagai petinju terhebat kelas welter juga mampu mengalahkan Manny “Pacman” Pacquiao. Namun, pertaruangan keduanya terus saja maju-mundur, tidak jelas kapan terealisasi.

Pada usianya yang ke-35 tahun ini, Mayweather bertekad untuk sekali lagi membuktikan ucapannya, menjadi raja tinju dunia.
“Saya memiliki karir yang panjang. Itu sama sekali tidak mudah. Delapan tahun terakhir seolah seperti perang bagi saya. Pertandingan ini (melawan Cotto, red) juga adalah perang. Sama sekali tak mudah,” ucap petinju bergaya ortodok tersebut.

Namun, Cotto tidak kalah optimistis. Dia yakin akan menjadi petinju pertama yang mengalahkan Mayweather setelah petinju Bulgaria Serafim Todorov pada Olimpiade Altanta 1996. Saat itu Mayweather kandas di semifinal dan harus puas mendapatkan medali perunggu.  “Ini akan menjadi pertarungan yang sengit. Saya memang menjadi underdog. Saya tak butuh orang mengatakan saya memiliki peluang. Saya percaya diri,” ucap Cotto.(nur/diq/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/