28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pelita Jaya Siapkan Senjata Rahasia

JAKARTA-Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta menyiapkan kejutan di championship series Speedy NBL Indonesia pada 18-26 Mei mendatang. Pelatih Utama Nathaniel Canson sedang menggodok game plan anyar yang akan digunakan untuk menundukkan lawan-lawannya di Jogjakarta nanti.

“Setiap kami bermain, ada beberapa orang yang merekam kami. Game plan kami sudah diketahui tim lain. Itu tidak baik. Kalau kami diam saja, bisa berbahaya nanti di Jogjakarta,” tutur pelatih yang akrab dipanggil coach Nat itu saat memimpin anak asuhnya berlatih di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5).

Game plan anyar itu sedang disiapkan coach Nat dengan matang. Pelatih asal Filipina itu menolak menyebutkan bagaimana strategi baru itu diterapkan di lapangan. “Ini akan menjadi sesuatu yang rahasia dan baru dari kami. Tapi kami masih harus terus melatihnya. Tim masih perlu waktu beradaptasi,” katanya.

Erick Sebayang dkk sudah mulai menerapkannya kali pertama saat melawan Garuda Kukar Bandung dalam laga uji coba pada Selasa (7/5) lalu. Laga yang digelar di Hall Basket itu berakhir dengan kekalahan PJ dengan skor 48-56. Coach Nat mengakui, game plan belum dijalankan dengan sempurna. “Bukan skornya yang saya lihat. Tapi sejauh mana game plan diterapkan. Tim terus improve,” ulasnya.

Selain game plan baru, coach Nat juga sedang berusaha keras membenahi para big man. Performa mereka masih belum optimal saat harus berjaga di bawah ring. Catatan rebound mereka sangat rendah. Center Ferdinand Damanik, misalnya. Ia hanya membukukan total rebound 167 kali atau hanya 5,3 rebound per game. Bandingkan dengan Andy ‘Batam’ Peodjakesuma yang membukukan 220 total rebound atau 6,8 per game. Padahal, posisi Batam adalah small forward.

Dalam beberapa game, point guard Kelly Purwanto bahkan membukukan rebound yang lebih banyak daripada para big man. “Ini menujukkan kalau big man tidak benar-benar berusaha merebut bola. Mereka hanya menunggu. Kenapa lebih banyak Kelly dan Batam dalam rebound?” tegas coach Nat dengan nada tinggi.

Karena itu, di masa persiapan sebelum championship series yang tinggal sembilan hari ini, ia akan menggeber mereka dengan latihan intensive box out. “Kalau rebound lemah, kami tidak akan pernah bisa set up offense. Pertahanan juga jadi lemah. Bandingkan dengan Satria Muda yang sangat kuat di rebound,” ungkap coach of the year NBL Indonesia musim lalu tersebut. (aga/jpnn)

JAKARTA-Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta menyiapkan kejutan di championship series Speedy NBL Indonesia pada 18-26 Mei mendatang. Pelatih Utama Nathaniel Canson sedang menggodok game plan anyar yang akan digunakan untuk menundukkan lawan-lawannya di Jogjakarta nanti.

“Setiap kami bermain, ada beberapa orang yang merekam kami. Game plan kami sudah diketahui tim lain. Itu tidak baik. Kalau kami diam saja, bisa berbahaya nanti di Jogjakarta,” tutur pelatih yang akrab dipanggil coach Nat itu saat memimpin anak asuhnya berlatih di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5).

Game plan anyar itu sedang disiapkan coach Nat dengan matang. Pelatih asal Filipina itu menolak menyebutkan bagaimana strategi baru itu diterapkan di lapangan. “Ini akan menjadi sesuatu yang rahasia dan baru dari kami. Tapi kami masih harus terus melatihnya. Tim masih perlu waktu beradaptasi,” katanya.

Erick Sebayang dkk sudah mulai menerapkannya kali pertama saat melawan Garuda Kukar Bandung dalam laga uji coba pada Selasa (7/5) lalu. Laga yang digelar di Hall Basket itu berakhir dengan kekalahan PJ dengan skor 48-56. Coach Nat mengakui, game plan belum dijalankan dengan sempurna. “Bukan skornya yang saya lihat. Tapi sejauh mana game plan diterapkan. Tim terus improve,” ulasnya.

Selain game plan baru, coach Nat juga sedang berusaha keras membenahi para big man. Performa mereka masih belum optimal saat harus berjaga di bawah ring. Catatan rebound mereka sangat rendah. Center Ferdinand Damanik, misalnya. Ia hanya membukukan total rebound 167 kali atau hanya 5,3 rebound per game. Bandingkan dengan Andy ‘Batam’ Peodjakesuma yang membukukan 220 total rebound atau 6,8 per game. Padahal, posisi Batam adalah small forward.

Dalam beberapa game, point guard Kelly Purwanto bahkan membukukan rebound yang lebih banyak daripada para big man. “Ini menujukkan kalau big man tidak benar-benar berusaha merebut bola. Mereka hanya menunggu. Kenapa lebih banyak Kelly dan Batam dalam rebound?” tegas coach Nat dengan nada tinggi.

Karena itu, di masa persiapan sebelum championship series yang tinggal sembilan hari ini, ia akan menggeber mereka dengan latihan intensive box out. “Kalau rebound lemah, kami tidak akan pernah bisa set up offense. Pertahanan juga jadi lemah. Bandingkan dengan Satria Muda yang sangat kuat di rebound,” ungkap coach of the year NBL Indonesia musim lalu tersebut. (aga/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/