26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wasit Jadi Man of The Match

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Pertandingan Liga 1 antara PSMS Medan VS PS Tira di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (5/12/18). PSMS Medan ditaklukkan PS Tira 4 – 2.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wajah Peter Butler langsung memerah ketika ditanya komentar terkait kekalahan timnya, PSMS Medan melawan PS Tira tadi malam (5/12) di Stadion Pakansari, Bogor. Dia pun sempat membanting microphone untuk menunjukkan kemarahannya kepada awak media. ’’Kalah saya tidak masalah, tapi ini tidak adil,’’ katanya dengan nada tinggi.

Mantan pelatih Persipura Jayapura itu sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Dodi Setia Purnama. Baginya, wasit tersebut adalah penyebab kekalahan timnya. Penyebab pertandingan yang harusnya berlangsung menarik jadi timpang sebelah karena keputusan-keputusan konyol yang dibuat.

Salah satunya adalah kartu merah yang diberikan kepada Shohei Matsunaga di menit ke-11 setelah melanggar Ahmad Nufiandani. Baginya, kartu merah itu sangat tidak layak. Timnya juga harusnya mendapat beberapa hadiah pinalti atas pelanggaran keras yang dilakukan bek PS Tira di kotak pinalti. ’’Ini sangat tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. kasihan yang menonton dan bermain, malu dengan hal seperti itu,’’ paparnya.

Dia menjelaskan awalnya pertandingan berlangsung menarik. Jual beli serangan terjadi. Tapi, setelah Shohei dihukum wasit, dia melihat ada yang salah dengan kepemimpinan wasit. Apalagi setelah Aleksandar Rakic cetak gol di menit ke-52.

Setelah itu, berturut-turut timnya selalu mendapat perlakuan buruk dari wasit. Tentu mental pemainnya drop, apalagi dua gol lagi bersarang ke gawangnya. Tetap dengan pemain yang sama Rakic yakni di menit ke-77 dan 80’. Meski bisa membalas pada   menit ke-84 dan 90 melalui Rachmad Hidayat, PSMS harus menyerah dengan skor 2-4 usai PS Tira menambah kedudukan melalui M. Dimas Drajad pada menit ke-87.

Kekalahan ini membuat PSMS terancam turun kasta musim depan. menyisakan 1 pertandingan   terakhir, PSMS wajib menang. masalahnya, yang dilawannya pada 9 Desember mendatang adalah PSM Makassar. Tim yang juga berharap menang agar bisa jadi Juara Liga 1 musim ini.

Peter mengaku situasi saat ini sangat sulit baginya. Ayam Kinantan juga akan kehilangan Shohei yang dikartu merah. ’’Saya tidak tahu regulasinya, ini laga tunda saya harap Shohei masih bisa bermain,’’ tuturnya.

Kemarahan juga terlihat dari wajah bek PSMS Reinaldo Rodrigues de Oliviera Lobo. Bahkan, dia sempat berteriak di mixed zone bahwa yang jadi Man of The Match pada pertandingan kemarin adalah Wasit Dodi. ’’Kami harusnya dapat pinalti, di mana keadilannya? Dia juaranya, dia yang menang,’’ tegasnya.

Bahkan, dia menyebut wasit Dodi tidak punya etika. Tidak punya sikap terpuji sebagai seorang wasit. ’’Saya dibilang Kamu Goblok. Dia pikir saya tidak mengerti. Kami tidak boleh berkata buruk ke wasit, dia bilang begitu ke saya,’’ ungkapnya.

Jika dari PSMS menganggap kekalahan tadi malam gara-gara wasit, hal berbeda justru dikatakan oleh PS Tira. Pelatih PS Tira NilMaizar menyebut justru timnya layak menang. Dia enggan mengomentari keputusan wasit atau hal lain yang jelas timnya sudah maksimal dan masih punya asa lolos dari zona degradasi.

Tinggal memikirkan bagaimana melawan Borneo FC pada 9 Desember mendatang. Jika menang, Young Warriors akan bertahan di Liga 1 musim depan. ’’Kami bisa menang hari ini dan saya yakin bisa atasi Borneo FC,’’ bebernya.

Rakic sendiri tidak jadi pahlawan PS Tira dengan tiga golnya. Dia merasa apa yang dilakukannya adalah untuk tim, bukan pribadi. ’’Saya merasa ini kemenangan tim, agar bisa menjaga peluang lolos dari degradasi,’’ ungkapnya. (rid/jpg)

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Pertandingan Liga 1 antara PSMS Medan VS PS Tira di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (5/12/18). PSMS Medan ditaklukkan PS Tira 4 – 2.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wajah Peter Butler langsung memerah ketika ditanya komentar terkait kekalahan timnya, PSMS Medan melawan PS Tira tadi malam (5/12) di Stadion Pakansari, Bogor. Dia pun sempat membanting microphone untuk menunjukkan kemarahannya kepada awak media. ’’Kalah saya tidak masalah, tapi ini tidak adil,’’ katanya dengan nada tinggi.

Mantan pelatih Persipura Jayapura itu sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Dodi Setia Purnama. Baginya, wasit tersebut adalah penyebab kekalahan timnya. Penyebab pertandingan yang harusnya berlangsung menarik jadi timpang sebelah karena keputusan-keputusan konyol yang dibuat.

Salah satunya adalah kartu merah yang diberikan kepada Shohei Matsunaga di menit ke-11 setelah melanggar Ahmad Nufiandani. Baginya, kartu merah itu sangat tidak layak. Timnya juga harusnya mendapat beberapa hadiah pinalti atas pelanggaran keras yang dilakukan bek PS Tira di kotak pinalti. ’’Ini sangat tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. kasihan yang menonton dan bermain, malu dengan hal seperti itu,’’ paparnya.

Dia menjelaskan awalnya pertandingan berlangsung menarik. Jual beli serangan terjadi. Tapi, setelah Shohei dihukum wasit, dia melihat ada yang salah dengan kepemimpinan wasit. Apalagi setelah Aleksandar Rakic cetak gol di menit ke-52.

Setelah itu, berturut-turut timnya selalu mendapat perlakuan buruk dari wasit. Tentu mental pemainnya drop, apalagi dua gol lagi bersarang ke gawangnya. Tetap dengan pemain yang sama Rakic yakni di menit ke-77 dan 80’. Meski bisa membalas pada   menit ke-84 dan 90 melalui Rachmad Hidayat, PSMS harus menyerah dengan skor 2-4 usai PS Tira menambah kedudukan melalui M. Dimas Drajad pada menit ke-87.

Kekalahan ini membuat PSMS terancam turun kasta musim depan. menyisakan 1 pertandingan   terakhir, PSMS wajib menang. masalahnya, yang dilawannya pada 9 Desember mendatang adalah PSM Makassar. Tim yang juga berharap menang agar bisa jadi Juara Liga 1 musim ini.

Peter mengaku situasi saat ini sangat sulit baginya. Ayam Kinantan juga akan kehilangan Shohei yang dikartu merah. ’’Saya tidak tahu regulasinya, ini laga tunda saya harap Shohei masih bisa bermain,’’ tuturnya.

Kemarahan juga terlihat dari wajah bek PSMS Reinaldo Rodrigues de Oliviera Lobo. Bahkan, dia sempat berteriak di mixed zone bahwa yang jadi Man of The Match pada pertandingan kemarin adalah Wasit Dodi. ’’Kami harusnya dapat pinalti, di mana keadilannya? Dia juaranya, dia yang menang,’’ tegasnya.

Bahkan, dia menyebut wasit Dodi tidak punya etika. Tidak punya sikap terpuji sebagai seorang wasit. ’’Saya dibilang Kamu Goblok. Dia pikir saya tidak mengerti. Kami tidak boleh berkata buruk ke wasit, dia bilang begitu ke saya,’’ ungkapnya.

Jika dari PSMS menganggap kekalahan tadi malam gara-gara wasit, hal berbeda justru dikatakan oleh PS Tira. Pelatih PS Tira NilMaizar menyebut justru timnya layak menang. Dia enggan mengomentari keputusan wasit atau hal lain yang jelas timnya sudah maksimal dan masih punya asa lolos dari zona degradasi.

Tinggal memikirkan bagaimana melawan Borneo FC pada 9 Desember mendatang. Jika menang, Young Warriors akan bertahan di Liga 1 musim depan. ’’Kami bisa menang hari ini dan saya yakin bisa atasi Borneo FC,’’ bebernya.

Rakic sendiri tidak jadi pahlawan PS Tira dengan tiga golnya. Dia merasa apa yang dilakukannya adalah untuk tim, bukan pribadi. ’’Saya merasa ini kemenangan tim, agar bisa menjaga peluang lolos dari degradasi,’’ ungkapnya. (rid/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/