SUMUTPOS.CO – BABAK semifinal Euro 2020 mempertemukan Italia vs Spanyol, bakal digelar di Wembley Stadium London, Inggris, Rabu (7/7) dini hari WIB. Pemenangnya akan menghadapi Inggris atau Denmark di final.
Sebelum melaju ke semifinal, Italia sukses mengalahkan sesama kandidat juara, yakni Belgia. Gli Azzurri menang 2-1 melalui gol-gol Lorenzo Insigne dan Nicolo Barella. Sebelumnya, pasukan Roberto Mancini harus berjuang hingga extra time untuk menaklukkan Austria 2-1 lewat gol-gol Federico Chiesa dan Matteo Pessina.
Sementara Spanyol, sudah dua kali beruntun main hingga extra time untuk menaklukkan lawan-lawannya. Anak-anak asuh Luis Enrique menumbangkan Kroasia 5-3 lewat gol-gol Pablo Sarabia, Cesar Azpilicueta. Ferran Torres, Alvaro Morata, dan Mikel Oyarzabal. Setelah itu, extra time saja tak cukup bagi La Furia Roja untuk menyingkirkan Swiss, dan laga harus berlanjut ke adu penalti, di mana penalti penentu kemenangan dicetak oleh Oyarzabal.
Ini menjadi pertemuan keempat bagi kedua tim secara beruntun di ajang Euro. Pada Euro 2008, Spanyol mendepak Italia di perempatfinal dan kemudian Spanyol menjadi juara.
Pada 2012, Italia kembali bertemu Spanyol di fase grup dengan skor imbang 1-1, dan di final Gli Azzuri kalah 0-4. Empat tahun berselang, gantian Italia menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar.
Saat ini, Italia masih sempurna di Euro 2020, dengan 15 kemenangan dari 15 pertandingan sejak babak kualifikasi. Italia juga tak terkalahkan dalam 32 pertandingan terakhir. Meski begitu, winger Timnas Spanyol, Mikel Oyarzabal, memberi peringatan untuk Italia. Oyarzabal sesumbar bahwa Spanyol bisa mengalahkan tim manapun. “Jika kami bermain seperti yang kami inginkan, kami bisa mengalahkan siapa pun,” kata Oyarzabal seperti dilansir dari Football Italia.
Namun begitu, dia tetap mengakui kehebatan Gli Azzurri. “Italia memiliki pemain hebat dan itu akan menjadi pertandingan yang sangat rumit. Mereka telah menunjukkan level mereka dan kami tahu bahwa mereka berada di momen hebat. Tapi hal yang sama berlaku untuk kami,” lanjut Oyarzabal.
Oyarzabal pun mengakui, mereka sudah mengantisipasi jika pertandingan akan berakhir dengan drama adu penalti. “Kami telah berlatih penalti akhir-akhir ini, dan tim lain juga pasti akan melakukan hal yang sama. Penalti bukanlah undian, ada banyak pekerjaan dibaliknya. Untuk itu kami juga melatih kiper dan penembak penalti,” tandasnya.
Jelang laga nanti, pukulan telak harus diterima Italia. Leonardo Spinazzola yang bermain luar biasa sepanjang turnamen harus absen karena mengalami cedera tendon yang cukup parah kala melawan Belgia. Bukan hanya tidak memperkuat Timnas Italia untuk semifinal EURO 2021 kontra Spanyol, namun bek AS Roma itu diperkirakan akan menepi dari lapangan hijau hingga 6 bulan ke depan.
Kehilangan Spinazzola tentu berpengaruh bagi skuad asuhan Roberto Mancini. Kolaborasinya dengan Lorenzo Insigne di sisi kiri permainan Italia kerap merepotkan pertahanan lawan. Bahkan, Spinazzola 2 kali menyabet gelar man of the match sepanjang Euro 2020 ini.
Tanpa Spinazzola, pelatih Roberto Mancini sebenarnya masih punya Emerson Palmieri yang juga bisa diandalkan di sektor bek kiri. Bek milik Chelsea itu pun juga sudah menjalani pemanasan yang cukup jelang laga semifinal nanti. Total, Emerson telah mendapatkan 100 menit bermain di Euro 2020. Selama 90 menit penuh ia mainkan saat berhadapan dengan Wales, sedangkan 10 menit lain saat menggantikan Spinazzola di laga kontra Belgia.
Akankah duel mereka selesai dalam 2×45 menit? Siapakah yang akan kembali ke Wembley untuk menghadapi Inggris atau Denmark di final nanti? Kita tunggu saja. (bbs/adz)