29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Beban Menang Lorenzo

Jelang MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli

Sirkuit Misano Marco Simoncelli (dulu Sirkuit Misano) yang berliku dan minim trek lurus dikenal sebagai sirkuit Yamaha. Jika sampai kalah lagi dari Honda seperti tiga lomba terakhir, itu akan menjadi sinyal bahaya bagi peluang juara Jorge Lorenzo.

SEMUA seri MotoGP mengalokasikan poin sama, yaitu 25 poin untuk pemenang. Namun, enam seri mendatang akan terasa lebih bernilai bila dibandingkan dengan 12 seri yang telah berlangsung. Kalau pada seri-seri awal boleh membuat kesalahan, tidak lagi di enam seri tersisa.

Khususnya bagi Jorge Lorenzo (Yamaha Factory Racing) dan Dani Pedrosa (Repsol Honda), dua pembalap teratas di klasemen sementara. Beda 13 poin di antara keduanya membuat setiap poin sangat berharga dalam perjalanan menuju tangga juara.

Lorenzo memang masih memimpin. Namun, momentum saat ini ada di pihak Pedrosa. Selalu naik podium, termasuk tiga kemenangan dalam lima lomba terakhir, membuktikan betapa hebatnya performa Pedrosa saat ini. Dalam dua uji coba terakhir di Aragon dan Republik Ceko, pembalap bertubuh mungil itu juga selalu mengungguli Lorenzo.

Keunggulan power Honda RC213V membuat Pedrosa sulit ditaklukkan. Selain itu, Pedrosa semakin dewasa dan tangguh untuk bertarung dalam duel head to head. Bagaimana dia mengalahkan Lorenzo di MotoGP Republik Ceko pada tikungan terakhir membuktikan hal itu.

Di Sirkuit Misano, keunggulan power RC213V seharusnya tidak terlalu menguntungkan Pedrosa. Sirkuit itu adalah salah satu yang paling pendek trek lurusnya. Plus tikungan yang banyak (16), Yamaha M1 yang lebih lincah berpeluang membalasnya. Kelincahan Yamaha M1 yang lebih baik itu tahun lalu mengantarkan Lorenzo menang mudah di Misano.

Akankah tahun ini terulang? Pedrosa menyatakan tekadnya untuk membalikkan keadaan. Dua uji coba terakhir telah memberikan solusi bagi timnya untuk meningkatkan daya saing di Misano.

“Tahun lalu motor kami memang kurang stabil di Misano. Tahun ini kami sudah menemukan solusi. Pengembangan suspensi dan sistem elektronik dalam uji coba di Brno (Ceko) dan Aragon kami harapkan bisa berguna di Misano,” kata Pedrosa sebagaimana dilansir Autosport.

Jika pada lomba Minggu nanti Pedrosa benar-benar menang, atau setidaknya di depan Lorenzo, Yamaha pantas khawatir. Jika di sirkuit yang sebelumnya punya catatan hebat saja kalah, apalagi di sirkuit lain yang lebih cocok untuk motor Honda. (ady/c2/ang/jpnn)

Jelang MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli

Sirkuit Misano Marco Simoncelli (dulu Sirkuit Misano) yang berliku dan minim trek lurus dikenal sebagai sirkuit Yamaha. Jika sampai kalah lagi dari Honda seperti tiga lomba terakhir, itu akan menjadi sinyal bahaya bagi peluang juara Jorge Lorenzo.

SEMUA seri MotoGP mengalokasikan poin sama, yaitu 25 poin untuk pemenang. Namun, enam seri mendatang akan terasa lebih bernilai bila dibandingkan dengan 12 seri yang telah berlangsung. Kalau pada seri-seri awal boleh membuat kesalahan, tidak lagi di enam seri tersisa.

Khususnya bagi Jorge Lorenzo (Yamaha Factory Racing) dan Dani Pedrosa (Repsol Honda), dua pembalap teratas di klasemen sementara. Beda 13 poin di antara keduanya membuat setiap poin sangat berharga dalam perjalanan menuju tangga juara.

Lorenzo memang masih memimpin. Namun, momentum saat ini ada di pihak Pedrosa. Selalu naik podium, termasuk tiga kemenangan dalam lima lomba terakhir, membuktikan betapa hebatnya performa Pedrosa saat ini. Dalam dua uji coba terakhir di Aragon dan Republik Ceko, pembalap bertubuh mungil itu juga selalu mengungguli Lorenzo.

Keunggulan power Honda RC213V membuat Pedrosa sulit ditaklukkan. Selain itu, Pedrosa semakin dewasa dan tangguh untuk bertarung dalam duel head to head. Bagaimana dia mengalahkan Lorenzo di MotoGP Republik Ceko pada tikungan terakhir membuktikan hal itu.

Di Sirkuit Misano, keunggulan power RC213V seharusnya tidak terlalu menguntungkan Pedrosa. Sirkuit itu adalah salah satu yang paling pendek trek lurusnya. Plus tikungan yang banyak (16), Yamaha M1 yang lebih lincah berpeluang membalasnya. Kelincahan Yamaha M1 yang lebih baik itu tahun lalu mengantarkan Lorenzo menang mudah di Misano.

Akankah tahun ini terulang? Pedrosa menyatakan tekadnya untuk membalikkan keadaan. Dua uji coba terakhir telah memberikan solusi bagi timnya untuk meningkatkan daya saing di Misano.

“Tahun lalu motor kami memang kurang stabil di Misano. Tahun ini kami sudah menemukan solusi. Pengembangan suspensi dan sistem elektronik dalam uji coba di Brno (Ceko) dan Aragon kami harapkan bisa berguna di Misano,” kata Pedrosa sebagaimana dilansir Autosport.

Jika pada lomba Minggu nanti Pedrosa benar-benar menang, atau setidaknya di depan Lorenzo, Yamaha pantas khawatir. Jika di sirkuit yang sebelumnya punya catatan hebat saja kalah, apalagi di sirkuit lain yang lebih cocok untuk motor Honda. (ady/c2/ang/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/