30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Serang Kepling di Tanjungbalai, Terduga Teroris Tewas

Penangkapan terduga teroris di Tanjung Balai.

SUMUTPOS.CO – Perburuan terhadap orang-orang terduga teroris paskarentetan teror bom bunuh diri di Surabaya, tak hanya terfokus di Pulau Jawa. Kemarin (15/5), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Brimob meringkus terduga teroris di Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, dan Kota Medan. Hasilnya, dua terduga teroris tewas ditembak. Sementara sejumlah terduga lainnya diamankan, termasuk seorang driver ojek online.

Imformasi yang dihimpun, Rabu (15/5) pagi Tim Densus 88 dan Brimob menggerebek sebuah rumah di Lingkungan IV, Kelurahan Beting Kuala Kapias (BKK), Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, yang dihuni sejumlah pria. Penggrebekan itu berawal dari laporan kepala lingkungan (Kepling) yang mengetahui adanya sebuah rumah di Jalan Yos Sudarso Lingkungan-IV, Kelurahan BKK itu yang dihuni sejumlah pria dengan aktivitas mencurigakan.

Menurut Camat Teluk Nibung Amiruddin, ketika petugas dan kepala lingkungan mendatangi rumah tersebut, secara mendadak seorang pria yang membuka pintu langsung menyerang Syafii alias Atan, Kepala Lingkungan IV dengan menggunakan golok. “Akibat serangan itu, kepling tersebut mengalami luka bacok pada bagian tangan. Sedangkan pria penyerang tertembak petugas,” katanya.

Untuk perawatan, kepala lingkungan korban luka bacok dilarikan ke rumah sakit umum DR Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw membenarkan penangkapan terduga teroris di Tanjungbalai dan Asahan ini. “Ya, sebanyak dua orang tewas dan satu terluka di bagian kaki,” kata Paulus.

Menurut Paulus, penangkapan dilakukan di sela monitoring dan pengumpulan berkas yang dilakukan Tim Densus 88 di Tanjungbalai. Berdasarkan informasi, terduga teroris yang tewas tertembak yakni Beni dan Saiful.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga membenarkan peristiwa tersebut. “Yang terbaru, Densus 88 menangkap lima orang terduga teroris di Tanjungbalai,” ujar Tito dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC). “Salah satu terduga teroris menyerang Ketua RT (Kepling, Red) di situ,” tambah dia.

Penangkapan terduga teroris di Tanjung Balai.

SUMUTPOS.CO – Perburuan terhadap orang-orang terduga teroris paskarentetan teror bom bunuh diri di Surabaya, tak hanya terfokus di Pulau Jawa. Kemarin (15/5), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Brimob meringkus terduga teroris di Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, dan Kota Medan. Hasilnya, dua terduga teroris tewas ditembak. Sementara sejumlah terduga lainnya diamankan, termasuk seorang driver ojek online.

Imformasi yang dihimpun, Rabu (15/5) pagi Tim Densus 88 dan Brimob menggerebek sebuah rumah di Lingkungan IV, Kelurahan Beting Kuala Kapias (BKK), Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, yang dihuni sejumlah pria. Penggrebekan itu berawal dari laporan kepala lingkungan (Kepling) yang mengetahui adanya sebuah rumah di Jalan Yos Sudarso Lingkungan-IV, Kelurahan BKK itu yang dihuni sejumlah pria dengan aktivitas mencurigakan.

Menurut Camat Teluk Nibung Amiruddin, ketika petugas dan kepala lingkungan mendatangi rumah tersebut, secara mendadak seorang pria yang membuka pintu langsung menyerang Syafii alias Atan, Kepala Lingkungan IV dengan menggunakan golok. “Akibat serangan itu, kepling tersebut mengalami luka bacok pada bagian tangan. Sedangkan pria penyerang tertembak petugas,” katanya.

Untuk perawatan, kepala lingkungan korban luka bacok dilarikan ke rumah sakit umum DR Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw membenarkan penangkapan terduga teroris di Tanjungbalai dan Asahan ini. “Ya, sebanyak dua orang tewas dan satu terluka di bagian kaki,” kata Paulus.

Menurut Paulus, penangkapan dilakukan di sela monitoring dan pengumpulan berkas yang dilakukan Tim Densus 88 di Tanjungbalai. Berdasarkan informasi, terduga teroris yang tewas tertembak yakni Beni dan Saiful.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga membenarkan peristiwa tersebut. “Yang terbaru, Densus 88 menangkap lima orang terduga teroris di Tanjungbalai,” ujar Tito dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC). “Salah satu terduga teroris menyerang Ketua RT (Kepling, Red) di situ,” tambah dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/