25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Pebiliar Kurang Fokus karena Penonton

PEKANBARU- Hari pertama digelarnya cabang biliar yang dilaksanakan di sport center Pekanbaru, Minggu (9/9), mendapat perhatian serius dari kalangan atlet biliar tanah air. Salah satunya adalah pebiliar nomor satu di Indonesia, Ricky Yang atlet yang memperkuat kontingen Jawa Tengah diajang PON XVIII Riau.

Menurutnya, lokasi yang terlalu kecil untuk cabang setingkat PON membuat penonton penuh sesak memadati pinggiran arena. Dampaknya, kami sebagai pebiliar kurang fokus dalam melakukan pukulan karena suara  berisik dari penonton,” katanya.

Ini sangat mengganggu dan saya kira ini juga dirasakan pebiliar lainnya yang berlaga di cabang ini,” kata Ricky yang dibesarkan Pengprov Pobsi Sumut sebelum hijrah ke Jawa Tengah.

Bagi saya, ini harus mendapat perhatian panpel, di samping kurang baiknya sarana dalam menempatkan penonton, bangku VIP terkesan apa adanya. “Tidak ada bangku VIP, sehingga jika datang tamu kehormatan semisal, pejabat maupun pimpinan kontingen, mereka harus berdesakan dengan penonton lainnya,” bilang Ricky. “Menurut saya ini PON yang buruk dan penilaian kami sebagai pebiliar nasional, iven ini kalah jauh dari iven Kejurnas biliar yang pernah digelar di Sumut beberapa waktu lalu,” pungkas Ricky. (jun)

PEKANBARU- Hari pertama digelarnya cabang biliar yang dilaksanakan di sport center Pekanbaru, Minggu (9/9), mendapat perhatian serius dari kalangan atlet biliar tanah air. Salah satunya adalah pebiliar nomor satu di Indonesia, Ricky Yang atlet yang memperkuat kontingen Jawa Tengah diajang PON XVIII Riau.

Menurutnya, lokasi yang terlalu kecil untuk cabang setingkat PON membuat penonton penuh sesak memadati pinggiran arena. Dampaknya, kami sebagai pebiliar kurang fokus dalam melakukan pukulan karena suara  berisik dari penonton,” katanya.

Ini sangat mengganggu dan saya kira ini juga dirasakan pebiliar lainnya yang berlaga di cabang ini,” kata Ricky yang dibesarkan Pengprov Pobsi Sumut sebelum hijrah ke Jawa Tengah.

Bagi saya, ini harus mendapat perhatian panpel, di samping kurang baiknya sarana dalam menempatkan penonton, bangku VIP terkesan apa adanya. “Tidak ada bangku VIP, sehingga jika datang tamu kehormatan semisal, pejabat maupun pimpinan kontingen, mereka harus berdesakan dengan penonton lainnya,” bilang Ricky. “Menurut saya ini PON yang buruk dan penilaian kami sebagai pebiliar nasional, iven ini kalah jauh dari iven Kejurnas biliar yang pernah digelar di Sumut beberapa waktu lalu,” pungkas Ricky. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/