MEDAN, SUMUTPOS.CO – Putri Septia berhasil menjadi juara kelas 55 kg gaya bebas putrid pada Seleksi Daerah (Selekda) Gulat Sumatera Utara 2022 di GOR Binjai, beberapa waktu lalu. Keberhasilan itu membuat pegulat berusia 19 tahun itu semakin termotivasi menatap Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Putri menjadi juara setelah di final mengalahkan atlet asal Dairi. Keberhasilan ini membuat putri pasangan Almarhum Sarifuddin dan Aisyah tersebut masuk Pelatda Jang Panjang PGSI Sumut menuju PON 2024.
“Saya bersyukur dan senang bisa juara di selekda itu. Selekda ini merupakan salah satu target yang sudah lama saya tunggu,” ujar Putri Septia, kemarin.
Gelar juara itu membuat Putri semakin termotivasi untuk latihan. Meski sedang menjalani puasa, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unimed ini tetap latihan. Hanya saja latihannya tidak seperti biasa.
“Meski sedang menjalani puasa, saya tetap latihan. Pelatih memang tidak memaksa, tapi saya tetap bertekad untuk latihan. Hanya saja program latihan lebih ringan, tidak seperti hari biasa,” ungkapnya.
Putri masih memiliki sejumlah target yang harus dicapai. Target utama adalah meraih prestasi di PON 2024. “Target utama saya sekarang adalah meraih medali di PON 2024. Kebetulan Sumut menjadi tuan rumah, jadi saya semakin termotivasi,” paparnya.
Putri ingin membayar semua perjuangannya selama ini, termasuk perjuangan menjadi atlet gulat. Ya, anak kedua dari dua bersaudara ini sempat dilarang orang tua, karena menilai gulat itu adalah olahraga laki-laki.
“Awalnya tidak diizinkan orang tua. Namun karena melihat keseriusan dan juga prestasi yang saya torehkan, orang tua akhirnya mengizinkan. Kini malah mendukung penuh,” tandasnya.
Putri berkisah, mulai berlatih gulat saat duduk di kelas 3 SMP. Saat itu dia menimba ilmu di SPM nerei 4 Medan. “Kebetulan salah satu ekskul SMPN 4 adalag gulat, jadi tertarik untuk bergabung,” ungkap atlet kelahiran 10 September 2002 tersebut.
Keputusan Putri untuk memilih gulat tidak salah. Tidak lama berselang, dia langsung meraih prestasi dengan merebut emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Medan 2017.
“Porwil Medan 2017 merupakan even resmi pertama saya. Saya langsung meraih medali emas. Hasil itu membuat saya semakin termotivasi,” sebut alumni SMA Negeri 10 Medan tersebut.
Tidak lama berselang, prestasi Putri terus meningkat. Dia meraih medali emas pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan 2017. Raihan ini membuat sang ibu mulai memberikan dukungan penuh. “Setelah meraih medali di Porwil dan Porkot Medan, ibu mulai memberikan dukungan,” tandasnya.
Dukungan dari orang tua membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unimed ini semakin bersemangat. Dia selalu mempertahankan medali emas pada Porwil dan Porkot Medan, hingga tahun 2019.
Bahkan pada tahun 2019, dia berhasil menjadi juara Kejuaraan Daerah (Kejurda) Gulat Piala Wali Kota Padangsidempuan. Itu merupakan prestasi terakhirnya sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. (dek)