JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi belum menemukan sosok baru pengganti Ade Wellington yang baru saja mundur dari posisi sekjen PSSI. Rencananya, pengganti Wellington itu baru akan diumumkan setelah rapat anggota Executive Committee (Exco) yang akan digelar di Bandung pada 15 April nanti.
Edy mengatakan, dia akan mencari sosok yang tepat untuk posisi sekjen tersebut dalam waktu dekat nanti. “Bila sudah menemukan nama yang tepat, baru akan dibawakan dalam rapat Exco untuk disetujui,” kata Edy. “Tapi, saya kan ketua, jadi secara otomatis penunjukan sekjen itu harus menjadi kewenangan saya,” paparnya.
Nah, sebelum adanya penunjukan sekjen secara resmi dilakukan, federasi sepak bola tertinggi tanah air sengaja mengangkat wakil ketua umum PSSI, Joko Driyono sebagai pelaksana tugas (plt) sekjen PSSI. Joko yang berpengalaman menjabat sebagai sekjen adalah salah satu alasan dia diberikan kewenangan tersebut.
Informasi tentang Joko yang diberikan tanggung jawab baru tersebut diumumkan oleh Kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto. Iwan mengatakan, PSSI resmi menerima pengunduran diri Ade Wellington dari posisi sekjen per tanggal 10 April lalu. Mundurnya Wellington tersebut juga diperkuat Surat Keputusan(SK) bernomor SKEP/05/IV-2017 yang ditandatangani oleh Edy.
“Pak Joko bisa ngemong dan melayani anggota dengan baik termasuk melayani teman-teman media dengan baik. Itu yang buat beliau dipercayakan menjabat posisi sekjen untuk sementara waktu ini,” kata Iwan. Iwan menambahkan, Joko juga punya komunikasi yang bagus denga Asia Football Confederation (AFC) dan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional).
Dua hari lalu, Wellington memang memutuskan untuk mundur dari posisi yang sudah dia jabat sejak lima bulan itu. Tekanan dari voters dan keputusan rapat Exco PSSI yang memecat Wellington adalah penyebabnya. Tapi, kepada PSSI, Wellington beralasan bahwa dia tidak memiliki banyak waktu untuk menjalani tugas sebagai Sekjen.
Sejauh ini, ada tiga nama yang disebut-sebut menjadi kandidat pengganti Wellington tersebut. Mereka adalah Chief Operating Oficer PT Liga Indonesia Baru, Tigorshalom Boboy dan Direktur Kompetisi PT LIB Ratu Tisha Destria. Selain mereka, ada juga Syauqi Suratno, mantan CEO Badan Liga Amatir Indonesia. (ben/jpnn/don)
