28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Forki Sumut Optimis Pertahankan Tradisi Emas

MEDAN- Ketua Umum Pengprov Forki Sumut DR H Rahmat Shah mengatakan, kemampuan dan prestasi karateka Sumut saat ini sangat disegani. Hal tersebut menyebabkan Rahmat Shah optimis Forki bakal mempertahankan tradisi medali emas dalam PON XVIII.

DR H Rahmat Shah dalam acara melepas keberangkatan kontingen karate Sumut menuju PON XVIII melalui Bandara Polonia Medan, Rabu (5/9) pagi. Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua KONI Sumut Prof Agung Sunarno, Bidang Promosi KONI Sumut H Suchyar Munir dan ofisial H Kamaluddin Harahap.
Tradisi medali emas itu menurut Rahmat Shah karena kualitas karateka Sumut sudah terbukti dengan kemampuan meraih emas dalam tiga kali penyelenggaraan PON sebelum ini.

Sumut juga selalu unggul dalam event karate bergengsi Piala Kasad, dan Doni Dharmawan pernah menunjukkan prestasi membanggakan merebut Piala Kasad dengan mengalahkan karateka terbaik Indonesia Umar Syarif.

Dalam kaitan sebagai provinsi yang sangat disegani bahkan ditakuti, para karateka Sumut juga diminta untuk menanamkan kepercayaan yang tinggi dan mempersiapkan strategi menghadapi lawan. “Tak ada yang tak bisa kita kalahkan, kecuali Tuhan. Kalian harus fokus dan konsentrasi ke pertandingan serta mempelajari kelemahan lawan. Ingat itu!” pesan Rahmat Shah yang juga salah satu anggota DPD RI asal Sumut serta Ketua PMI Sumut.

Dengan tegas Rahmat Shah dalam kesempatan itu mengatakan tidak akan mau mengaitkan karate dengan politik. “Kita tidak akan melemahkan perjuangan merebut emas karate, dengan maksud tertentu untuk menjatuhkan peringkatdan prestasi kontingen KONI Sumut yang saat ini dipimpin Gus Irawan. Tidak akan ada pikiran seperti itu, kita tetap fokus berjuang penuh semangat untuk mengharumkan nama Sumut dan Forki tidak akan mau mengkaitkan-kaitkan olahraga dengan politik,” kata Rahmat Shah yang akan datang langsung ke Pekanbaru memberi motivasi.

Sekum Forki Sumut, Zulkarnaen Purba menyebutkan karate sudah memulai pertandingan sejak 10 September sampai 14 September. “Keberangkatan lebih awal dari kontingen besar, karena kita ingin melakukan penyesuaian yang lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, sistem pertandingan di PON XVIII khusunya untuk karate sudah mengalami perubahan dimana peran juri lebih dominan. Meski demikian, ia juga yakin target satu medali emas bisa diwujudkan, bahkan karate selalu menyabet dua emas.

“Kita ingin jadikan PON XVIII menjadi PON keempatkalinya kita bisa tetap mewujudkan tradisi emas dari karate, tradisi emas harus dipertahankan” ujarnya.

Zulkarnaen Purba mengakui peluang bertambahnya emas menjadi 2 sampai 3 medali emas, tetap terbuka. “Tergantung situasi, tapi langkah penting pertama yang harus dilakukan, para karateka harus berupaya bisa masuk babak final. Baru nanti kita akan atur strategi untuk menyabet emas,” paparnya.

Wakil Ketua KONI Sumut Prof Agung Sunarno dalam kesempatan itu menyatakan KONI selalu mengapresiasi upaya-upaya pembinaan yang dilakukan Forki. “Kita melihat Forki Sumut punya konsistensi dan komitmen dalam menjalankan pembinaan,” sebutnya.

Ia bangga, Forki selalu melampui target dan selalu menyumbangkan dua medali emas di tiga PON sebelumnya dan kita berdoa mudah-mudahan tahun ini bertambah jadi tiga medali emas. “Saya minta nanti kita pulang bersama-sama dan dengan dada yang tegak,” ujar Agung.

Adapun tim karate Sumut yang bertolak ke Pekanbaru kemarin antara lain: Jintar Simanjuntak (Pa), Dhoni Dharmawan (Pa), Dedi Irwansyah (Pa), Dodi (Pa), M Helza Akbar (Pa), Charles Pa), Srunita (Pi), Nova Sinaga (Pi), Tantri Widyasari (Pi), Indah Mogia A (Pi), Halimah (Pi).(jun)

MEDAN- Ketua Umum Pengprov Forki Sumut DR H Rahmat Shah mengatakan, kemampuan dan prestasi karateka Sumut saat ini sangat disegani. Hal tersebut menyebabkan Rahmat Shah optimis Forki bakal mempertahankan tradisi medali emas dalam PON XVIII.

DR H Rahmat Shah dalam acara melepas keberangkatan kontingen karate Sumut menuju PON XVIII melalui Bandara Polonia Medan, Rabu (5/9) pagi. Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua KONI Sumut Prof Agung Sunarno, Bidang Promosi KONI Sumut H Suchyar Munir dan ofisial H Kamaluddin Harahap.
Tradisi medali emas itu menurut Rahmat Shah karena kualitas karateka Sumut sudah terbukti dengan kemampuan meraih emas dalam tiga kali penyelenggaraan PON sebelum ini.

Sumut juga selalu unggul dalam event karate bergengsi Piala Kasad, dan Doni Dharmawan pernah menunjukkan prestasi membanggakan merebut Piala Kasad dengan mengalahkan karateka terbaik Indonesia Umar Syarif.

Dalam kaitan sebagai provinsi yang sangat disegani bahkan ditakuti, para karateka Sumut juga diminta untuk menanamkan kepercayaan yang tinggi dan mempersiapkan strategi menghadapi lawan. “Tak ada yang tak bisa kita kalahkan, kecuali Tuhan. Kalian harus fokus dan konsentrasi ke pertandingan serta mempelajari kelemahan lawan. Ingat itu!” pesan Rahmat Shah yang juga salah satu anggota DPD RI asal Sumut serta Ketua PMI Sumut.

Dengan tegas Rahmat Shah dalam kesempatan itu mengatakan tidak akan mau mengaitkan karate dengan politik. “Kita tidak akan melemahkan perjuangan merebut emas karate, dengan maksud tertentu untuk menjatuhkan peringkatdan prestasi kontingen KONI Sumut yang saat ini dipimpin Gus Irawan. Tidak akan ada pikiran seperti itu, kita tetap fokus berjuang penuh semangat untuk mengharumkan nama Sumut dan Forki tidak akan mau mengkaitkan-kaitkan olahraga dengan politik,” kata Rahmat Shah yang akan datang langsung ke Pekanbaru memberi motivasi.

Sekum Forki Sumut, Zulkarnaen Purba menyebutkan karate sudah memulai pertandingan sejak 10 September sampai 14 September. “Keberangkatan lebih awal dari kontingen besar, karena kita ingin melakukan penyesuaian yang lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, sistem pertandingan di PON XVIII khusunya untuk karate sudah mengalami perubahan dimana peran juri lebih dominan. Meski demikian, ia juga yakin target satu medali emas bisa diwujudkan, bahkan karate selalu menyabet dua emas.

“Kita ingin jadikan PON XVIII menjadi PON keempatkalinya kita bisa tetap mewujudkan tradisi emas dari karate, tradisi emas harus dipertahankan” ujarnya.

Zulkarnaen Purba mengakui peluang bertambahnya emas menjadi 2 sampai 3 medali emas, tetap terbuka. “Tergantung situasi, tapi langkah penting pertama yang harus dilakukan, para karateka harus berupaya bisa masuk babak final. Baru nanti kita akan atur strategi untuk menyabet emas,” paparnya.

Wakil Ketua KONI Sumut Prof Agung Sunarno dalam kesempatan itu menyatakan KONI selalu mengapresiasi upaya-upaya pembinaan yang dilakukan Forki. “Kita melihat Forki Sumut punya konsistensi dan komitmen dalam menjalankan pembinaan,” sebutnya.

Ia bangga, Forki selalu melampui target dan selalu menyumbangkan dua medali emas di tiga PON sebelumnya dan kita berdoa mudah-mudahan tahun ini bertambah jadi tiga medali emas. “Saya minta nanti kita pulang bersama-sama dan dengan dada yang tegak,” ujar Agung.

Adapun tim karate Sumut yang bertolak ke Pekanbaru kemarin antara lain: Jintar Simanjuntak (Pa), Dhoni Dharmawan (Pa), Dedi Irwansyah (Pa), Dodi (Pa), M Helza Akbar (Pa), Charles Pa), Srunita (Pi), Nova Sinaga (Pi), Tantri Widyasari (Pi), Indah Mogia A (Pi), Halimah (Pi).(jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/