Mereka gagal mencetak gol selama 90 menit dalam lima dari tujuh laga tandang terkininya sejak penyisihan babak grup dimulai, dan sekarang menghadapi Atletico Madrid yang hanya kebobolan tiga gol dalam delapan pertandingan Liga Europa musim ini.
Marseille sepenuhnya layak mendapatkan tempat mereka di turnamen ini, setelah mengalahkan Salzburg, RB Leipzig, Athletic Bilbao, dan Sporting Braga dalam perjalanan ke Parc OL. “Kami memenangkan Liga Champions pada 1993 dan tidak ada orang lain yang melakukannya sejak saat itu. Kami tahu betapa sulitnya untuk mengulang itu. Tapi hal itu pula motivasi kami. Dan jika juara juara, kami akan ditulis di buku sejarah,” ungkap gelandang Marseille, Dimitri Payet.
Hanya saja kabar buruk menghampiri Marseille. Payet menderita cedera dan diragukan tampil. Payet diistirahatkan pelatih Rudi Garcia pada laga lanjutan Ligue 1 akhir pekan lalu. Tanpa kehadiran Payet, Marseille hanya mampu bermain imbang 3-3 melawan tim peringkat ke-11, Guingamp.
“Saya mengalami sedikit masalah sebelum pertandingan melawan Guingamp. Tim memutuskan untuk tidak memainkan saya agar cedera ini tak bertambah parah. Sebenarnya, cedera ini tidak terlalu parah. Namun, saya harus tetap berhati-hati agar fit di laga final,” kata Payet dikutip dari Telefoot. (bbs/don)