Nah, spirit besar untuk mengulang kejadian di babak semifinal Liga Champions enam musim lalu itu disuarakan gelandang Chelsea Cesc Fabregas. Fabregas. Pemain 30 tahun itu paham betul seperti apa dapur Barca. Menempa diri di La Masia pada usia belasan kemudian tiga musim membela Barca (2011-2014) membuat Fabregas merasa sedikit campur aduk melakukan reuni di lapangan.
“Menghentikan dia (Lionel Messi, red.) akan sangat sulit namun saya akan melakukan segala hal. Jadi, dia akan merasa tak nyaman dan tidak bermain dengan sebagaimana biasanya,” ucap Fabregas kepada Marca.
Barca jelang laga versus Chelsea ini sempat dilanda isu kesembuhan kapten Andres Iniesta. Iniesta yang mengalami cedera hamstring kanan ketika Barca menghadapi Atletico Madrid (5/3) lalu dalam latihan kemarin dilaporkan sudah bergabung.
Dengan adanya Iniesta ini Sport kemarin (13/3) menulis opsi dimainkannya Paulinho ataupun Andre Gomes sebagai starter sangat tipis. Kuartet lini tengah yang dihuni Ousmane Dembele-Ivan Rakitic-Sergio Busquets-Iniesta siap menjadi dinamo lini tengah Barca.
Di kubu Barca, bek kanan Sergi Roberto tak kalah optimis. Kepada Sport Sergi mengatakan kalau Barca akan berlipat motivasinya saat tampil di Liga Champions. Salah satu yang paling monumental tentu ketika melakukan remontada lawan Paris Saint-Germain (PSG) di 16 besar musim lalu.
Barca yang kalah 0-4 di tangan PSG pada leg pertama di Parc des Princes (14/2/2017) sukses melakukan comeback terbesar dalam sejarah Liga Champions. Barca menang 6-1 di Camp Nou (8/3).
Sayangnya kisah remontada itu tidak berbekas ketika Barca menghadapi Juventus di babak berikutnya. Di perempat final, Barca kalah 0-3 di Allianz Stadium (11/4/2017) kemudian seri tanpa gol di Camp Nou (19/4/2017). (dra/jpg)