30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Ayam Kinantan is Back!

DIJEGAL
Alexandros Tanidis dijegal pemain Persib Bandung di laga el clasico lanjutan Liga 1, di Stadion Wayan Dipta, Bali, Jumat (9/1). sukses menekuk Persib dengan skor 0-1.

SUMUTPOS.CO – PSMS is back. Begitulah ungkapan yang cocok menggambarkan hasil positif yang diraih PSMS pada laga el clasico Indonesia kontra Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (9/11) kemarin. Legimin Raharjo dkk menang 1-0 lewat gol tunggal Felipe Martins.

Pada laga ini PSMS yang tampil tanpa sejumlah pilar inti. Masih tanpa Lobo, Butler menduetkan Roni dan Danie Pratama di posisi stoper. Butler juga menyimpan Shohei Matsunaga. Kejutan juga terlihat dengan menempatkan Alwi Slamet di posisi back kiri karena memang PSMS tak punya stok bek kiri.

Namun PSMS justru tampil garang. Mereka meladeni permainan terbuka Maung Bandung. Serangan sayap lewat Rachmad Hidayat berkali-kali merepotkan pertahanan Persib.

Sementara Persib  bermain lebih sabar untuk kemudian melakukan serangan balik. Ezechiel N’Douassel dibiarkan di depan sendiri untuk menyambut umpan lambung serangan balik Persib.Namun, strategi ini kurang berjalan maksimal. Karena pertahanan PSMS cukup solid. Sehingga Ezechiel tak bisa mudah menembus pertahanan tim tamu.

Justru PSMS yang lebih banyak menekan pertahanan Maung Bandung. Baik melalui sektor sayap, umpan teroboson, termasuk situasi set pieces. Kondisi terakhir sempat menciptakan peluang terbaik PSMS di laga ini pada menit 27.

Sayang, peluang itu disia-siakan Tanidis.

PSMS kembali mendapat peluang pada menit 41. Rahmat Hidayat menerima umpan lambung dari sisi kiri dan mengarah tepat ke gawang. Membuat kiper I Made Wirawan harus melakukan penyelamatan melalui jari tangannya.

Persib sendiri baru mendapat peluang terbaik di dalam kotak penalti saat babak pertama memasuki injury time. Berawal dari tendangan bebas Supardi yang ditepis Rohim, Bojan Malisic coba melakukan tendangan first time. Sayang tendangannya melambung jauh di atas mistar.

Di babak kedua, PSMS terus menggempur. PSMS sempat menggetarkan gawang Made Wirawan. Melalui situasi set pieces, Tanidis sukses mencocor bola sebelum diamankan Made. Sayang, posisi Tanidis sudah terlanjur offside.

Gawang Persib akhirnya benar-benar jebol pada menit 52. Diawali pergerakan cepat Frets Butuan yang kemudian mengirim umpan mendatar ke depan gawang Persib. Felipe Martins yang tak terkawal dengan mudah melanjutkan bola ke dalam gawang dengan kaki kirinya. Persib tertinggal 0-1.

Persib pun untuk bangkit. Serangan demi serangan mulai lebih banyak dilancarkan. Sayang, belum ada yang maksimal. Termasuk ketika Atep melakukan tendangan voli first time yang hanya melambung di atas mistar. Hingga akhir laga, skor 1-0 untuk PSMS tak berubah.

“Sebelum game, sangat sulit karena kami hilang lima pemain akumulasi dan cedera, ada banyak pemain muda (diturunkan). Ucil (Fredyan Wahyu), dan Alwi di bek kiri pertama kali dia main di PSMS (putaran II). Terus ada Danie. Ada banyak pemain yang kurang pengalaman. Tapi PSMS main lebih bagus bola hari ini, mereka (Persib) main langsung dan cari freekick terus,” ujarnya usai laga.

“Tapi saya bangga sekali dengan pemain saya, dari provokasi. Game yang sulit. Saya senang sekali, mereka (pemain) ikut strategi,” tegasnya.

Persib di mata Butler jelas tim yang kuat dan menyulitkan sepanjang pertandingan. “Saya tahu mereka berbahaya sekali. Anda harus mengerti Persib punya banyak pemain berkualitas. Ini tim besar mungkin paling besar di sepak bola Indonesia,” ungkapnya.

Kemenangan ini membuat kans PSMS bertahan terbuka lebar. Tiga poin melambungkan PSMS ke posisi ke-15 dengan 33 poin. Ini pertama kalinya dalam empat bulan terakhir Ayam Kinantan keluar dari zona degradasi. Meskipun berpotensi tergeser karena Sriwijaya belum main.

Namun untungnya PSMS punya satu laga tunda kontra PS Tira. Laga itu akan digelar 14 November namun venuenya masih tanda tanya. PSMS masih punya lima sisa laga lagi yakni kontra PS Tira (netral), Madura United (kandang), Persipura (tandang), Persebaya (kandang) dan PSM (tandang).

Poin maksimal yang bisa dikumpulkan PSMS adalah 45 poin (jika menang seluruhnya). Situasi cukup menguntungkan jika PSMS mampu menyapu bersih dua laga kandang sisa dengan kemenangan plus menang atas PS Tira. Sembilan poin tambahan kemungkinan akan membuat PSMS aman.

Pasalnya Sriwijaya FC dan PS Tira masih akan saling jegal. Keuntungannya PSMS menang head to head dari Sriwijaya dan Perseru jika di klasemen akhir nanti ada koleksi poin yang sama. Mitra Kukar juga bakal masuk persaingan degradasi karena kemarin imbang lawan Persela dan hanya berbeda tiga poin dari PSMS.

Sementara bagi Persib, kekalahan ini yang kedua kali sejak bermarkas di I Wayan Dipta. Kekalahan ini membuat mereka semakin tertinggal dari PSM. (don)

DIJEGAL
Alexandros Tanidis dijegal pemain Persib Bandung di laga el clasico lanjutan Liga 1, di Stadion Wayan Dipta, Bali, Jumat (9/1). sukses menekuk Persib dengan skor 0-1.

SUMUTPOS.CO – PSMS is back. Begitulah ungkapan yang cocok menggambarkan hasil positif yang diraih PSMS pada laga el clasico Indonesia kontra Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (9/11) kemarin. Legimin Raharjo dkk menang 1-0 lewat gol tunggal Felipe Martins.

Pada laga ini PSMS yang tampil tanpa sejumlah pilar inti. Masih tanpa Lobo, Butler menduetkan Roni dan Danie Pratama di posisi stoper. Butler juga menyimpan Shohei Matsunaga. Kejutan juga terlihat dengan menempatkan Alwi Slamet di posisi back kiri karena memang PSMS tak punya stok bek kiri.

Namun PSMS justru tampil garang. Mereka meladeni permainan terbuka Maung Bandung. Serangan sayap lewat Rachmad Hidayat berkali-kali merepotkan pertahanan Persib.

Sementara Persib  bermain lebih sabar untuk kemudian melakukan serangan balik. Ezechiel N’Douassel dibiarkan di depan sendiri untuk menyambut umpan lambung serangan balik Persib.Namun, strategi ini kurang berjalan maksimal. Karena pertahanan PSMS cukup solid. Sehingga Ezechiel tak bisa mudah menembus pertahanan tim tamu.

Justru PSMS yang lebih banyak menekan pertahanan Maung Bandung. Baik melalui sektor sayap, umpan teroboson, termasuk situasi set pieces. Kondisi terakhir sempat menciptakan peluang terbaik PSMS di laga ini pada menit 27.

Sayang, peluang itu disia-siakan Tanidis.

PSMS kembali mendapat peluang pada menit 41. Rahmat Hidayat menerima umpan lambung dari sisi kiri dan mengarah tepat ke gawang. Membuat kiper I Made Wirawan harus melakukan penyelamatan melalui jari tangannya.

Persib sendiri baru mendapat peluang terbaik di dalam kotak penalti saat babak pertama memasuki injury time. Berawal dari tendangan bebas Supardi yang ditepis Rohim, Bojan Malisic coba melakukan tendangan first time. Sayang tendangannya melambung jauh di atas mistar.

Di babak kedua, PSMS terus menggempur. PSMS sempat menggetarkan gawang Made Wirawan. Melalui situasi set pieces, Tanidis sukses mencocor bola sebelum diamankan Made. Sayang, posisi Tanidis sudah terlanjur offside.

Gawang Persib akhirnya benar-benar jebol pada menit 52. Diawali pergerakan cepat Frets Butuan yang kemudian mengirim umpan mendatar ke depan gawang Persib. Felipe Martins yang tak terkawal dengan mudah melanjutkan bola ke dalam gawang dengan kaki kirinya. Persib tertinggal 0-1.

Persib pun untuk bangkit. Serangan demi serangan mulai lebih banyak dilancarkan. Sayang, belum ada yang maksimal. Termasuk ketika Atep melakukan tendangan voli first time yang hanya melambung di atas mistar. Hingga akhir laga, skor 1-0 untuk PSMS tak berubah.

“Sebelum game, sangat sulit karena kami hilang lima pemain akumulasi dan cedera, ada banyak pemain muda (diturunkan). Ucil (Fredyan Wahyu), dan Alwi di bek kiri pertama kali dia main di PSMS (putaran II). Terus ada Danie. Ada banyak pemain yang kurang pengalaman. Tapi PSMS main lebih bagus bola hari ini, mereka (Persib) main langsung dan cari freekick terus,” ujarnya usai laga.

“Tapi saya bangga sekali dengan pemain saya, dari provokasi. Game yang sulit. Saya senang sekali, mereka (pemain) ikut strategi,” tegasnya.

Persib di mata Butler jelas tim yang kuat dan menyulitkan sepanjang pertandingan. “Saya tahu mereka berbahaya sekali. Anda harus mengerti Persib punya banyak pemain berkualitas. Ini tim besar mungkin paling besar di sepak bola Indonesia,” ungkapnya.

Kemenangan ini membuat kans PSMS bertahan terbuka lebar. Tiga poin melambungkan PSMS ke posisi ke-15 dengan 33 poin. Ini pertama kalinya dalam empat bulan terakhir Ayam Kinantan keluar dari zona degradasi. Meskipun berpotensi tergeser karena Sriwijaya belum main.

Namun untungnya PSMS punya satu laga tunda kontra PS Tira. Laga itu akan digelar 14 November namun venuenya masih tanda tanya. PSMS masih punya lima sisa laga lagi yakni kontra PS Tira (netral), Madura United (kandang), Persipura (tandang), Persebaya (kandang) dan PSM (tandang).

Poin maksimal yang bisa dikumpulkan PSMS adalah 45 poin (jika menang seluruhnya). Situasi cukup menguntungkan jika PSMS mampu menyapu bersih dua laga kandang sisa dengan kemenangan plus menang atas PS Tira. Sembilan poin tambahan kemungkinan akan membuat PSMS aman.

Pasalnya Sriwijaya FC dan PS Tira masih akan saling jegal. Keuntungannya PSMS menang head to head dari Sriwijaya dan Perseru jika di klasemen akhir nanti ada koleksi poin yang sama. Mitra Kukar juga bakal masuk persaingan degradasi karena kemarin imbang lawan Persela dan hanya berbeda tiga poin dari PSMS.

Sementara bagi Persib, kekalahan ini yang kedua kali sejak bermarkas di I Wayan Dipta. Kekalahan ini membuat mereka semakin tertinggal dari PSM. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/