26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Beda Berkat Cacing dan Prastawa

BADUNG-Dell Aspac Jakarta menjadi tim yang superior di Speedy NBL Indonesia 2012-2013. Aspac hanya kalah sekali dalam lima seri.
Tim milik Irawan ‘Kim Hong’ Haryono tersebut menyapu bersih empat seri. Mereka menjadi raja di Seri I Bandung, Seri III Malang, Seri IV Solo, dan Seri V Bali. Satu-satunya seri yang lepas dari genggaman Aspac adalah Seri II Jakarta. Di sana, Aspac kalah lewat pertarungan via overtime atas Satria Muda Britama Jakarta.

Faktor yang membedakan Aspac musim ini dan musim lalu adalah kehadiran rookie Andakara Prastawa Dhyaksa dan pemain veteran Wahyu ‘Cacing’ Widayat Jati. Sejatinya, Aspac juga diperkuat satu pemain rookie lain Stefan Carsera. Namun kontribusi pemain yang berposisi sebagai forward tersebut belum siginifikan.

Prastawa dan Wahyu menjadi komponen penting, melengkapi skuad finalis NBL Indonesia musim lalu tersebut menjadi jauh lebih solid.
Prastawa adalah scorer yang andal. Pemain berusia 21 tahun itu menempati posisi kedua rata-rata poin terbanyak NBL dengan 15,23 poin per game (ppg).
Itu berselisih sedikit dengan peringkat pertama Bima Rizky Ardiansyah (Bimasakti Nikko Steel Malang) dengan 15,85 ppg. Prastawa juga di posisi pertama prosentase free throw dan three point, serta lima besar kategori steal.

“Kalau ngomong Aspac, sekarang ya Prastawa,” tutur Asisten Pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo.
“Adanya Pras membuat kami mudah melakukan rolling posisi scorer. Kalau Ius (Xaverius Prawiro) buntu ada Pras. Kalau mereka buntu ada Mario (Gerungan). Jadi sulit diantisipasi lawan,” tambahnya. (nur/bas/jpnn)

BADUNG-Dell Aspac Jakarta menjadi tim yang superior di Speedy NBL Indonesia 2012-2013. Aspac hanya kalah sekali dalam lima seri.
Tim milik Irawan ‘Kim Hong’ Haryono tersebut menyapu bersih empat seri. Mereka menjadi raja di Seri I Bandung, Seri III Malang, Seri IV Solo, dan Seri V Bali. Satu-satunya seri yang lepas dari genggaman Aspac adalah Seri II Jakarta. Di sana, Aspac kalah lewat pertarungan via overtime atas Satria Muda Britama Jakarta.

Faktor yang membedakan Aspac musim ini dan musim lalu adalah kehadiran rookie Andakara Prastawa Dhyaksa dan pemain veteran Wahyu ‘Cacing’ Widayat Jati. Sejatinya, Aspac juga diperkuat satu pemain rookie lain Stefan Carsera. Namun kontribusi pemain yang berposisi sebagai forward tersebut belum siginifikan.

Prastawa dan Wahyu menjadi komponen penting, melengkapi skuad finalis NBL Indonesia musim lalu tersebut menjadi jauh lebih solid.
Prastawa adalah scorer yang andal. Pemain berusia 21 tahun itu menempati posisi kedua rata-rata poin terbanyak NBL dengan 15,23 poin per game (ppg).
Itu berselisih sedikit dengan peringkat pertama Bima Rizky Ardiansyah (Bimasakti Nikko Steel Malang) dengan 15,85 ppg. Prastawa juga di posisi pertama prosentase free throw dan three point, serta lima besar kategori steal.

“Kalau ngomong Aspac, sekarang ya Prastawa,” tutur Asisten Pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo.
“Adanya Pras membuat kami mudah melakukan rolling posisi scorer. Kalau Ius (Xaverius Prawiro) buntu ada Pras. Kalau mereka buntu ada Mario (Gerungan). Jadi sulit diantisipasi lawan,” tambahnya. (nur/bas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/