BINJAI, SUMUTPOS.CO – Proses seleksi pemain yang dilakukan Pengkot Perbasi Binjai untuk diikutsertakan pada Kejurda Basket Sumatera Utara 2022 mendapat sorotan dari publik. Ini menyusul indikasi diduga terjadinya kecurangan.
Pasalnya, pemain yang telah dinyatakan lulus seleksi, mendadak dicoret sehari jelang keikutsertaannya di ajang tersebut. Hal ini tentu saja memicu kekecewaan dari berbagai pihak, khususnya dari pemain dan klub yang menaunginya.
“Terus terang kami kecewa. Sebab ini tidak fair dan sangat merugikan pemain. Bahkan kepercayaan kami kepada Pengkot Perbasi Binjai juga hilang,” ungkap Pelatih Klub Basket Birata Binjai, Ricky, Kamis (15/9/2022) siang.
Pelatih berlisensi C ini bilang, indikasi terjadinya kecurangan merupakan buntut dicoretnya satu pemain 3×3 KU-16 putra atas nama Iqbal Yazid, sehari jelang pelaksanaan Kejurda Basket Sumatera Utara 2022.
Menurut Ricky, Iqbal telah dinyatakan lulus dalam tiga kali seleksi yang digelar Pengkot Perbasi Binjai, yakni pada 16 Agustus 2022 di GOR Teladan, serta pada 7 dan 9 September di Yayasan Perguruan Ahmad Yani.
“Anehnya, setelah dinyatakan lulus seleksi pada hari Jumat, justru Senin malam atau sehari sebelum tampil di kejurda, nama Iqbal dicoret dan diganti pemain lain,” terang Ricky, pelatih yang memiliki Lisensi C.
Sementara dia menilai, pemain yang menggantikan posisi Iqbal tidak jauh berbeda secara kualitas fisik dan permainan. Menariknya, pemain pengganti Iqbal sempat tidak hadir saat dilaksanakannya proses seleksi.
“Kami juga sayangkan sikap Pak Rudy, selaku Ketua Pengkot Perbasi Binjai. Selain tidak pernah hadir saat pelaksanaan seleksi pemain, beliau juga kerap mendengar penjelasan secara sepihak. Padahal tim seleksi terdiri dari para pelatih dari perwakilan masing-masing klub,” ujar Ricky.
Terpisah, Ketua Pengkot Perbasi Binjai, Rudy membantah terjadinya kecurangan dalam proses seleksi pemain untuk diikutsertakan di Kejurda Basket Sumatera Utara 2022.
Sebaliknya dia menilai, penentuan pemain yang akan diikutsertakan dalam kompetisi itu sudah melalui prosedur seleksi yang ketat dan sistematis dengan mempertimbangkan hasil penilaian dari tim seleksi.
“Jadi pertimbangan kita bukan sekadar kualitas permainan seorang pemain, tapi juga menyangkut fisik dan kedisiplinan pemain,” ujar Rudy.
Di sisi lain, dia menilai ada kesalahan yang dilakukan oleh Ketua Tim Seleksi, Jordan Biondi, karena tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan para pengurus Pengkot Perbasi Binjai.
Sehingga penilaian dan pengambilan keputusan oleh tim seleksi pemain terkesan subjektif dan sarat intervensi dari klub asal para pemain.
Meskipun demikian dia tetap meminta pemain yang gagal lolos seleksi untuk tidak berputus asa. Sebab kesempatan untuk tampil dan menorehkan prestasi terbaik dalam kompetisi yang lain masih tetap terbuka.
“Saya minta pemain yang gagal lolos seleksi agar terus berlatih meningkatkan kualitas permainannya. Bagaimanapun kesempatan tampil di ajang ini masih tetap terbuka,” seru Rudy.
Diketahui, seleksi pemain oleh Pengkot Perbasi Binjai untuk diikutsertakan pada Kejurda Basket Sumatera Utara 2022 dilaksanakan dalam dua tahap.
Seleksi awal dilaksanakan pada 16 Agustus 2022 di GOR Teladan Binjai. Sedangkan seleksi akhir dilaksanakan pada 7 dan 9 September 2022 di Gedung Yayasan Perguruan Ahmad Yani.
Tujuannya tidak lain untuk memilih dan menentukan formasi pebasket yang akan tampil di 12 kategori pertandingan dari enam kelompok umur (KU) pada Kejurda Basket Sumatera Utara 2022, yang digelar di GOR Veteran Medan, 16 hingga 20 September.
Kategori pertandingan dimaksud meliputi, 3×3 KU-15 putra-putri, 3×3 KU-16 putra-putri, 3×3 KU-18 putra-putri, 3×3 KU-21 putra-putri, 3×3 KU-23 putra-putri, dan 5×5 KU-15 putra-putri. (ted/han)
Istimewa/Sumut Pos
Foto ilustrasi basket