ROMA, SUMUTPOS.CO – Mencetak tiga gol tanpa kebobolan di sepakbola modern memang bukan hal mustahil. Pertanyaannya, apakah hal tersebut juga berlaku bila tim yang dihadapi adalah Barcelona?
Itu terjadi bagi AS Roma menyongsong leg kedua perempat final Liga Champions dini hari nanti. Sebab, tim polesan Eusebio Di Francesco itu tertinggal agregat 1-4 karena kalah di Camp Nou (5/4).
Meski terdengar mustahil, namun misi yang diusung Roma masih masuk akal. Apalagi, mereka akan bertanding di home base Stadio Olimpico. ”Bermain di Olimpico adalah tanggung jawab besar terlepas dari berapa banyak yang hadir di tribun. Saya masih percaya kepada keajaiban,” ucap Di Francesco dalam konferensi pers tadi malam.
Di Francesco boleh saja pede. Namun, performa Daniele De Rossi dkk di Olimpico musim ini tidak terlalu impresif. Dari 21 pertandingan di semua ajang, 9 diantaranya gagal dimenangkan dengan 7 kekalahan. Dari 21 laga home itu pula hanya ada 6 pertandingan yang mampu diakhiri Roma dengan mencetak 3 gol atau lebih.
Hasil negatif terakhir Roma di kandang terjadi saat kalah 0-2 dari Fiorentina (7/4) di giornata ke-32 Serie A. Kekalahan tersebut juga membuat peluang Roma bertahan di empat besar klasemen kian sulit karena rival sekota, Lazio, mulai merangsek.
Di Liga Champions, kemenangan 3-0 Roma terjadi saat menang dari Chelsea di fase grup (1/11/2017). Kekalahan tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Roma keluar sebagai juara grup. Spirit serupa diusung untuk laga dini hari nanti. ”Memang, itu (kemenangan atas Chelsea, Red) menginspirasi kami. Namun, lawan kali ini berbeda. Kami harus tampil dengan mentalitas yang sudah ditempa di Trigoria,” lanjut D Francesco.
ROMA, SUMUTPOS.CO – Mencetak tiga gol tanpa kebobolan di sepakbola modern memang bukan hal mustahil. Pertanyaannya, apakah hal tersebut juga berlaku bila tim yang dihadapi adalah Barcelona?
Itu terjadi bagi AS Roma menyongsong leg kedua perempat final Liga Champions dini hari nanti. Sebab, tim polesan Eusebio Di Francesco itu tertinggal agregat 1-4 karena kalah di Camp Nou (5/4).
Meski terdengar mustahil, namun misi yang diusung Roma masih masuk akal. Apalagi, mereka akan bertanding di home base Stadio Olimpico. ”Bermain di Olimpico adalah tanggung jawab besar terlepas dari berapa banyak yang hadir di tribun. Saya masih percaya kepada keajaiban,” ucap Di Francesco dalam konferensi pers tadi malam.
Di Francesco boleh saja pede. Namun, performa Daniele De Rossi dkk di Olimpico musim ini tidak terlalu impresif. Dari 21 pertandingan di semua ajang, 9 diantaranya gagal dimenangkan dengan 7 kekalahan. Dari 21 laga home itu pula hanya ada 6 pertandingan yang mampu diakhiri Roma dengan mencetak 3 gol atau lebih.
Hasil negatif terakhir Roma di kandang terjadi saat kalah 0-2 dari Fiorentina (7/4) di giornata ke-32 Serie A. Kekalahan tersebut juga membuat peluang Roma bertahan di empat besar klasemen kian sulit karena rival sekota, Lazio, mulai merangsek.
Di Liga Champions, kemenangan 3-0 Roma terjadi saat menang dari Chelsea di fase grup (1/11/2017). Kekalahan tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat Roma keluar sebagai juara grup. Spirit serupa diusung untuk laga dini hari nanti. ”Memang, itu (kemenangan atas Chelsea, Red) menginspirasi kami. Namun, lawan kali ini berbeda. Kami harus tampil dengan mentalitas yang sudah ditempa di Trigoria,” lanjut D Francesco.