25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Mengintip Rivalitas Grup A Piala Presiden 2018

Soal kesiapan, Herie menjelaskan, tim berjuluk Maung Bandung sudah mencapai 70 persen. Tim masih harus melengkapinya dengan kerja sama tim. Teamwork butuh pematangan. “Itu yang akan kita lihat di Piala Presiden,” ucapnya.

Setali tiga uang dengan Sriwijaya FC, Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan juga tidak mau dipusingkan dengan rivalitas antartim Liga 1. Dia memandang turnamen ini adakah sebuah kumpulan uji coba yang memang diinginkan tim berjuluk Laskar Wong Kito. Mengingat, Makan Konate dkk memang sudah waktunya memasuki masa uji coba. Mengetes hasil latihan yang dijalani sejak 4 Desember 2017.

“Ini kan bagian dari agenda uji coba yang kita buat. Jadi, gak masalah ketemu mereka di fase grup. Toh semua punya kelebihan dan kelemahan masing-masing,” jelas arsitek berjuluk The Hat Man ini.

Menurut pelatih yang pernah berikan titel double winner kepada Sriwijaya FC pada 2007 ini, karena kekuatan belum terbentuk, semua tim masih meraba-raba. Baik itu cara main atau pun format dan strategi. “Ajang ini untuk coba pemain karena semua belum fix. Karena itu, kita bawa semua dan akan kita kasih materi berbeda. Saat pemain yang disiapkan untuk Piala Presiden main, katakanlah 16 pemain, kemudian sisanya kita kasih uji coba untuk melatih kerja sama sendiri. Jadi, mereka tetap dapat rasakan atmosfer pertandingan meski gak turun di Piala Presiden,” terang arsitek asal Metro, Lampung, ini. (kmd/ion/ce4/jpnn/don)

Soal kesiapan, Herie menjelaskan, tim berjuluk Maung Bandung sudah mencapai 70 persen. Tim masih harus melengkapinya dengan kerja sama tim. Teamwork butuh pematangan. “Itu yang akan kita lihat di Piala Presiden,” ucapnya.

Setali tiga uang dengan Sriwijaya FC, Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan juga tidak mau dipusingkan dengan rivalitas antartim Liga 1. Dia memandang turnamen ini adakah sebuah kumpulan uji coba yang memang diinginkan tim berjuluk Laskar Wong Kito. Mengingat, Makan Konate dkk memang sudah waktunya memasuki masa uji coba. Mengetes hasil latihan yang dijalani sejak 4 Desember 2017.

“Ini kan bagian dari agenda uji coba yang kita buat. Jadi, gak masalah ketemu mereka di fase grup. Toh semua punya kelebihan dan kelemahan masing-masing,” jelas arsitek berjuluk The Hat Man ini.

Menurut pelatih yang pernah berikan titel double winner kepada Sriwijaya FC pada 2007 ini, karena kekuatan belum terbentuk, semua tim masih meraba-raba. Baik itu cara main atau pun format dan strategi. “Ajang ini untuk coba pemain karena semua belum fix. Karena itu, kita bawa semua dan akan kita kasih materi berbeda. Saat pemain yang disiapkan untuk Piala Presiden main, katakanlah 16 pemain, kemudian sisanya kita kasih uji coba untuk melatih kerja sama sendiri. Jadi, mereka tetap dapat rasakan atmosfer pertandingan meski gak turun di Piala Presiden,” terang arsitek asal Metro, Lampung, ini. (kmd/ion/ce4/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/