32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Catat! IBL 2020 Digelar pada 13-27 Oktober

TANDING: Pemain Pelita Jaya Dior Lowhorn (kanan) dan pemain Indonesia Patriots Kaleb Ramot Gemilang bertanding pada hari ketiga IBL Seri I di GOR Sahabat, Semarang, Januari 2020.

JAKARTA, SUMUT POS.CO-Indonesian Basketball League (IBL) 2020 direncanakan bergulir kembali pada 13-27 Oktober. Namun, prosesnya tidak mudah.

Bola basket menjadi satu cabang olahraga yang rentan menjadi media penularan virus corona. Selain melibatkan banyak orang dalam satu lapangan, para pemain lebih banyak berinteraksi dengan tangan. Berbeda dengan sepak bola yang bertumpu pada kaki.

Apalagi, venue yang dipilih untuk menggelar IBL adalah Mahaka Arena di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebagaimana diketahui, sejauh ini DKI bersama Jawa Timur menjadi 2 provinsi dengan kasus positif virus corona terbanyak di Indonesia.

Penyelenggaraan IBL sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, Menpora Zainuddin Amali juga sudah memberikan warning agar IBL tidak menjadi klaster baru penularan virus corona. Sebelum kompetisi bergulir, akan dilakukan MoU antara pelaksana kegiatan (IBL), Satgas Penanganan Covid-19, dan Kemenpora.

Satu poin dari MoU meminta agar sebelum digelar dilakukan simulasi dan latihan.

“Iya nanti kami akan MoU antara IBL, dan Satgas Penanganan Covid-19. Sama dengan sepak bola. Saya minta sebelum pelaksanaan simulasi harus melakukan MoU ini,” tutur Zainudin.

Menurut Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, simulasi mungkin dilangsungkan pada akhir Agustus ini. Ada beberapa tahap yang dilakukan. Misalnya, koordinasi dengan pihak hotel, lokasi penyelenggaraan, jalur ke lokasi, rekayasa pertandingan sejak awal tim tiba hingga pulang, sampai tempat duduk pemain di bench seperti apa.

Tidak hanya fokus ke pemain. Petugas pertandingan dari ofisial hingga wasit juga akan menjadi pertimbangan. Meja ofisial akan disusun ulang, penempatan perlengkapan broadcasting, hingga perihal kesehatan.

“Jika ada satu kejadian darurat, bagaimana penanganan dan antisipasinya agar tetap aman,” jelas Junas.

Simulasi itu dilakukan agar sebelum kompetisi digulirkan ada kekurangan yang segera dibenahi. Apa saja yang perlu diperbaiki dan apa penambahannya.

“sudah oke, artinya sudah bisa jalan,” imbuhnya.

Dia juga menyatakan, seluruh rencana penyelenggaraan dipastikan dengan protokol kesehatan yang telah disiapkan bersama seluruh stakeholder. Misalnya BNPB, Kemenkes, dan dinas kesehatan terkait. Meski protokol kesehatan cukup bikin repot, pihaknya tetap bersemangat melanjutkan musim ini. Junas menegaskan, kembalinya IBL dapat memunculkan semangat dan spirit olahraga. “Ini menjadi sebuah aspirasi untuk masyarakat, bukan sebaliknya. Kuncinya adalah kebersamnaan. Dengan disiplin, semua bisa dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. (jpc/saz)

TANDING: Pemain Pelita Jaya Dior Lowhorn (kanan) dan pemain Indonesia Patriots Kaleb Ramot Gemilang bertanding pada hari ketiga IBL Seri I di GOR Sahabat, Semarang, Januari 2020.

JAKARTA, SUMUT POS.CO-Indonesian Basketball League (IBL) 2020 direncanakan bergulir kembali pada 13-27 Oktober. Namun, prosesnya tidak mudah.

Bola basket menjadi satu cabang olahraga yang rentan menjadi media penularan virus corona. Selain melibatkan banyak orang dalam satu lapangan, para pemain lebih banyak berinteraksi dengan tangan. Berbeda dengan sepak bola yang bertumpu pada kaki.

Apalagi, venue yang dipilih untuk menggelar IBL adalah Mahaka Arena di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebagaimana diketahui, sejauh ini DKI bersama Jawa Timur menjadi 2 provinsi dengan kasus positif virus corona terbanyak di Indonesia.

Penyelenggaraan IBL sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, Menpora Zainuddin Amali juga sudah memberikan warning agar IBL tidak menjadi klaster baru penularan virus corona. Sebelum kompetisi bergulir, akan dilakukan MoU antara pelaksana kegiatan (IBL), Satgas Penanganan Covid-19, dan Kemenpora.

Satu poin dari MoU meminta agar sebelum digelar dilakukan simulasi dan latihan.

“Iya nanti kami akan MoU antara IBL, dan Satgas Penanganan Covid-19. Sama dengan sepak bola. Saya minta sebelum pelaksanaan simulasi harus melakukan MoU ini,” tutur Zainudin.

Menurut Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, simulasi mungkin dilangsungkan pada akhir Agustus ini. Ada beberapa tahap yang dilakukan. Misalnya, koordinasi dengan pihak hotel, lokasi penyelenggaraan, jalur ke lokasi, rekayasa pertandingan sejak awal tim tiba hingga pulang, sampai tempat duduk pemain di bench seperti apa.

Tidak hanya fokus ke pemain. Petugas pertandingan dari ofisial hingga wasit juga akan menjadi pertimbangan. Meja ofisial akan disusun ulang, penempatan perlengkapan broadcasting, hingga perihal kesehatan.

“Jika ada satu kejadian darurat, bagaimana penanganan dan antisipasinya agar tetap aman,” jelas Junas.

Simulasi itu dilakukan agar sebelum kompetisi digulirkan ada kekurangan yang segera dibenahi. Apa saja yang perlu diperbaiki dan apa penambahannya.

“sudah oke, artinya sudah bisa jalan,” imbuhnya.

Dia juga menyatakan, seluruh rencana penyelenggaraan dipastikan dengan protokol kesehatan yang telah disiapkan bersama seluruh stakeholder. Misalnya BNPB, Kemenkes, dan dinas kesehatan terkait. Meski protokol kesehatan cukup bikin repot, pihaknya tetap bersemangat melanjutkan musim ini. Junas menegaskan, kembalinya IBL dapat memunculkan semangat dan spirit olahraga. “Ini menjadi sebuah aspirasi untuk masyarakat, bukan sebaliknya. Kuncinya adalah kebersamnaan. Dengan disiplin, semua bisa dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/