25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Nadal Jadi Bahan Olok-olok

MALLORCA – Petenis Spanyol, Rafael Nadal, mengaku sedih karena televisi Prancis, Canal+ menampilkan dirinya sebagai bahan lelucon. Tak hanya itu, tayangan itu juga ditanggapi serius oleh federasi tenis Spanyol, RFET, yang berencana menggugat stasiun televisi tersebut.

Stasiun televisi Canal+ menampilkan sketsa dalam tayangan mereka, “Les Guignols” yang artinya dalam bahasa Inggris adalah “The Puppets.” Tayangan itu menunjukkan kisah kehidupan tokoh yang mirip sekali dengan Nadal, yang mengisi bahan bakar mobilnya dari alat kelaminnya sendiri dan dicegat oleh polisi lalu lintas karena mobil yang dikemudikannya melewati batas kecepatan.

Hal yang menyinggung RFET adalah muncul di layar sebuah kalimat,”Atlet Spanyol. Mereka tidak menang karena berusaha.” Tak hanya itu, kalimat itu dikelilingi dengan logo RFET dan beberapa federasi olahraga Spanyol lainnya, termasuk dari sepakbola dan balap sepeda.

“Ini jenis humor yang sebenarnya biasa bila ditayangkan satu hari saja, tetapi bila ini diulang-ulang terus maka itu tidak benar dan saya kira itu melebihi batas. Saya tidak berpikir itu hanya dari satu media, itu kampanye umum dari negara tetangga,” ujar Nadal, dilansir dari Eurosport, Kamis, (10/2).

“Rasanya sedih melihat kampanye seperti itu, terhadap sesuatu yang telah menghabiskan banyak hal untuk meraih juara. Tidak ada pertanyaan tentang pil atau jarum suntik, atau apapun seperti itu yang bisa saya pastikan ke anda,” imbuhnya.

Pihak RFET mengatakan berniat menguggat stasiun televisi tersebut karena menyerang Nadal, dan juga menampilkan logo federasi tanpa permisi. Tak hanya Nadal yang jadi korban, karena pembalap sepeda Alberto Contador juga dibuatkan hal serupa, sedang menggunakan obat terlarang.

“Saya pikir masalah itu tidak bisa dikomentari secara personal, tetapi secara kolektif. Saya rasa dalam kasus ini pihak institusilah yang harus melindungi kami (para atlit) karena saya tidak berpikir ini adalah kampanye melawan saya atau orang lain, tetapi terhadap Spanyol secara umum,” papar Nadal.

Menteri luar negeri Spanyol, Jose Manuel Garcia-Margallo, dan anggota komisaris Eropa, Michael Barnier, menanggapi tayangan tersebut dengan serius.

“Selera video itu benar-benar buruk dan menujukkan kekurangan etika, duta besar Spanyol di Paris akan menulis surat ke media Prancis dan direktur Canal+, untuk mengekspresikan ketidaksenangan Spanyol,” tandasnya. (bbs/jpnn)

MALLORCA – Petenis Spanyol, Rafael Nadal, mengaku sedih karena televisi Prancis, Canal+ menampilkan dirinya sebagai bahan lelucon. Tak hanya itu, tayangan itu juga ditanggapi serius oleh federasi tenis Spanyol, RFET, yang berencana menggugat stasiun televisi tersebut.

Stasiun televisi Canal+ menampilkan sketsa dalam tayangan mereka, “Les Guignols” yang artinya dalam bahasa Inggris adalah “The Puppets.” Tayangan itu menunjukkan kisah kehidupan tokoh yang mirip sekali dengan Nadal, yang mengisi bahan bakar mobilnya dari alat kelaminnya sendiri dan dicegat oleh polisi lalu lintas karena mobil yang dikemudikannya melewati batas kecepatan.

Hal yang menyinggung RFET adalah muncul di layar sebuah kalimat,”Atlet Spanyol. Mereka tidak menang karena berusaha.” Tak hanya itu, kalimat itu dikelilingi dengan logo RFET dan beberapa federasi olahraga Spanyol lainnya, termasuk dari sepakbola dan balap sepeda.

“Ini jenis humor yang sebenarnya biasa bila ditayangkan satu hari saja, tetapi bila ini diulang-ulang terus maka itu tidak benar dan saya kira itu melebihi batas. Saya tidak berpikir itu hanya dari satu media, itu kampanye umum dari negara tetangga,” ujar Nadal, dilansir dari Eurosport, Kamis, (10/2).

“Rasanya sedih melihat kampanye seperti itu, terhadap sesuatu yang telah menghabiskan banyak hal untuk meraih juara. Tidak ada pertanyaan tentang pil atau jarum suntik, atau apapun seperti itu yang bisa saya pastikan ke anda,” imbuhnya.

Pihak RFET mengatakan berniat menguggat stasiun televisi tersebut karena menyerang Nadal, dan juga menampilkan logo federasi tanpa permisi. Tak hanya Nadal yang jadi korban, karena pembalap sepeda Alberto Contador juga dibuatkan hal serupa, sedang menggunakan obat terlarang.

“Saya pikir masalah itu tidak bisa dikomentari secara personal, tetapi secara kolektif. Saya rasa dalam kasus ini pihak institusilah yang harus melindungi kami (para atlit) karena saya tidak berpikir ini adalah kampanye melawan saya atau orang lain, tetapi terhadap Spanyol secara umum,” papar Nadal.

Menteri luar negeri Spanyol, Jose Manuel Garcia-Margallo, dan anggota komisaris Eropa, Michael Barnier, menanggapi tayangan tersebut dengan serius.

“Selera video itu benar-benar buruk dan menujukkan kekurangan etika, duta besar Spanyol di Paris akan menulis surat ke media Prancis dan direktur Canal+, untuk mengekspresikan ketidaksenangan Spanyol,” tandasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/