31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kembali Erupsi dengan Tinggi Kolom 4.200 Meter, Sinabung Semburkan Awan Panas

ERUPSI: Gunung Sinabung kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 4.200 meter pada Jumat (14/8) sore.istimewa/sumut pos.
ERUPSI: Gunung Sinabung kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 4.200 meter pada Jumat (14/8) sore.istimewa/sumut pos.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung masih terus mengalami erupsi. Tercatat pada Jumat (14/8), gunung api yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) itu erupsi pada pukul 10.30 WIB dan pukul 16.56 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra mengatakan, erupsi yang terjadi sekitar pukul 16.56 WIB, tinggi kolom kurang lebih 4.200 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi lebih kurang 9 menit 40 detik,” kata Armen.

Disebutkan Armen, pada erupsi Jumat sore kemarin, Gunung Sinabung mengeluarkan awan panas letusan yang mengarah ke tenggara sekitar 1.500 meter, kemudian ke arah selatan sekitar 500 meter.

Sebelumnya, pada pukul 10.30 WIB tadi, Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom lebih kurang 2.100 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu n

dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan. “Erupsi pukul 10.30 WIB tadi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik,” sebutnya.

Diungkapkan Armen, saat ini Gunung Sinabung masih berstatus level III atau Siaga. Diimbau kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. “Juga diimbau tidak berada dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara,” imbaunya.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik . Masyarakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. “Diimbau waspada bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung terhadap bahaya lahar dingin,” tandas Armen.

Pemkab Karo Harus Siap

Menyikapi situasi erupsi Sinabung, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karo. Ia melihat langsung kondisi di lapangan, khususnya kesiapan masyarakat menghadapi erupsi gunung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu.

Didampingi Bupati Karo, Kepala Pos Pengamatan Gunung api Sinabung, Polres Tanah Karo dan Kodim 0205/TK, Lilik juga membagikan masker kepada warga di Desa Namanteran. Saat di desa itu, Lilik menyampaikan, Pemda harus mengambil langkah cepat, segera adakan rapat koordinasi, dalam upaya kesiapsiagaan dan penanganan erupsi Gunung Sinabung. Dia berharap pemerintah daerah telah melakukan antisipasi dan perencanaan apabila terjadi erupsi besar.

“Artiannya, jika Gunung Sinabung erupsi besar, Pemkab Karo harus sudah siap, jangan seperti erupsi terdahulu yang memakan korban serta dibutuhkan juga dukungan Polres Tanah Karo, Kodim 0205/TK dan pemerintah provinsi Sumatera Utara,” ujar Lilik di Desa Namanteran, Kamis (13/8).

Di tempat yang sama, Dansatgas Gunung Sinabung Yuli Eko Hadiyanto menyampaikan, “Kami dari Dansatgas tetap mengimbau kepada masyakarat yang berada di seputaran lingkar sinabung agar tetap waspada dan jangan memasuki kawasan zona merah yang sudah ditentukan Pusat Vulkanologi,” katanya.

Sementara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyambut baik atas kunjungan BNPB dan juga atas bantuan yang diberikan dalam menangani erupsi Sinabung. “Terimakasih atas perhatian dari BNPB untuk masyarakat Kabupaten Tanah Karo,” kata Bupati.

Selanjutnya, rombongan bergerak ke Pos Pemantauan Gunungapi Sinabung yang berada di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat untuk melihat secara visual kondisi Gunung Sinabung.

Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Armen Putra mengatakan,”Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.”

Ia menambahkan, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. (deo)

ERUPSI: Gunung Sinabung kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 4.200 meter pada Jumat (14/8) sore.istimewa/sumut pos.
ERUPSI: Gunung Sinabung kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 4.200 meter pada Jumat (14/8) sore.istimewa/sumut pos.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung masih terus mengalami erupsi. Tercatat pada Jumat (14/8), gunung api yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) itu erupsi pada pukul 10.30 WIB dan pukul 16.56 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra mengatakan, erupsi yang terjadi sekitar pukul 16.56 WIB, tinggi kolom kurang lebih 4.200 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi lebih kurang 9 menit 40 detik,” kata Armen.

Disebutkan Armen, pada erupsi Jumat sore kemarin, Gunung Sinabung mengeluarkan awan panas letusan yang mengarah ke tenggara sekitar 1.500 meter, kemudian ke arah selatan sekitar 500 meter.

Sebelumnya, pada pukul 10.30 WIB tadi, Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom lebih kurang 2.100 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu n

dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan. “Erupsi pukul 10.30 WIB tadi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik,” sebutnya.

Diungkapkan Armen, saat ini Gunung Sinabung masih berstatus level III atau Siaga. Diimbau kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. “Juga diimbau tidak berada dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara,” imbaunya.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik . Masyarakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. “Diimbau waspada bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung terhadap bahaya lahar dingin,” tandas Armen.

Pemkab Karo Harus Siap

Menyikapi situasi erupsi Sinabung, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karo. Ia melihat langsung kondisi di lapangan, khususnya kesiapan masyarakat menghadapi erupsi gunung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu.

Didampingi Bupati Karo, Kepala Pos Pengamatan Gunung api Sinabung, Polres Tanah Karo dan Kodim 0205/TK, Lilik juga membagikan masker kepada warga di Desa Namanteran. Saat di desa itu, Lilik menyampaikan, Pemda harus mengambil langkah cepat, segera adakan rapat koordinasi, dalam upaya kesiapsiagaan dan penanganan erupsi Gunung Sinabung. Dia berharap pemerintah daerah telah melakukan antisipasi dan perencanaan apabila terjadi erupsi besar.

“Artiannya, jika Gunung Sinabung erupsi besar, Pemkab Karo harus sudah siap, jangan seperti erupsi terdahulu yang memakan korban serta dibutuhkan juga dukungan Polres Tanah Karo, Kodim 0205/TK dan pemerintah provinsi Sumatera Utara,” ujar Lilik di Desa Namanteran, Kamis (13/8).

Di tempat yang sama, Dansatgas Gunung Sinabung Yuli Eko Hadiyanto menyampaikan, “Kami dari Dansatgas tetap mengimbau kepada masyakarat yang berada di seputaran lingkar sinabung agar tetap waspada dan jangan memasuki kawasan zona merah yang sudah ditentukan Pusat Vulkanologi,” katanya.

Sementara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyambut baik atas kunjungan BNPB dan juga atas bantuan yang diberikan dalam menangani erupsi Sinabung. “Terimakasih atas perhatian dari BNPB untuk masyarakat Kabupaten Tanah Karo,” kata Bupati.

Selanjutnya, rombongan bergerak ke Pos Pemantauan Gunungapi Sinabung yang berada di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat untuk melihat secara visual kondisi Gunung Sinabung.

Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Armen Putra mengatakan,”Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.”

Ia menambahkan, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/