Apa itu? setelah kehilangan Asrul Rohundua yang dikartu merah pada menit ke-38, Suharto berpikir keras agar serangan yang dibangun timnya lebih mematikan, tapi tak membuat lini tengah dan pertahanan terlalu kendor.
Untuk itu, dia mengganti strategi dengan bermain lebib melebar dan memaksimalkan counter attack dengan memeberikan crossing atau boal atas ke kotak penalti lawan.
Untuk itu, perlu pemain yang mampu tambahan tenaga baru yang kuat duel di depan, tapi siap kerja keras turun ke tengah saat diserang. Sosok Aldino pun dimasukkan, mengganti Tambun Naibaho. Dia juga memiliki kekuatan duel bola atas.
Strategi itu rupanya jitu, berawal dari bola panjang yang jatuh di kakinya, bola dimainkan ke sayap. Pemain sayap dilanggar sehingga ada tendangan bebas. Berawal dari sepakan bebas itulah, Aldino sukses menanduk bola dan menyamakan kedudukan.
“Perjuangan anak-anak luar biasa. Kami bisa membalikkan keadaan karena strategi yang tepat,” kata Suharto.
Setelah itu, PSMS kembali mencetak gol di Injury time babak kedua melalui sang kapten Legimin Raharjo dan menang 2-1 secara dramatis.
“Kuncinya tak mudah putus asa dan percaya diri bakal mencetak gol. Kekurangan pemain itu kalah dengan semangat, motivasi dan kerja keras. Sebelum peluit panjang, saya bilang kesempatan menang masih ada,” tandasnya. (dkk/jpnn)