26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Liga 1 Ditarget Rampung Awal Desember

Tigorshalom Boboy

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Operator Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) realistis menghadapi kompetisi musim 2018. Kickoff dipastikan mundur dari jadwal yang sudah beredar sebelumnya, yakni, 10 Maret lusa. Bagi PT.LIB, kini mereka cukup leluasa dalam menyiapkan jadwal, setelah menyelesaikan sisa subsidi kepada klub musim lalu.

Dari jadwal yang sudah disiapkan, Tigorshalom Boboy, Chief Operation Officer (COO) PT.LIB menyatakan, timnya sudah menyiapkan akhir liga pada awal Desember 2018. Itu dengan asumsi kompetisi bakal off sementara saat Asian Games dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.

Sedangkan, Piala Dunia yang juga bergulir tahun ini dipastikan tidak akan mengganggu jadwal Liga 1. ”Sebab, Piala Dunia juga tidak bersinggungan langsung dengan kompetisi, asumsi kami pertandingan paling malam di Liga 1 mulai pukul 21.00 WIB,” terang Tigor. Sedangkan Piala Dunia bakal kick off sekitar pukul 23.00 WIB.

Dalam Rencana PT.LIB kompetisi bakal berlangsung minimal dalam delapan bulan. Tetapi hanya ada sekitar 28 pekan efektif yang bisa dimaksimalkan untuk menggulirkan kompetisi. Alhasil, bakal muncul 6 hingga 8 pekan padat yang melibatkan 18 klub peserta.

Khusus pekan padat, Tigor menyatakan kemungkinan bisa berlangsung pada putaran pertama. Khsususnya menjelang Asia Games berlangsung. Sebab, pada Asian Games, setidaknya dalam tiga pekan kompetisi bakal berhenti sementara.

Sedangkan untuk jadwal, Tigor mengakui timnya harus menjadwalkan ulang kompetisi musim ini. “Kami juga butuh ngomong dengan pemegang hak siar juga sponsor,” terangnya.

Sementara itu, sejumlah tim tetap menginginkan adanya keluwesan dalam penjadwalan kompetisi. Khususnya untuk aturan sekali home dan sekali main away. Rudi Maswi, Manajer Persipura Jayapura misalnya. Dia tetap akan mengusulkan adanya away satu paket, minimal dua pertandingan.

Bagi mereka ini cukup menguntungkan, karena dengan begitu, akan mengurangi biaya kompetisi. Selain itu juga bisa memaksimalkan recovery para pemain. Mengacu pada musim 2017 lalu, Persipura merupakan salah satu klub yang dirugikan atas kebijakan sekali home sekali away. “Itu menjadi perhatian kami, saat manajer meeting kami akan usulkan kembali,” terang Rudi.

Hal yang sama disampaikan Norman Edward Banua, Direktur Tim Perseru. “Soal jadwal ini, kami jadi salah satu yang paling dirugikan musim lalu,” ujarnya. Dia menghendaki adanya kebijakan yang bisa mengakomodir tim-tim dari Papua, termasuk Perseru. (nap/jpnn/don)

Tigorshalom Boboy

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Operator Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) realistis menghadapi kompetisi musim 2018. Kickoff dipastikan mundur dari jadwal yang sudah beredar sebelumnya, yakni, 10 Maret lusa. Bagi PT.LIB, kini mereka cukup leluasa dalam menyiapkan jadwal, setelah menyelesaikan sisa subsidi kepada klub musim lalu.

Dari jadwal yang sudah disiapkan, Tigorshalom Boboy, Chief Operation Officer (COO) PT.LIB menyatakan, timnya sudah menyiapkan akhir liga pada awal Desember 2018. Itu dengan asumsi kompetisi bakal off sementara saat Asian Games dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.

Sedangkan, Piala Dunia yang juga bergulir tahun ini dipastikan tidak akan mengganggu jadwal Liga 1. ”Sebab, Piala Dunia juga tidak bersinggungan langsung dengan kompetisi, asumsi kami pertandingan paling malam di Liga 1 mulai pukul 21.00 WIB,” terang Tigor. Sedangkan Piala Dunia bakal kick off sekitar pukul 23.00 WIB.

Dalam Rencana PT.LIB kompetisi bakal berlangsung minimal dalam delapan bulan. Tetapi hanya ada sekitar 28 pekan efektif yang bisa dimaksimalkan untuk menggulirkan kompetisi. Alhasil, bakal muncul 6 hingga 8 pekan padat yang melibatkan 18 klub peserta.

Khusus pekan padat, Tigor menyatakan kemungkinan bisa berlangsung pada putaran pertama. Khsususnya menjelang Asia Games berlangsung. Sebab, pada Asian Games, setidaknya dalam tiga pekan kompetisi bakal berhenti sementara.

Sedangkan untuk jadwal, Tigor mengakui timnya harus menjadwalkan ulang kompetisi musim ini. “Kami juga butuh ngomong dengan pemegang hak siar juga sponsor,” terangnya.

Sementara itu, sejumlah tim tetap menginginkan adanya keluwesan dalam penjadwalan kompetisi. Khususnya untuk aturan sekali home dan sekali main away. Rudi Maswi, Manajer Persipura Jayapura misalnya. Dia tetap akan mengusulkan adanya away satu paket, minimal dua pertandingan.

Bagi mereka ini cukup menguntungkan, karena dengan begitu, akan mengurangi biaya kompetisi. Selain itu juga bisa memaksimalkan recovery para pemain. Mengacu pada musim 2017 lalu, Persipura merupakan salah satu klub yang dirugikan atas kebijakan sekali home sekali away. “Itu menjadi perhatian kami, saat manajer meeting kami akan usulkan kembali,” terang Rudi.

Hal yang sama disampaikan Norman Edward Banua, Direktur Tim Perseru. “Soal jadwal ini, kami jadi salah satu yang paling dirugikan musim lalu,” ujarnya. Dia menghendaki adanya kebijakan yang bisa mengakomodir tim-tim dari Papua, termasuk Perseru. (nap/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/