25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Alonso, Terbaik 2012

 Pilihan Para Boss Formula 1

LONDON-Fernando Alonso memang gagal menjadi juara dunia Formula 1 musim 2012. Namun, majalah Inggris Autosport menobatkan pembalap Spanyol tersebut sebagai pembalap terbaik 2012, mengalahkan sang juara Sebastian Vettel.

Alonso dipilih berdasarkan voting yang dilakukan team principal seluruh tim F 1. Alonso menempati posisi pertama dengan 269, jauh meninggalkan Vettel yang memeroleh total poin 198.

Autosport meminta 12 boss tim F1 untuk memilih sepuluh pembalap terbaik versi mereka musim ini. Sistem pemberian nilainya adalah 25 untuk pembalap terbaik pertama, lantas 18 untuk pembalap terbaik kedua, dan berturut-turut 15-12-10-8-6-4-2-1 dari pembalap nomor tiga sampai kesepuluh.
Siapa sosok voter sangat dirahasiakan. Ini membuat para team principal bisa memilih dengan jujur berdasarkan pengamatan mereka dalam satu musim kompetisi 2012.

Hasilnya, Alonso menempati posisi terbaik, berselisih 71 poin dari Vettel. Selisih tersebut merupakan yang terjauh dalam lima tahun terakhir, sejak Autosport mulai memilih sepuluh besar pembalap terbaik F1.

Gelar pembalap terbaik 2012 adalah kali kedua digenggam Alonso dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, juara dunia 2005 dan 2006 itu juga menjadi yang terbaik pilihan para boss F1 pada 2010.

Saat itu Alonso gagal menjadi juara karena disalip Vettel pada balapan terakhir di Grand Prix Abu Dhabi. Selisih poin Alonso dengan Vettel waktu itu hanya empat poin saja.

Tahun ini, Alonso memang pantas dinobatkan sebagai pembalap terbaik. Mengendari mobil Ferrari yang bukan terbaik atau juga bukan yang terbaik kedua di F1, Alonso mampu menjadi runner-up dengan selisih hanya tiga poin dengan Vettel.
Pembalap 31 tahun itu mampu meraih tiga kemenangan, menambahkan sepuluh kali posisi podium, plus konsisten menempati posisi dua atau tiga pada empat balapan penutup.

Alonso mampu meraup poin di 18 dari 20 lomba. Dia hanya gagal mendapatkan angka di Belgia dan Jepang. Namun kegagalan itu bukan disebabkan keteledoran dia dalam membalap. Tetapi karena Alonso menjadi korban pembalap lain saat start.

Aksi spektakuler Alonso terakhir di musim 2012 terjadi di seri penutup Grand Prix Brazil. Dia berusaha sekuat mungkin untuk menang, mengalahkan hujan, menundukkan rintangan kecepatan dan finis di posisi kedua di bawah Jenson Button (McLaren-Mercedes). Padahal saat itu, Alonso hanya start dari posisi delapan. Sayang, Vettel masih bisa finis keenam dan mempertahankan gelar juara dunianya tiga kali beruntun.

“Saya kira Fernando berhak mendapatkan predikat tersebut karena pencapaian hebatnya tahun ini,” kata Lewis Hamilton seperti dilansir ESPN. “Timnya tidak melakukan kesalahan. Dia selalu tercepat. Dia membalap seperti layaknya juara. Dan saya kira tahun ini dialah sang juara dunia itu,” papar pembalap yang meninggalkan McLaren-Mercedes untuk pindah ke Mercedes mulai musim 2013 itu.

Lewis Hamilton sendiri mendapatkan penghargaan tinggi. Dia memang hanya ada diperingkat empat di bawah Kimi Raikkonen di klasemen pembalap akhir. Namun, berdasarkan hasil voting, Hamilton menempati posisi tiga dengan 177 poin, lebih banyak satu angka dibandingkan Kimi. (nur/jpnn)

 Pilihan Para Boss Formula 1

LONDON-Fernando Alonso memang gagal menjadi juara dunia Formula 1 musim 2012. Namun, majalah Inggris Autosport menobatkan pembalap Spanyol tersebut sebagai pembalap terbaik 2012, mengalahkan sang juara Sebastian Vettel.

Alonso dipilih berdasarkan voting yang dilakukan team principal seluruh tim F 1. Alonso menempati posisi pertama dengan 269, jauh meninggalkan Vettel yang memeroleh total poin 198.

Autosport meminta 12 boss tim F1 untuk memilih sepuluh pembalap terbaik versi mereka musim ini. Sistem pemberian nilainya adalah 25 untuk pembalap terbaik pertama, lantas 18 untuk pembalap terbaik kedua, dan berturut-turut 15-12-10-8-6-4-2-1 dari pembalap nomor tiga sampai kesepuluh.
Siapa sosok voter sangat dirahasiakan. Ini membuat para team principal bisa memilih dengan jujur berdasarkan pengamatan mereka dalam satu musim kompetisi 2012.

Hasilnya, Alonso menempati posisi terbaik, berselisih 71 poin dari Vettel. Selisih tersebut merupakan yang terjauh dalam lima tahun terakhir, sejak Autosport mulai memilih sepuluh besar pembalap terbaik F1.

Gelar pembalap terbaik 2012 adalah kali kedua digenggam Alonso dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, juara dunia 2005 dan 2006 itu juga menjadi yang terbaik pilihan para boss F1 pada 2010.

Saat itu Alonso gagal menjadi juara karena disalip Vettel pada balapan terakhir di Grand Prix Abu Dhabi. Selisih poin Alonso dengan Vettel waktu itu hanya empat poin saja.

Tahun ini, Alonso memang pantas dinobatkan sebagai pembalap terbaik. Mengendari mobil Ferrari yang bukan terbaik atau juga bukan yang terbaik kedua di F1, Alonso mampu menjadi runner-up dengan selisih hanya tiga poin dengan Vettel.
Pembalap 31 tahun itu mampu meraih tiga kemenangan, menambahkan sepuluh kali posisi podium, plus konsisten menempati posisi dua atau tiga pada empat balapan penutup.

Alonso mampu meraup poin di 18 dari 20 lomba. Dia hanya gagal mendapatkan angka di Belgia dan Jepang. Namun kegagalan itu bukan disebabkan keteledoran dia dalam membalap. Tetapi karena Alonso menjadi korban pembalap lain saat start.

Aksi spektakuler Alonso terakhir di musim 2012 terjadi di seri penutup Grand Prix Brazil. Dia berusaha sekuat mungkin untuk menang, mengalahkan hujan, menundukkan rintangan kecepatan dan finis di posisi kedua di bawah Jenson Button (McLaren-Mercedes). Padahal saat itu, Alonso hanya start dari posisi delapan. Sayang, Vettel masih bisa finis keenam dan mempertahankan gelar juara dunianya tiga kali beruntun.

“Saya kira Fernando berhak mendapatkan predikat tersebut karena pencapaian hebatnya tahun ini,” kata Lewis Hamilton seperti dilansir ESPN. “Timnya tidak melakukan kesalahan. Dia selalu tercepat. Dia membalap seperti layaknya juara. Dan saya kira tahun ini dialah sang juara dunia itu,” papar pembalap yang meninggalkan McLaren-Mercedes untuk pindah ke Mercedes mulai musim 2013 itu.

Lewis Hamilton sendiri mendapatkan penghargaan tinggi. Dia memang hanya ada diperingkat empat di bawah Kimi Raikkonen di klasemen pembalap akhir. Namun, berdasarkan hasil voting, Hamilton menempati posisi tiga dengan 177 poin, lebih banyak satu angka dibandingkan Kimi. (nur/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/