26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

MU Tuntut Gonzales Rp10 Miliar

Haruna Soemitro

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Perseteruan antara Cristian Gonzales dengan manajer Madura United (MU), Haruna Soemitro terus bergulir. Setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri, giliran Madura United yang menuntut El Loco, julukan Gonzales, senilai Rp 10 miliar.

“Awalnya saya ingin menjawab dengan sederhana. Ente jual ane beli kontan, tanpa kredit,” ucap Haruna dalam jumpa pers di Surabaya, Sabtu (5/5) siang.

Apa yang disampaikan Haruna adalah psywar kepada kubu El Loco. Haruna mengatakan, sengketa dengan Gonzales seharusnya bukan ranah publik. Masalah ini lebih kepada antara Madura United dengan Gonzales. Kemudian berkembang menjadi Gonzales dan PSS Sleman sebagai klub anyarnya.

Namun, laporan Gonzales ke Bareskrim membuat masalah ini menjadi serius bagi klub. Madura United meresponsnya dengan menunjuk kuasa hukum, serta berancang-ancang untuk menuntut balik mantan pemain Arema FC itu.

Langkah pertama yang diambil oleh Haruna adalah mencabut izin peminjaman Gonzales ke PSS. Keputusan ini diambil per 5 Mei. Artinya, Gonzales terancam tidak bisa bermain kontra Gresik United Minggu (6/5) sore nanti.

“Dengan dicabutnya surat peminjaman itu, saat itu juga kami juga melakukan pemecatan kepada saudara Gonzales. Kami menberinya waktu paling lambat tiga hari untuk mengembalikan seluruh uang yang sudah diterima, senilai Rp 650 juta,” tuturnya.

“Kemudian dia melakukan tindakan melawan hukum dalam bentuk pencemaran nama baik klub dan pengingkaran kontrak. Kami tuntut melalui jalur hukum yang nilai ruginya sebesar Rp 10 miliar. Itu yang saya katakan, dibayar kontan tanpa kredit,” tegas Haruna.

Dia juga telah melaporkan masalah ini ke PSSI. Dalam tiga hari ke depan, jika Gonzales tidak mengindahkan permintaan Madura United, masalah ini akan diseret ke meja hijau. Haruna menambahkan, dia memiliki cukup bukti untuk menuntut Gonzales.

“Sebenarnya kami membantunya juga tidak kurang-kurang. Kami membantunya untuk keluar dari klub ini dengan baik-baik. Kami mau panggil dia untuk menyerahkan surat keluar. Tapi malah PSSI yang berinisiatif datang,” ungkapnya. (saf/jpc/don)

Haruna Soemitro

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Perseteruan antara Cristian Gonzales dengan manajer Madura United (MU), Haruna Soemitro terus bergulir. Setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri, giliran Madura United yang menuntut El Loco, julukan Gonzales, senilai Rp 10 miliar.

“Awalnya saya ingin menjawab dengan sederhana. Ente jual ane beli kontan, tanpa kredit,” ucap Haruna dalam jumpa pers di Surabaya, Sabtu (5/5) siang.

Apa yang disampaikan Haruna adalah psywar kepada kubu El Loco. Haruna mengatakan, sengketa dengan Gonzales seharusnya bukan ranah publik. Masalah ini lebih kepada antara Madura United dengan Gonzales. Kemudian berkembang menjadi Gonzales dan PSS Sleman sebagai klub anyarnya.

Namun, laporan Gonzales ke Bareskrim membuat masalah ini menjadi serius bagi klub. Madura United meresponsnya dengan menunjuk kuasa hukum, serta berancang-ancang untuk menuntut balik mantan pemain Arema FC itu.

Langkah pertama yang diambil oleh Haruna adalah mencabut izin peminjaman Gonzales ke PSS. Keputusan ini diambil per 5 Mei. Artinya, Gonzales terancam tidak bisa bermain kontra Gresik United Minggu (6/5) sore nanti.

“Dengan dicabutnya surat peminjaman itu, saat itu juga kami juga melakukan pemecatan kepada saudara Gonzales. Kami menberinya waktu paling lambat tiga hari untuk mengembalikan seluruh uang yang sudah diterima, senilai Rp 650 juta,” tuturnya.

“Kemudian dia melakukan tindakan melawan hukum dalam bentuk pencemaran nama baik klub dan pengingkaran kontrak. Kami tuntut melalui jalur hukum yang nilai ruginya sebesar Rp 10 miliar. Itu yang saya katakan, dibayar kontan tanpa kredit,” tegas Haruna.

Dia juga telah melaporkan masalah ini ke PSSI. Dalam tiga hari ke depan, jika Gonzales tidak mengindahkan permintaan Madura United, masalah ini akan diseret ke meja hijau. Haruna menambahkan, dia memiliki cukup bukti untuk menuntut Gonzales.

“Sebenarnya kami membantunya juga tidak kurang-kurang. Kami membantunya untuk keluar dari klub ini dengan baik-baik. Kami mau panggil dia untuk menyerahkan surat keluar. Tapi malah PSSI yang berinisiatif datang,” ungkapnya. (saf/jpc/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/