SOLO, SUMUTPOS.CO – PS TNI dihadapkan laga sulit saat menghadapi tim kuat Semen Padang pada babak delapan Grup D Indonesia Championship Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan Solo, sore nanti.
Namun bagi PS TNI, pertemuan dengan kontestan Indonesia Super League (ISL) bukan pertama kali. Di fase Grup C, mereka sudah mengalahkan Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan dan Persib Bandung. Termasuk Surabaya United yang diperkuat Evan Dimas sudah merasakan tingginya semangat juang Manahati Lestusen dkk.
Dipastikan PS TNI sudah tak lagi canggung dengan pertandingan ini. “Kami pikir sudah tidak ada lagi istilah keder menghadapi tim – tim ISL. Bukan karena kami sudah mengalahkan mereka di fase grup, tapi sudah terbiasa bermain dengan level mereka,” kata Suharto AD, pelatih PS TNI.
Menurutnya, penampilan Semen Padang di babak penyisihan tidak terlalu buruk. Mereka dinilai hanya tidak memiliki keberuntungan dalam mencetak gol lebih banyak lagi. Selain memiliki kekuatan merata di setiap lini, tim besutan Nil Maizar juga terdapat James Koko Lomel. Striker asing ini dianggap memiliki keistimewaan soal naluri menjebol gawang lawan.
“Kemudian mereka (Semen Padang–red) punya pemain bawah asing yang kuat. Ini akan menjadi masukan buat kami bagaimana mencetak gol nanti,” beber Suharto.
Selain itu Semen Padang juga dianggap memiliki kekuatan terhadap dua wingernya, Hendra Bayaw dan Nur Iskandar. Suharto menilai gaya bermain tim-tim ISL di Grup D tidak jauh berbeda. “Di jeda libur kemarin kami sudah terus latihan mempersiapkan tim lebih baik di babak delapan besar ini. Target kami di laga perdana sudah pasti ingin menang. Tiga poin di laga awal sangat penting menuju laga selanjutnya,” harap Suharto AD.
PS TNI tetap mengandalkan press and cover. Suharto akan mengandalkan formasi 4-2-3-1. “Pemain tidak berubah dan tetap dengan karakter kita. Melawan Semen Padang press and cover menjadi warna tim ini. Semoga kita berhasil mendapatkan kemenangan perdana,” pungkas Suharto.
Suharto dipastikan tak bisa mengeluarkan amunisi terbaiknya. Ia akan kehilangan Wanda Syahputra dan Saiful Ramadan.
Para pemain PS TNI.
SOLO, SUMUTPOS.CO – PS TNI dihadapkan laga sulit saat menghadapi tim kuat Semen Padang pada babak delapan Grup D Indonesia Championship Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan Solo, sore nanti.
Namun bagi PS TNI, pertemuan dengan kontestan Indonesia Super League (ISL) bukan pertama kali. Di fase Grup C, mereka sudah mengalahkan Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan dan Persib Bandung. Termasuk Surabaya United yang diperkuat Evan Dimas sudah merasakan tingginya semangat juang Manahati Lestusen dkk.
Dipastikan PS TNI sudah tak lagi canggung dengan pertandingan ini. “Kami pikir sudah tidak ada lagi istilah keder menghadapi tim – tim ISL. Bukan karena kami sudah mengalahkan mereka di fase grup, tapi sudah terbiasa bermain dengan level mereka,” kata Suharto AD, pelatih PS TNI.
Menurutnya, penampilan Semen Padang di babak penyisihan tidak terlalu buruk. Mereka dinilai hanya tidak memiliki keberuntungan dalam mencetak gol lebih banyak lagi. Selain memiliki kekuatan merata di setiap lini, tim besutan Nil Maizar juga terdapat James Koko Lomel. Striker asing ini dianggap memiliki keistimewaan soal naluri menjebol gawang lawan.
“Kemudian mereka (Semen Padang–red) punya pemain bawah asing yang kuat. Ini akan menjadi masukan buat kami bagaimana mencetak gol nanti,” beber Suharto.
Selain itu Semen Padang juga dianggap memiliki kekuatan terhadap dua wingernya, Hendra Bayaw dan Nur Iskandar. Suharto menilai gaya bermain tim-tim ISL di Grup D tidak jauh berbeda. “Di jeda libur kemarin kami sudah terus latihan mempersiapkan tim lebih baik di babak delapan besar ini. Target kami di laga perdana sudah pasti ingin menang. Tiga poin di laga awal sangat penting menuju laga selanjutnya,” harap Suharto AD.
PS TNI tetap mengandalkan press and cover. Suharto akan mengandalkan formasi 4-2-3-1. “Pemain tidak berubah dan tetap dengan karakter kita. Melawan Semen Padang press and cover menjadi warna tim ini. Semoga kita berhasil mendapatkan kemenangan perdana,” pungkas Suharto.
Suharto dipastikan tak bisa mengeluarkan amunisi terbaiknya. Ia akan kehilangan Wanda Syahputra dan Saiful Ramadan.
