30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Brasil v Belgia: Ujian Sebenarnya

Neymar akan menjadi andalan Brazil saat kontra Belgia.

SUMUTPOS.CO – Belum ada tim yang mampu membendung Brasil sebagai kandidat kuat juara dunia saat ini. Hanya Swiss yang sempat menyulitkan di awal turnamen. Selanjutnya, Selecao melaju mulus tanpa hambatan. Namun lawan yang satu ini, Belgia sepertinya bisa menyulitkan pada duel perempat final di Kazan Arena, Sabtu (7/7) dini hari.

Brasil sukses membungkam tiga lawan terakhir dengan skor identik 2-0 tanpa kebobolan. Mulai dari Kosta Rika, Serbia hingga Meksiko. Brasil juga hanya kebobolan satu gol.

Namun ujian sebenarnya diyakini ada pada Belgia. Hal itu diakui bek Brasil, Thiago Silva.  “Mereka sangat kuat secara fisik dan teknis. Belgia layak untuk bermain di babak 8 besar. Ini hebat karena ini pertandingan besar,” ujarnya seperti dikutip dari Sportskeeda.

Silva juga tak mau overconfidence dengan statusnya sebagai tim favorit juara teratas sepeninggal Jerman, Argentina, Spanyol dan Portugal pulang lebih awal. Yang terpenting bagi Silva adalah Brasil menjaga kolektivitasnya. “Saya pikir di semua kompetisi, Brasil adalah favorit. Tapi kami tahu itu tidak cukup. Kami harus bekerja keras dan memberikan yang terbaik setiap pertandingan jika kami ingin memenangkan gelar,” ujarnya.

Brasil diprediksi tidak akan banyak mengubah susunan pemain di laga kontra Belgia. Apalagi Marcelo dikabarkan akan kembali bermain sejak menit awal, selain itu tidak banyak perubahan.

Satu hal yang menjadi tanda tanya adalah apakah Tite, pelatih Brasil, akan mencoba Roberto Firmino dari awal dibanding Gabriel Jesus? Sejauh ini Firmino paling efektif meski tiga kali main dari bangku cadangan. Firmino mencetak satu gol dengan dua tembakan  on target dan dua yang melenceng. Attempts on area-nya juga lebih baik yakni dua percobaannya mengarah tepat sasaran.

Berbeda dengan Gabriel Jesus selalu menjadi starter di empat pertandingan, dengan total waktu bermainnya mencapai 348 menit. Ia punya attempts sebanyak delapan, yang on target hanya satu, empat melenceng, dan tiga diblok. Peluang di kotak penaltinya hanya satu yang on target.

“Ini adalah pola 4-4-2 dengan kebebasan tingkat tinggi, lebih longgar, permainan umpan-umpan pendek, area yang melebar untuk sebuah pertandingan. Gabriel mengorbankan dirinya bermain di sisi kiri,” ujar Tite.

Neymar akan menjadi andalan Brazil saat kontra Belgia.

SUMUTPOS.CO – Belum ada tim yang mampu membendung Brasil sebagai kandidat kuat juara dunia saat ini. Hanya Swiss yang sempat menyulitkan di awal turnamen. Selanjutnya, Selecao melaju mulus tanpa hambatan. Namun lawan yang satu ini, Belgia sepertinya bisa menyulitkan pada duel perempat final di Kazan Arena, Sabtu (7/7) dini hari.

Brasil sukses membungkam tiga lawan terakhir dengan skor identik 2-0 tanpa kebobolan. Mulai dari Kosta Rika, Serbia hingga Meksiko. Brasil juga hanya kebobolan satu gol.

Namun ujian sebenarnya diyakini ada pada Belgia. Hal itu diakui bek Brasil, Thiago Silva.  “Mereka sangat kuat secara fisik dan teknis. Belgia layak untuk bermain di babak 8 besar. Ini hebat karena ini pertandingan besar,” ujarnya seperti dikutip dari Sportskeeda.

Silva juga tak mau overconfidence dengan statusnya sebagai tim favorit juara teratas sepeninggal Jerman, Argentina, Spanyol dan Portugal pulang lebih awal. Yang terpenting bagi Silva adalah Brasil menjaga kolektivitasnya. “Saya pikir di semua kompetisi, Brasil adalah favorit. Tapi kami tahu itu tidak cukup. Kami harus bekerja keras dan memberikan yang terbaik setiap pertandingan jika kami ingin memenangkan gelar,” ujarnya.

Brasil diprediksi tidak akan banyak mengubah susunan pemain di laga kontra Belgia. Apalagi Marcelo dikabarkan akan kembali bermain sejak menit awal, selain itu tidak banyak perubahan.

Satu hal yang menjadi tanda tanya adalah apakah Tite, pelatih Brasil, akan mencoba Roberto Firmino dari awal dibanding Gabriel Jesus? Sejauh ini Firmino paling efektif meski tiga kali main dari bangku cadangan. Firmino mencetak satu gol dengan dua tembakan  on target dan dua yang melenceng. Attempts on area-nya juga lebih baik yakni dua percobaannya mengarah tepat sasaran.

Berbeda dengan Gabriel Jesus selalu menjadi starter di empat pertandingan, dengan total waktu bermainnya mencapai 348 menit. Ia punya attempts sebanyak delapan, yang on target hanya satu, empat melenceng, dan tiga diblok. Peluang di kotak penaltinya hanya satu yang on target.

“Ini adalah pola 4-4-2 dengan kebebasan tingkat tinggi, lebih longgar, permainan umpan-umpan pendek, area yang melebar untuk sebuah pertandingan. Gabriel mengorbankan dirinya bermain di sisi kiri,” ujar Tite.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/