SUMUTPOS.CO – PSPS Riau akhirnya memastikan diri melaju kebabak 8 besar Liga 2 Indonesia setelah mengandaskan tim tamunya, Cilegon United di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Riau, Selasa (10/10/2017) sore dengan skor telak 4-0.
Kemenangan Dzumafo Cs atas Cilegon United juga sebagai ajang ‘balas dendam’ kala PSPS Riau kalah di kandang Cilegon United dengan skor 0-1.
Gerbang menuju 8 besar sudah mulai terbuka sejak pemain depan PSPS Riau, Wazir Kahfi mencetak gol pertama pada menit ke 7′ setelah menjebol gawang Cilegon United.
Ads
Berhasil unggul dari tamunya, membuat PSPS Riau semakin bersemangat ditambah dukungan para penonton serta supporter membuat pasukan Asykar Bertuah makin ‘menggila’.
Dengan disusul gol yang diciptakan oleh sang kapten, Herman Dzumafo pada menit ke 30′ melalui tendangan penalti setelah pemain belakang Cilegon United membuat kesalahan fatal di kotak terlarang dengan melanggar Wazir Kahfi.
Berselabg tiga menit dari gol kedua, Firman Septian kembali menambah keunggulan bagi PSPS Riau dengan skor 3-0 setelah sundulannya sukses membuat si kulit bundar kembali bersarang di gawang Cilegon United.
Hingga berakhirnya babak pertama, PSPS Riau masih unggul dengan skor 3-0. Tiga menit setelah kickoff babak kedua, Frengky Kogoya yang merupakan pemain baru di PSPS Riau ikut mencatatkan namanya sebagai pencetak gol.
Gol keempat yang diciptakan Frengky menjadi gol pamungkas sekaligus mempertegas bahwa PSPS Riau siap untuk menjalani laa selanjutnya di babak 8 besar Liga 2 Indonesia.
Sementara itu kemenangan susah payah PSS Sleman atas pemimpin klasemen Persis Solo berakhir sia-sia. Tim berjuluk Super Elang Jawa gagal lolos ke babak 8 besar meski mengalahkan Persis dengan skor tipis 2-1. PSS Sleman kalah head to head dari PSPS yang berhasil menang di kandang Sleman dan imbang di Riau sebelumnya.
Suasana menegangkan pun terjadi di Maguwoharjo. Puluhan suporter nekat turun ke lapangan dan berupaya berbicara dengan Manajer Tim PSS dr Arif Juliwibowo. Namun, petugas keamanan berhasil menghalau sebelum akhirnya semakin banyak suporter turun.
Melihat situasi memanas, tim PSS pun dievakuasi menuju ruang ganti bersama para pemain lainnya meski terlihat sempat terkena bogem mentah dan tejatuh. Para suporter pun terlihat kecewa di mana banyak yang menangis di pagar pembatas menuju ruang ganti pemain.
Para suporter juga terus bernyanyi melantunkan lagu “Sleman Till I Die” dan berusaha terus menemukan manajemen untuk diminta mempertanggungjawabkan kegagalan lolos ke delapan besar. Aksi para suporter ini akhirnya mereda sekitar 30 menit kemudian dan membubarkan diri. (bbs/don)