SUMUTPOS.CO – Pembangunan kawasan olahraga terpadu (sport center) Sumatera Utara Bermartabat telah dimulai terhitung, Jumat (14/8). Hal itu ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang.
Di lokasi desa inilah nantinya akan terbangun pusat olahraga terpadu ‘Sumut Bermartabat’ seluas 300 hektar.
ACARA peletakan batu pertama dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Hadir pula Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Pangdam I/BB Mayjend TNI Irwansyah, serta unsur Forkopimdasu lainnya. Kemudian Bupati Deli Serdangn
Ashari Tambunan, Bupati Labura Kharuddin Syah Sitorus dan Bupati Batubara, H Zahir.
Kemudian unsur pengurus olahraga diantaranya Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Ketua NPC Sumut Alan Sastra Ginting, pengurus cabang olahraga, organisasi kepemudaan, tokoh agama, dan unsur organisasi masyarakat.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, cita-cita pembangunan kawasan sport center sudah lama menjadi impian warga Sumut. Secara pribadi, Edy merindukan impian ini sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. “Cita cita ini sudah lama harus kita lakukan. Stadion Teladan itu dibangun 1950. Dari SD saya nonton di sana, sampai umur saya 60 tahun maret nanti, saya masih nonton di Teladan,” ucap Edy.
Dikatakan Edy, untuk awal pembangunan sport center dimulai dari venue Stadion Utama sepakbola berkapasitas 75 ribu penonton dengan menghabiskan anggaran mencapai Rp1,8 triliun. Edy targetkan, pembangunan Stadion Utama rampung dalam tempo 3 tahun atau Februari 2023. “Khusus untuk stadion itu, dperkirakan Februari2023 selesai. Rumputnya saja lamanya nanti 9 bulan. Ada 36 venue khusus olahraga saja.
belum sarana-sarana lain. Sarana olahraga, pariwisata, dan shopping center. Di sini tempat keramaian orang bukan saat olahraga saja. Kemudian rumah sakit juga anggarannya Rp1,8 triliun juga. Ke depan ada 5 ribu room rumah Sakit Haji Mina internasional yang pembangunannya di mulai Maret 2021. Ada juga stadion akuatik dengan kapasitas 1.300 penonton. Serta stadion atletik 2.600 penonton,” jelasnya.
Edy menargetkan, pembangunan kawasan sport center bisa rampung hingga akhir tahun 2023, agar bisa digunakan untuk pelaksanaan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Setidaknya untuk kawasan sport center akan dibangun 36 venue olahraga. Total anggaran yang digunakan minimal mencapai Rp8,6 triliun. Anggaran berasal dari APBD, APBN, dan investor.
“Ada Rp8,6 triliun seluruhnya, minimal itu belum lagi yang lain. khusus stadion saja Rp 1,8 triliun. Rumah sakit Rp1,8 triliun. Jadi ada Investor lakukan investasi di sini, ada APBN dan APBD untuk pembangunan kawasan olahraga terpadu. (dari APBD) hanya dua koma sekian triliun, tetapi selama 4 tahun di anggarkan,” tutur Edy.
Dengan adanya pembangunan sport center nanti, Edy berharap besar kiranya Sumut bisa menjadi gudangnya bibit atlet nasional. Termasuk bisa menjadi tuan rumah tidak hanya kejuaraan nasional namun juga internasional. “Jika sarana dan prasarana siap, atlet juga harus siap. Kalau sudah punya tempat seperti ini, kita teriaki atlet tidak berprestasi. wow, sudah terlalu. Hambatan, gangguan, ancaman pasti ada. Saya mohon bantuan dan dukungan masyarakat untuk menyelesaikan tugas ini. Ini bukan demi Edy dan kita, tetapi demi anak cucu kita,” ucap Edy.
Luas 300 Hektar
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Baharuddin Siagian mengatakan, kawasan sport center seluas 300 hektar di bagi atas dua kawasan, yakni kawasan di sisi kanan dan kiri jalan arteri menuju bandara Internasional Kualanamu.
“Kawasan sport center Sumut akan dibangun di atas lahan 300 hektar. Sebanyak 92,8 hektar berada di sisi kanan jalan menuju bandara kualanamu. Dan selebihnya berada di sisi kiri,” kata Baharuddin.
Kawasan sport center Sumut juga sangat strategis karena dekat dengan kawasan menuju bandara kualanamu, jalan tol, jalan arteri sultan serdang dan jalur kereta api. Menariknya desain sport center berbentuk bangunan yang mengadopsi pohon kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan Sumut. Tidak hanya itu, pada setiap landcape bangunan venue dan fasilitas bermotif etnis yang ada di Sumut.
Lebih lanjut dikatakan Baharuddin, nantinya kawasan sport center dibagi atas tiga zona, yakni zona olahraga, komersial, dan zona pendukung. Zona olahraga seperti stadion utama dengan jumlah kapasitas 75 ribu penonton. Kemudian stadion atletik, akuatik, istora serta venue olahraga lainnya.
“Zona komersil seperti rumah sakit internasional bernuansa go green. Kemudian wisma atlet, convention hall, dan wahana permainan seperti water park dan them park. Kemudian botani garden, museum olahraga, sekolah olahraga, dan mall. Serta sarana pendukung lainnya ada plaza, joging track, Amphi theatre, dll,” ungkapnya.
Secara umum, dikatakan Baharuddin, pembangunan sport center memiliki tujuan agar Sumut memiliki sarana dan prasarana olahraga representatif berstandar internasional, yang nantinya dimanfaatkan sebagai pertandingan tuan rumah PON 2024, saat Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah bersama. Tidak hanya tuan rumah even nasional, namun juga bisa menjadi pelaksana SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade 2032.
“Ini akan menjadi ikon baru bagi Sumut, sehingga harapannya bisa melahirkan generasi muda atlet berpotensial yang meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional,” harap Baharuddin.
Deliserdang Bangga
Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Deliserdang mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Gubsu yang menempatkan Desa Sena sebagai kawasan pembangunan sport center Sumut. Kehadiran kawasan sport center ini tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumut khususnya bagi masyarakat Deli Serdang.
“Ini merupakan peristiwa yang amat sejarah yang menjadi kenangan dan kebanggaan bagi masyarakat sumut terkhusus bagi masyarakat Deli Serdang. Semoga cita – cita menjadikan Sumut bermartabat Insya Allah terwujud,” kata Ashari.
Kegiatan peletakan batu pertama juga dimeriahkan dengan penampilan free style soccer dan karate. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada 100 anak yatim piatu yang diserahkan secara simbolis kepada 10 anak yatim piatu. (rel/prn)